Search This Blog

Friday, May 18, 2012

Berikan Ikhlaskan.

Jangan pernah ragu untuk memberikannya, bila Tuhan meminta kembali apa yang telah Anda terima selama ini, entah dengan cara:
  • mengambil sesuatu yang Anda sayangi, atau
  • merubah sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan Anda bertahun-tahun, atau
  • mengambil sumber mata pencaharian keluarga Anda saat ini, entah bagaimana caranya, atau
  • Anda selalu yakin bahwa Tuhan menyayangi kita dan akan 'menjaga' kita dengan sebaik-baiknya (dengan selalu memberi kita yang terbaik). 
  • be well,
  • Dwika



Let Go. Lepaskan. Biarkan. Berikan. Ikhlaskan.

Sekarang mari kita telaah makna cerita tersebut, dalam hubungannya dengan prinsip letting go atau ikhlas untuk mencapai kesuksesan.
Apakah Anda cinta kepada Tuhan? Tentu, ya.

Apakah Anda yakin Tuhan mencintai Anda? Harusnya (dan saya harap), ya.
Anda yakin bahwa kemampuan Tuhan menciptakan TIDAK TERBATAS, sementara Anda sendiri, sekuat dan sekeras apapun Anda berusaha, kemampuan Anda ada batasnya?
Bila jawabannya semua YA, siapkah Anda bila harus melepaskan apapun yang sudah Anda punyai selama ini, seburuk apapun, juga sebaik apapun, untuk diganti dengan anugerah yang lebih baik lagi dari-NYA?

Siapkah Anda untuk sepenuhnya percaya bahwa TUHAN tahu yang terbaik untuk kita, sementara kita tidak tahu sedikitpun tentang apa yang akan terjadi di depan kita?
Semua yang terjadi pada kita, entah yang menurut kita terjadi dengan sendirinya ataupun melalui usaha keras kita, sebenarnya itu terjadi karena kehendak-NYA jua.
Usaha kita tidak akan pernah mampu menandingi pemberian Tuhan. Kalau Tuhan sudah menghendaki, hujan uang dari langitpun mungkin terjadi.

Jadi, semua yang kita lakukan tersebut sebenarnya hanyalah langkah awal dari datangnya sesuatu yang lebih baik lagi, dengan syarat kita mau "melepaskan" apa yang ada di genggaman kita untuk menerima pemberian Tuhan yang lebih baik lagi.
Semua hasil usaha kita ibaratnya seperti sebuah kalung imitasi tadi. Indah dan membanggakan memang, tapi sekali lagi, cuma imitasi.

Tuhan bisa memberi kita yang asli (orisinil).
Jadi langkah awal kita untuk bisa menerima yang lebih besar, lebih baik dan lebih menyenangkan lagi dari Yang Maha Pencipta, adalah dengan tidak takut bila suatu ketika kita diminta untuk menyerahkan kembali kepada-NYA apa yang sudah kita dapat.

So, you want to be truly successful? Be adventurous. Get out of your comfort zone.

Dalam kehidupan sehari-hari ini berarti bahwa Anda tidak boleh takut keluar dari zona nyaman, atau (comfort zone), Anda untuk MENCOBA SESUATU YANG BARU, bertemu orang baru, merasakan gaya hidup baru, belajar suatu ilmu baru.

Jangan takut melepaskan dan meninggalkan semua yang Anda sudah miliki untuk terus menjelajahi alam raya ini, karena bisa jadi di situlah nanti Anda bisa temukan KALUNG MUTIARA ANDA yang asli, yang sedang diulurkan Tuhan kepada Anda.
Ini terutama penting untuk mereka yang masih merasa hidupnya begitu-begitu saja. Baiklah, segalanya memang tercukupi, tapi Anda merasa seperti masih ada yang kurang dalam hidup ini.

Itu mungkin karena Anda sudah puas dengan apa yang Anda terima walaupun sebenarnya Tuhan telah membekali dengan Anda potensi untuk mencapai lebih.
Setiap kesuksesan dimulai dari suatu inovasi. Dan inovasi tidak akan terjadi bila kita berhenti mencoba hal baru.

Jadi jangan takut lagi, baik yang enak maupun yang gak enak, kalau Tuhan memintanya, berikan saja, dengan senang hati, ikhlas. Toh, DIA sudah berjanji akan menggantinya dengan yang lebih baik lagi, kan? Dan janji siapakah yang lebih benar dibanding dengan janji Tuhan?

So, what have you got to lose?
Never ever be afraid of anything, anymore. (Jangan pernah merasa TAKUT lagi dengan apapun, apapun yang Anda alami).
Jangan pernah ragu untuk memberikannya, bila Tuhan meminta kembali apa yang telah Anda terima selama ini, entah dengan cara:
  • mengambil sesuatu yang Anda sayangi, atau
  • merubah sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan Anda bertahun-tahun, atau
  • mengambil sumber mata pencaharian keluarga Anda saat ini, entah bagaimana caranya, atau
  • memindahkan Anda ke tempat baru, baik dengan 'paksa' maupun atas kemauan Anda sendiri, atau
  • memisahkan Anda dengan seseorang yang sudah sangat dekat, atau
  • 'memporak-porandakan' hidup Anda dengan suatu bencana,
  • dan sebagainya
Jangan takut, jangan sedih (eh boleh kok sedih...asal tidak berlarut-larut..;-)...).

Yakinlah, "hadiah" yang lebih indah (kalung mutiara yang asli) telah menunggu.
Always trust that: God loves you and will take very good care of you. Atau, selalu yakin bahwa Tuhan menyayangi kita dan akan 'menjaga' kita dengan sebaik-baiknya (dengan selalu memberi kita yang terbaik). 

Salam Sukses Selalu, 
Sri Astuti 

Bangun, optimis dan berjuang

“Lupakan kemenanganmu kemarin. Lupakan kegagalanmu kemarin. Cetak skor sebanyak-banyaknya hari ini!” 
be well,
Dwika





RAHASIA SANG JUARA!

Ada kalimat yang luar biasa. Kalimat ini diucapkan oleh pesepakbola terkenal tatkala ia memenangkan gelarnya sebagai pencetak gol favorit. Saat dikerubungi para wartawan dan ditanya apa rahasia kesuksesannya, beginilah jawabannya, “Untuk bermental juara, lupakanlah….lupakanlah kemenangan yang telah kamu peroleh. Itulah kemenangan yang bisa memberimu kebanggaan yang palsu. Lupakanlah…lupakanlah kegagalanmu yang menciptakan banyak ketakutan-ketakutan semu dalam hidupmu. Ingatlah, setiap pertandingan ataupun perlombaan, itulah sebuah permulaan yang baru. Berjuanglah sampai detik terakhir!”
Mulai sekarang setiap kamu bangun pagi, jadikanlah itu sebagai permulaan pertandingan yang baru. Lupakan kemenangan kemarin ataupun kegagalan yang sudah lewat. Bangun, optimis dan berjuanglah sampai sukses. Jika ini terus-menerus kamu lakukan, kamu akan melihat dirimu bergerak semakin mendekati garis kemenanganmu!
“Lupakan kemenanganmu kemarin. Lupakan kegagalanmu kemarin. Cetak skor sebanyak-banyaknya hari ini!” (Anthony Dio Martin)

Tumbuh dan berkembang

Teruslah meminta dan percaya, percaya pada kehendak Tuhan, pada pemberian-Nya.
Ingatlah selalu dan yakini semua janji-Nya termasuk untuk selalu menjaga dan menolong Anda bila mengalami masalah apapun.
be well,
Dwika



Penderitaan hidup bukan hukuman

Inspirasi Sukses

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, 

sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan ... 

~   Q ur'an: Alam Nasyrah: 5 - 6 ~   

Agar tetap bahagia dalam cobaan


Katakan hidup Anda berat, cobaan datang tanpa henti, ada satu pikiran yang harus kita hilangkan agar kita tetap tegar dan bahagia menghadapi kehidupan tersebut dan tidak salah arah dalam menyikapi sebuah penderitaan.
Apakah pikiran yang harus kita hindarkan tersebut?
Ya, ada satu paradigma yang sering membuat kita semakin menderita bila sedang dicoba dengan masalah, yaitu paradigma atau pandangan yang menganggap bahwa sebab kita mendapat masalah adalah karena kita sedang DIHUKUM akibat dosa-dosa kita.

Jadi semakin berat masalah, semakin terpuruk kita dalam kesedihan dan penyesalan tiada habis akan kemungkinan "dosa" yang telah kita lakukan di waktu lampau kita. Semakin berat masalah, semakin panik kita akan kemungkinan dosa besar tak terampuni yang mungkin menjadi penyebab dari masalah tersebut.
Boleh saya tenangkan diri Anda, pembaca semua, bahwa TUHAN tidak sedang menghukum kita dengan semua masalah yang terjadi pada kita.
Bahwa semua penderitaan Anda bukanlah sebuah hukuman. Sekali lagi, penderitaan hidup bukan hukuman.
Sebaliknya, dengan masalah hidup yang sedang diberikan-Nya pada kita, Tuhan sedang menyiapkan kita untuk sesuatu yang lebih besar. Masalah yang kita hadapi adalah sebuah pelajaran agar kita bisa naik kelas.
Saya juga sering dicekoki petuah bahwa doa kita tidak akan terkabul bila kita banyak dosa.
Pandangan ini mungkin benar (saya bilang, cuma mungkin), tapi pandangan ini SANGAT SEMPIT dan dengan gegabah telah berani-beraninya menafsirkan maksud baik Tuhan.

Arti kata Rabb atau Tuhan dalam kata Allah sebagai Rabbul'alamin alias Tuhan Semesta Alam, andaikata kita tahu, sebenarnya mengandung makna YANG MAHA KUASA MENDIDIK, MENUMBUHKAN & MENJAGA. (Sumber: Al Qur'an & Terjemahnya, Revisi Terbaru, Departemen Agama RI, juz 1, hal 3)
Artinya, dengan segala yang DIA takdirkan untuk terjadi pada kita, DIA pada esensinya sedang MENDIDIK kita agar kita bisa TERUS BERTUMBUH.
Karena memang itulah tujuan Tuhan menaruh kita di dunia ini, agar kita LEARN and GROW from the lessons that HE gives us.
Agar kita manusia ini belajar dari semua pengalaman hidupnya dan karenanya bisa tumbuh dan berkembang menjadi sosok yang lebih baik.
Dan sesungguhnya, apapun yang terjadi pada kita, kita selalu ada dalam penjagaan Tuhan

Pelajaran Hidup


Agak sedikit menyimpang tapi relevan adalah contoh kasus Palestina. Kalau Tuhan "mau" bukannya mudah menyelesaikan konflik yang sudah puluhan tahun itu?

Bukannya orang Palestina juga pasti sudah berdoa memohon pertolongan Tuhan?
Tetapi kenapa masalahnya tidak selesai seperti skenario bayangan kita? Kenapa orang Palestina tidak juga ditolong-NYA?

Salah. Pandangan seperti ini salah besar.
Di setiap saatnya kita sebenarnya selalu ditolong Allah. Cuma dia memakai cara-Nya sendiri yang sering tidak kita pahami.
Itulah cara TUHAN mendidik umat-NYA termasuk kita dalam kehidupan sehari-hari, termasuk mereka yang di Palestina, untuk belajar dari pengalaman mereka sendiri, termasuk misalnya tentang pahitnya perang, sehingga mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang memilih untuk menciptakan perdamaian.

Selama pelajaran tersebut belum ditangkap oleh umat-Nya, Dia akan terus mengirimkan pelajaran yang sama.
Karena itulah sering kita lihat ada orang yang mengalami hal/masalah yang sama berulang kali. Karena pelajaran yang ingin disampaikan Tuhan melalui terjadinya masalah tersebut yang pertama kali dulu belum berhasil dia tangkap.

Tuhan akan dengan sabar terus mengirimi kita "pelajaran" untuk mendidik kita sampai kita mengerti betul apa isyarat-Nya.
Kalau Anda mengalami masalah dengan hutang, mungkin ada sesuatu yang ingin Tuhan sampaikan dalam hal ini.
Kita seringkali melihat segala sesuatu dari paradigma lama yang hanya hitam dan putih, sehingga kesannya yang salahlah yang dihukum.
TIDAK.

Dia sedang mendidik kita sebagaimana sifatnya sebagai RABB (Tuhan Pendidik, Penumbuh & Penjaga Alam Semesta) tadi. 

Growing Pains


Dan pertumbuhan itu memang seringkali menyakitkan, lho.
Anda mungkin masih ingat ketika gigi geraham bungsu Anda tumbuh? (Anda pasti sudah besar saat itu kan?). Bagaimana rasanya, sangat sakit dan tidak nyaman, kan, badan sampai meriang alias panas dingin, padahal kita tidak sedang sakit. Hanya sedang tumbuh gigi.

Karena, untuk gigi tersebut bisa nongol ke permukaan, dia harus menembus gusi Anda terlebih dahulu. Proses tumbuh ini yang menyakitkan.
Kalau memakai analogi dari dunia flora, biji yang kita tanam saja juga harus mengalami ditimbun tanah. Terpapar terik matahari. Disiram air hujan. Terkena pahitnya pupuk. Dan akhirnya harus pecah kalau dia mau tumbuh dan berkembang jadi sebuah tanaman.
bouncing ball
Sementara, sebuah bola basket harus membentur tanah dulu dengan keras untuk bisa naik melambung tinggi ke atas.
Besi harus dibakar api ribuan derajat panasnya, dipukul dan ditempa dengan keras dengan palu besi besar, dipanasi lagi, lalu panas-panas langsung dicelupkan dinginnya air, ditempa lagi, dan seterusnya, sebelum bisa berubah menjadi sebilah pisau yang berguna untuk manusia.
Itu semua sama seperti kita.
Kita harus belajar dari perih dan pahitnya kehidupan untuk menjadi sosok yang lebih baik.
Percayalah Tuhan sedang menyiapkan sesuatu yang besar untuk Anda.
Anda tidak sedang melakukan sesuatu yang salah.
Anda tidak sedang dihukum.
Sebaliknya, karena Anda telah meminta bahwa kondisi kehidupan Anda berubah (ke arah yang lebih baik), bersyukurlah ini terjadi.
Proses pembuka perubahan yang terasa menyakitkan ini adalah awal dari hidup baru yang telah Anda minta tadi.
Biji perubahan yang Anda tanam tadi sedang disiapkan untuk tumbuh.
Besinya sedang diolah menjadi pisau.
Teruslah meminta dan percaya, percaya pada kehendak Tuhan, pada pemberian-Nya.

Ingatlah selalu dan yakini semua janji-Nya termasuk untuk selalu menjaga dan menolong Anda bila mengalami masalah apapun:
"Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah amat dekat." 
~   Q ur'an: Al Baqarah: 214 
"Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada." 
~   Q ur'an: Al Hadid: 4

Juga coba baca lagi janji Tuhan yang saya jadikan inspirasi sukses halaman ini: 
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
... sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan ...
~   Q ur'an: Alam Nasyrah: 5 - 6 ~  

Sebuah janji dengan penuh penekanan (memakai kata "Sesungguhnya") diulang lagi sama persis dalam dua ayat berbeda yang berurutan.
Tuhan tahu benar bahwa naluri manusia adalah memang sering ragu, cemas, was-was dan tidak yakin/percaya. Jadi sering sekali dalam kitab-Nya, perintah-perintah tertentu diulang-ulang dan ditekankan. Seperti yang satu ini.
Nah, Anda masih cemas juga?
Jangan ya.
Apa yang terjadi pada Anda semua ini sudah direncanakan-Nya, agar kita terus tumbuh dan berkembang. Agar kehidupan kita lebih baik lagi dari sekarang.

Relax and have some fun. Anda sedang dalam penjagaan-Nya.
Baca ulang buku doa Anda, lalu centang hal-hal yang sudah dikabulkan-Nya. Syukuri itu.
Sinergikan dengan memberi dan terus percaya

Hadapi esok hari dengan motto ini :


  • Semua (akan) baik-baik saja.
  • Aku selalu dibimbing dan dilindungi Allah SWT.
  • Allah menyayangiku dan aku selalu baik-baik saja.


Lalu tenang and "trust". Okay? You'll be okay. Insya'allah.



In a nutshell:

habis gelap terbitlah terang
Bagian malam yang paling gelap terjadi tepat sebelum saat datangnya fajar menyingsing.
Selanjutnya, tidak kalah penting, baca tulisan saya tentang pelajaran sukses berharga dari kisah SUSAN BOYLE, superstar unik yang mendunia hanya dalam waktu singkat.

Pastikan Anda membacanya atau Anda akan tertinggal kisah yang jadi buah bibir jutaan orang di dunia saat ini. 
Salam Sukses Selalu, 

astuti's signature 

Anda idamkan

Kalau memang sudah punya tekad bulat, berjuanglah demi sesuatu yang Anda idam-idamkan tersebut. 
Jangan berbisnis karena semata-mata mengikuti tren, melainkan lakukanlah demi menjawab panggilan hati. 
Penting dilakukan adalah melakukan introspeksi. 
be well,
Dwika





Nuansa Pink di Kanvas Bisnis




Ketika merintis usaha produk kosmetik dan perawatan tubuh, Anita Roddick tidak pernah bermimpi bakal memiliki sebuah kerajaan bisnis yang popularitasnya ‘wangi’ di lima benua. Nyatanya, kini, The Body Shop, produk perawatan tubuh yang awalnya hanya dijual door to door oleh Anita, telah naik pangkat berpuluh tingkat. Tak sekadar sebagai merek produk kecantikan, tapi lebih dari itu, menjadi sebuah lambang perlawanan wanita terhadap berbagai hal yang membelenggu langkah mereka. Sukses Anita juga beriringan dengan kiprah sejumlah wanita di dunia bisnis. Apa saja persamaan mereka?

LUWES & MUDAH DIDEKATI 

Pada tahun 2003, penelitian yang dilakukan Asian Development Bank mengungkapkan, dari 2,8 juta unit perusahaan industri Indonesia, 2,5 juta di antaranya merupakan perusahaan mikro. Dari jumlah itu, 60% dimiliki oleh wanita dan 30% lainnya dijalankan oleh wanita. Data ini diperkuat oleh jumlah anggota Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) yang terus meningkat. Di tahun 2002 anggotanya 15.000 orang, dan tahun 2007 berkembang menjadi 16.000 pengusaha.

Mike Rini Sutikno, konsultan perencanaan bisnis dan keuangan, mengakui bahwa makin lama makin banyak wanita yang terjun dan aktif di dunia bisnis. Fenomena ini ditanggapinya secara positif, karena pada dasarnya, sejak lahir wanita memiliki sejumlah potensi yang mendukung untuk berkecimpung di dunia bisnis. “Hanya, kebanyakan wanita tidak menyadari kemampuan tersebut. Padahal, kalau diasah, potensi tersebut bisa menjadi modal usaha. Modal usaha kan tidak semata-mata uang, melainkan juga keahlian, pengalaman, dan jejaring,” kata Mike.

Pembawaan wanita yang luwes dalam pergaulan, menurut Mike, adalah salah satu potensi yang menguntungkan sebagai pengusaha. “Sebab, sebagian besar usaha tidak diawali dengan motivasi yang mengarah pada urusan bisnis, tetapi bermula dari perkenalan dan hubungan pertemanan. Sesungguhnya, wanitalah makhluk paling pandai melakukan pendekatan bisnis yang sifatnya tidak menekan. Dengan pembawaan yang luwes, wanita juga lebih mudah mendekati dan didekati oleh orang lain,“ ujar Mike.

Hal ini diakui Estelita Hidayat, 35, pemilik perusahaan business consultant. “Di antara pegawai dan rekan bisnis yang mayoritas pria, saya seolah menjadi jembatan komunikasi di antara mereka. Saya sering kali menjadi tempat menampung curhat mereka, atau diminta menjadi ‘penyambung lidah’. Mungkin, karena saya wanita, cara saya berkomunikasi lebih luwes dan mendahulukan sikap persuasif. Berbeda dari pria, yang cenderung head to head,” ujarnya.

Selain itu, menurut Mike, dibandingkan pria, wanita memiliki kepekaan perasaan yang lebih tinggi. Sehingga, secara intuitif, wanita mampu merasakan mood seseorang yang berada di hadapannya. 

Kemampuan itu bisa digunakan wanita untuk membaca karakter orang. Dengan demikian, ia bisa merasakan apakah orang tersebut adalah partner bisnis yang tepat atau tidak. Dalam sebuah percakapan, dengan mengamati air muka lawan bicaranya, wanita juga bisa menentukan kata-kata manis yang tepat untuk dilontarkan agar pembicaraan bisa berjalan lancar.

Satu lagi kelebihan yang dimiliki wanita adalah kemampuan untuk menyelesaikan banyak pekerjaan secara bersamaan atau biasa disebut multitasking. Karena terbiasa memikirkan banyak hal sekaligus, wanita mampu memikirkan berbagai alternatif solusi ketika menghadapi suatu masalah. ”Hal ini jelas amat berguna, sebab dalam bisnis setiap orang dituntut untuk bisa memikirkan banyak hal secara bersamaan. Misalnya, sembari merancang sebuah produk baru, ia juga sekaligus memikirkan biaya produksi, distribusi, dan strategi pemasarannya,“ jelas Rini.

RENTAN TERINTIMIDASISayangnya, meski memiliki sejumlah sifat dasar yang mendukung untuk menekuni dunia bisnis, banyak wanita kurang mahir menggunakan segudang potensinya. Akibatnya, bukannya sukses, usaha yang dirintisnya malah terpuruk. Karena memiliki perasaan yang peka, menurut Mike, wanita juga rentan terintimidasi oleh orang lain.

“Dalam hal ini, terintimidasi adalah terpengaruh oleh pendapat orang lain ketika hendak bertindak. Karena ingin menyenangkan semua orang, wanita jadi kurang berani mengambil keputusan. Tidak demikian dengan pria, yang dalam waktu singkat mampu menentukan pilihan terbaik di antara berbagai kemungkinan buruk,” ujar Mike. 

Ia memberi contoh, lantaran terlalu berempati kepada orang lain, wanita jadi tidak tegas mengambil keputusan, mem-PHK karyawan, atau enggan menagih  utang. Semua itu dikarenakan dia tak mau merusak hubungan baik. Kalau ketakutan-ketakutan itu terus dipupuk, lama-kelamaan ia jadi tidak berani melangkah karena segan menghadapi risiko,” jelas Mike.

Namun, banyak pula wanita yang bisa belajar dan bangkit dari kegagalan. Misalnya, Alda Waas, 30, pengusaha butik. ”Bagi saya, keasyikan berbisnis itu justru pada kemampuan untuk mengambil keputusan sendiri dalam segala hal. Kalau berhasil, saya senang karena bisa menerapkan strategi serupa di kemudian hari. Jika gagal pun, saya tidak kecewa karena merupakan hasil pemikiran sendiri. Minimal, saya bisa belajar dari kegagalan,“ tuturnya. 

Kendala lain yang biasa dihadapi wanita pengusaha, terutama yang telah berkeluarga, adalah fleksibilitas waktu. “Tak bisa dipungkiri, apabila tidak disikapi dengan benar, naluri keibuan sering kali mengganjal jalan wanita dalam melakukan berbagai hal. Ketika anak atau suami sakit, wanita kerap meninggalkan segala tanggung jawabnya di luar rumah. Padahal, tindakan seperti itu tidak selalu bisa diterima. Ada saatnya tugas-tugas di rumah harus didelegasikan kepada orang lain yang bisa dipercaya,” tegas Mike.

Dalam hal pengelolaan keuangan perusahaan atau milik pribadi, wanita  juga kerap salah langkah karena kurang menguasai serba-serbi pengelolaan finansial. Padahal, agar bisa sukses, pengetahuan di bidang finansial perlu dikuasai oleh setiap orang, baik pria maupun wanita. 

Karena minim pengetahuan, akibatnya tak sedikit wanita pengusaha yang tidak berani meminjam uang ke bank karena takut tidak bisa membayar. Padahal, kalau uang kas dihabiskan untuk membiayai operasional perusahaan, akibatnya bisa lebih buruk. Sebagai contoh, kalau suatu saat terjadi musibah sehingga bisnis tidak bisa jalan selama beberapa bulan, Anda masih punya uang kas untuk membayar gaji karyawan dan memelihara aset perusahaan.

BELAJAR BERPIKIR STRATEGISTak mengherankan kalau pada akhirnya masyarakat memiliki pendapat sendiri (mayoritas adalah angapan miring) tentang wanita pebisnis. Kebanyakan berbentuk stereotype yang belum tentu benar kenyataannya. Misalnya, wanita pengusaha dicap kurang berani mengambil keputusan, tidak konsisten mengelola bisnis, serta bersikap terlalu ‘lembek’ sehingga mudah dimanfaatkan. 

“Makanya, untuk menghapus anggapan tersebut, wanita perlu melakukan sejumlah hal untuk mengembangkan diri. Yang terutama adalah belajar berpikir strategis sehingga setiap ide yang dimiliki dapat diwujudkan ke dunia nyata. Belajarlah memperhitungkan segala aspek usaha secara terukur, tidak sekadar mengandalkan intuisi. Misalnya, sebelum memulai bisnis, buatlah rencana keuangan dan perhitungkan biayanya, baik dalam bentuk materi, waktu, maupun tenaga,” ujar Mike. 

Ia menambahkan, cara termudah untuk belajar berpikir strategis adalah mendata segala sesuatu yang ingin dilakukan dalam bentuk tulisan. Buatlah semacam jurnal untuk merencanakan kegiatan mingguan. Tidak perlu rapi, yang penting informatif dan terorganisasi. Selain itu, buat juga semacam resolusi awal tahun, agar Anda termotivasi untuk mencapai target. “Tidak perlu dihafal, yang penting hayati apa yang menjadi tujuan Anda. Dan, kalau melakukan sesuatu, biasakan mengerjakannya secara tuntas. Jangan mogok di tengah jalan,” tutur Mike, tersenyum.

Selain itu, sadarilah bahwa bisnis yang dilakukan bukan semata-mata usaha pribadi, namun turut melibatkan kepentingan orang lain. “Aspek sosial dalam bisnis tidak boleh dilupakan begitu saja. Apalagi kalau memiliki banyak pegawai. Kalau mempekerjakan 4 orang kepala keluarga, artinya kurang-lebih 12 kepala bergantung pada Anda. Kalaupun tidak memiliki banyak pegawai, minimal perhitungkan waktu yang Anda habiskan di luar rumah, yang semestinya bisa digunakan bersama keluarga. Jadi, jangan sia-siakan waktu untuk melakukan sesuatu yang sia-sia,“ tutur Mike, panjang lebar.

Seperti yang dialami Gaby Bakrie, 34, seorang pengusaha restoran. ”Di masa krisis moneter, pelanggan restoran kami yang mayoritas adalah ekspatriat, menurun drastis karena banyak yang pulang ke negaranya. Dalam kondisi sulit itu, saya berusaha mati-matian mempertahankan seluruh karyawan agar tidak ada yang di-PHK. Syukurlah, situasi akhirnya membaik,“ kisahnya. 

Yang juga penting dilakukan, menurut Mike, adalah melakukan introspeksi. Jangan berbisnis karena semata-mata mengikuti tren, melainkan lakukanlah demi menjawab panggilan hati ”Sebaliknya, jangan pula menuruti ‘hasutan’ orang lain yang bisa menghalangi niat berbisnis Anda. Kalau memang sudah punya tekad bulat, berjuanglah demi sesuatu yang Anda idam-idamkan tersebut,” ujar Mike.

Penulis: Nayu Novita

Kesempatan buat kita

Ketika hidup kta tidak ada masalah, tidak ada tantangan, maka tidak ada kesempatan buat kita untuk belajar dan mengembangkan diri. 
Karena itu, jangan mau hidup yang hanya enak dan menyenangkan. 
Kehidupan yang demikian, tidak akan membuat mu menjadi tinggi. 
Berbahagialah ketika kamu punya masalah dan tantangan. 
Itulah kesempatan bagimu untuk melambung ke atas!
be well,
Dwika




LAYANG-LAYANG KEHIDUPAN!

 by Anthony Dio Martin   
Baru-baru ini, untuk pertama kalinya saya mengajari anak saya bermain layang-layang. Saya, tidak ingin anak saya menjadi anak kota yang tahu nya hanya dengan televisi, video game atau benda-benda elektronik. Mungkin saya termasuk ayah yang agak kolot, tetapi saya ingin, ketika di masa kecil, permainan layang-layang seringkali mengajarkan banyak nilai kepada saya: berpikir cerdik (misalnya bagaimana caranya membuat layang-layang bisa terbang), berkompetisi (berusaha mengalahkan layang-layangnya anak lain), dll. Akhirnya, ketika berkesempatan menunjukkan kepada anak saya permainan layang-layang itu, anak saya begitu bersemangat. Namun, sayangnya layang-layang itu hanya bisa terbang sebentar, beberapa saat kemudian layang-layang itu kembali ke tanah karena tidak ada angin. Beberapa kali, kami melakukannya. Layang-layang itu terbang ke atas sebentar, lalu jatuh ke tanah lagi. Akhirnya, saya berkomentar pada anak saya, “Kalau layang-layangnya mau tinggi, kita butuh angin yang kencang. Kalau tidak ada angin, layang-layangnya tidak bisa naik!”. Saat setelah saya mengatakan hal itu kepada anakku, saya sadar, saya pun sedang mengajari sesuatu pelajaran untuk diriku sendiri.
Bener banget kan? “Tidak ada angin, maka layang-layangnya tidak bisa naik”. Ketika hidup kta tidak ada masalah, tidak ada tantangan, maka tidak ada kesempatan buat kita untuk belajar dan mengembangkan diri. Karena itu, jangan mau hidup yang hanya enak dan menyenangkan. Kehidupan yang demikian, tidak akan membuat mu menjadi tinggi. Berbahagialah ketika kamu punya masalah dan tantangan. Itulah kesempatan bagimu untuk melambung ke atas!
“Tidak ada angin, maka tidak ada layang-layang yang bisa naik ke atas!” (Anthony Dio Martin)

TAK PERNAH CUKUP

Penghasilan dan pengeluaran kita seringkali seperti berlomba - lomba mengalahkan siapa yang paling besar.
Padahal rasanya kita tidak pernah belanja berlebihan atau sengaja menghambur-hamburkan uang.
Biasanya yang terjadi adalah saat penghasilan kita bertambah maka kita terdorong untuk berbelanja lebih banyak lagi.
Akibatya sama saja, berapapun kenaikan penghasilan kita selalu saja tidak pernah cukup.
be well,
Dwika



MENGATASI PENGHASILAN YANG TAK PERNAH CUKUP
Ketika Anda berencana membeli rumah tentunya Anda mengharapkan hasil yang terbaik sesuai dengan biaya yang akan dikeluarkan. Karena itu sebelum Anda mulai melihat-lihat calon-calon rumah Anda, sebaiknya Anda membuat daftar prioritas yang dinginkan dari rumah yang akan dibeli seperti jumlah kamar tidur, kamar mandi, halaman, garasi, kondisi atap, dinding, dan lain-lain. Kemudian buat juga daftar fasilitas - falitas umum yang nanti Anda butuhkan , seperti PAM , listrik, jalan umum, kebersihan, rumah ibadah, sekolah, pasar dan lain-lain. Tambahkan lagi daftar tersebut dengan persyaratan lainnya seperti bebas banjir, sertifikat rumah lengkap dan tidak dalam sengketa apapun. Wah.. PRnya banyak nih ! Iya dong kita kan mau beli rumah bukan beli masalah.
" Aduh..gaji cuma numpang lewat aja nih ! " Seringkali kita mendengar kalimat ini , yang anehnya terucap pada saat belum lama orang gajian. Orang sering mengeluh karena penghasilannya dirasa terlalu kecil sehingga tidak memiliki cukup uang untuk beli ini itu. Namun ada juga orang yang merasa penghasilannya tidak pernah cukup, tidak perduli sudah berapa kali kenaikan gaji yang diterimanya.
Mengapa antara penghasilan dan pengeluaran kita seringkali seperti berlomba - lomba mengalahkan siapa yang paling besar ? Padahal rasanya kita tidak pernah belanja berlebihan atau sengaja menghambur-hamburkan uang. Biasanya yang terjadi adalah saat penghasilan kita bertambah maka kita terdorong untuk berbelanja lebih banyak lagi. Akibatya sama saja , berapapun kenaikan penghasilan kita selalu saja tidak pernah cukup. Nah.. apa yang harus kita lakukan agar seberapapun penghasilan yang kita miliki bisa mencukupi kebutuhan kita dan bisa membantu kita mencapai tujuan keuangan lainnya .
Kenali Penyebab Tidak Cukupnya Penghasilan Kita
Mari kita analisa dulu apa saja penyebabnya yang membuat penghasilan kita serasa tidak pernah cukup .
  1. Kenaikan harga barang dan jasa atau inflasi . Inflasi akan membuat kita defisit jika penghasilan kita tidak bertambah sejalan dengan kenaikan harga barang dan jasa.
  2. Pengeluaran lebih besar daripada pemasukan atau defisit , merupakan sumber dari hampir seluruh masalah keuangan keluarga. Penyebab utama defisit biasanya dipicu sifat boros sehingga membuat kita belanja diluar anggaran. Selain itu kita juga perlu waspadai beberapa pos pengeluaran yang sering jumlahnya terlalu besar seperti tagihan telpon , busana & aksesoris , barang- barang elektronik, hadiah dan sumbangan. Percaya atau tidak , kebanyakan dari pengeluaran itu sebenarnya tidak wajib. Misalnya, ngobrol di telpon selain tidak wajib juga bisa membuat tagihan telpon membengkak. Beli baju baru tidak harus sebulan sekali , mungkin bisa 2 bulan sekali.
  3. Hutang dengan sistem bunga berbunga. Tagihan kartu kredit yang dibayar minimal saja akan membuat tagihan kita membengkak. Barang kreditan dengan cicilan ringan juga terkadang membuat kita terlena, tanpa disadari pengeluaran bulanan jadi besar karena terlalu banyak mengambil barang kreditan.
  4. Pengeluaran Tak Terduga. Terjadinya musibah seperti
3 Jurus Ampuh Agar Penghasilan Kita Cukup
Setelah mengenal berbagai penyebab tidak cukupnya penghasilan kita , maka saatnyalah kita mencari obat penyembuhnya. Tiga jurus ampuh berikut ini bisa di praktekkan untuk mengatasi penghasilan yang tidak pernah cukup , dan lebih dari itu bisa juga membantu Anda menambah kekayaan Anda.
Jurus Ampuh 1 : Mulailah Kebiasaan Berinvestasi
Tidak banyak yang bisa kita lakukan untuk mengalahkan inflasi, karena inflasi terjadi secara alami dan di luar kemauan kita. Inflasi selain bisa membuat kita defisit , juga bisa menggerogoti harta kekayaan kita jika tidak membuatnya berkembang biak ke dalam produk investasi yang returnnya lebih tinggi dari asumsi tingkat bunga inflasi. Karena itu milikilah anggaran untuk investasi agar hasil keuntungan hasil investasi bisa menambah penghasilan kita. Mulailah dengan menghidupkan kebiasaan menabung sebesar minimal 10% dari penghasilan kita dan terus ditingkatkan jumlahnya sejalan dengan kenaikan penghasilan kita dan biasakanlah membayar tabungan kita dahulu sebelum membayar keperluan lainnya.
Jurus Ampuh 2 : Biasakan Untuk Membuat Anggaran Belanja Bulanan
Tidak peduli berapapun penghasilan kita baik besar maupun kecil , memiliki anggaran belanja bulanan sangat penting karena akan membuat pengeluaran kita lebih terkendali . Kuncinya adalah membuat anggaran pengeluaran lebih kecil dari penghasilan , dan biasakan berbelanja hanya sebesar jumlah yang sudah dianggarkan saja. Dengan mematuhi anggaran yang kita buat sendiri , kita tetap bisa berbelanja tanpa mengalami defisit. Dengan anggaran juga kita bisa memilah mana pos pengeluaran wajib dan mana yang tidak wajib . Tidak perlu menghilangkan pengeluaran tidak wajib jika tidak mau, namun karena tidak wajib kita bisa lebih leluasa untuk menguranginya.
Jurus Ampuh 3 : Batasi Cicilan Hutang Bulanan
Kewajiban cicilan hutang bulanan seperti cicilan rumah, cicilan mobil, cicilan barang kreditan, dan cicilan hutang kartu kredit , jika di total semuanya sebaiknya tidak melebihi 30 % dari penghasilan bulanan . Dengan demikian 70% sisanya dari penghasilan kita dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan hidup lainnya dan juga investasi . Semakin kecil porsi hutang kita ( kurang dari 30% ) , maka akan semakin besar sisa penghasilan bulanan yang menganggur yang bisa dimasukkan ke investasi , sehingga akan semakin baik pula kondisi keuangan kita.