e-learning adalah proses belajar yang menggunakan media elektronik. Apa sajakah yang dikategorikan media elektronik yang saya maksud? yakni bisa berupa televisi, jaringan komputer, internet, dan yang sekarang sedang ngetren adalah gadget (iPhone dan iPad). Kategori terakhir yang saya sebutkan dimiliki oleh Macintosh.
Kelebihan iPad untuk kebutuhan e-learning adalah user bisa belajar kapanpun dan dimanapun (karena iPad itu tidak berat bebannya). Menggunakan iPhone atau iPad user biasanya akan dilibatkan (baca: interaktif) dengan materi yang disampaikan. Namun sayang, harga kedua gadget keren ini masih terbilang mahal. Untuk iPad sendiri saya baca di internet harganya dibandrol mulai dari 4 juta.
Dalam e-learning proses pembelajaran ini tidak melibatkan guru secara langsung. Semuanya dilakukan secara mandiri. Materi-materi yang disampaikan sudah dirancang sedemikian rupa sesuai dengan modul yang telah ditentukan. Perkenankan saya dalam tulisan ini berbicara sedikit tentang bagaimana proses dibalik pembuatan materi untuk e-learning.
Sebagai orang yang bekerja di belakang layar, maka saya bisa mengetahui secara langsung bagaimana proses pembuatannya e-learning yang selanjutnya dikemas dalam bentuk animasi flash interaktif ini. Untuk pembahasan kali ini akan saya jabarkan sedikit tentang e-learning yang dibuat atau diproduksi atas pesanan klien.
Proses awalnya adalah dilakukan pembahasan konsep, penggodokan ide atau pembadaian otak (brainstorming). Dalam tahap ini ditentukan banyak hal yakni konsep materi, konsep desain karakter, dsb.
Pembuatan materi biasanya memakan waktu cukup lama. Mengapa terjadi demikian? materi yang telah dibuat oleh SME (subject material expert) perlu dirancang bagaimana baiknya ketika dikonversi ke dalam bahasa gambar. Artinya membutuhkan kehadiran desainer dan ilustrator nantinya. Di sinilah peran mereka.
Setelah proses awal selesai maka dibuatlah storyboard yang berisi beberapa kolom yang harus diisi yakni gambar/ilustrasi, narasi, durasi yang dibutuhkan, dan voice over(vo) nya. Setiap perusahaan e-learning mempunyai cara yang berbeda. Biasanya menyesuaikan dengan kebutuhannya. Logikanya semakin rigid pembuatan storyboard–yang berarti juga memakan waktu yang lama–maka hal ini dapat meminimalisasi kesalahan saat pembuatan gambar nantinya.
Saat pembuatan gambar dan animasi sudah dilakukan maka tahap selanjutnya adalah memasukkan audio atau voice over (vo). Maka selesailah animasi ini. Untuk mencegah terjadinya error yang biasanya disebabkan oleh bug maka perlu dilakukan tahap QC (quality control). Semakin sedikit atau bahkan hilang maka tujuan untuk menyampaikan pembelajaran kepada userpun diharapkan semakin efektif.
Informasi terkait tentang e-learning bisa didapatkan banyak di internet, kita juga bisa mengunduh video cuma-cuma di youtube. Selamat menjelajah dan tetap belajar dan berbagi
Salam kreatif!!
No comments:
Post a Comment