Anda sesungguhnyalah sedang belajar. Hidup adalah pelajaran. Berbicara adalah proses belajar. Anda haruslah bersikap terbuka dan berpikiran terbuka. Terbuka untuk menerima berbagai kemungkinan dan pelajaran.
I Care About You,
Dwika
Pembicara Publik EDANby: Ikhwan Sopa
Apa
yang terlintas di pikiran Anda saat membaca kata "edan" di topik workshop dan di
judul di atas?
edan = gila, gila-gilaan
edan = sinting
edan = nggak
waras
edan = miring
edan = tidak sehat
edan = hilang akal
edan =
kurang kerjaan
dan sebagainya.
Biasanya memang ya, seperti itulah
biasanya.
Tapi tidak seperti biasanya, kali ini kita membicarakan "edan"
yang lain, yaitu Metode E.D.A.N. yang dikembangkan oleh QA Communication,
sebagai salah satu metode yang powerful untuk membentuk Anda menjadi pembicara
publik yang baik, penuh percaya diri, hebat dan handal. Metode yang membentuk
Anda menjadi manusia yang positif, percaya diri, hebat dan
handal.
ANDA PASTI PEMBICARA PUBLIK
Anda pasti bicara dan
setiap kali berbicara, Anda pasti menujukannya kepada manusia lain. Jika manusia
lain yang mendengarkan Anda jumlahnya lebih dari satu, maka aktivitas bicara
Anda itu disebut public speaking. Dan Anda yang berbicara, disebut public
speaker alias pembicara publik. Anda pasti pernah dan cukup sering melakukannya.
Jadi, Anda pasti pembicara publik alias public speaker.
- Jika
Anda berbicara di depan istri, suami dan anak-anak, maka Anda pembicara
publik.
- Jika Anda berbicara di rapat RT untuk tujuhbelasan, maka Anda
pembicara publik.
- Jika Anda berbicara di suatu majelis taklim, maka Anda
berbicara di depan publik.
- Jika Anda menjadi MC di kondangan adik ipar,
maka Anda adalah pembicara publik.
- Jika Anda berbicara di dalam rapat di
kantor, Anda adalah pembicara publik.
- Jika Anda membriefing bawahan Anda,
maka Anda adalah pembicara publik.
- Jika Anda mempresentasikan produk, Anda
berbicara di depan publik.
- Jika Anda melaporkan hasil kerja di hadapan
forum, Anda adalah pembicara publik.
- Jika Anda sekretaris boss, Anda akan
berbicara kepada publik.
- Jika Anda guru, dosen, penceramah atau dai, Anda
pasti pembicara publik.
- Jika Anda programer komputer sekalipun, Anda akan
berbicara kepada publik.
- Jika Anda pejabat publik, apalagi.
- Jika Anda
adalah jurkam suatu partai, Anda adalah pembicara publik.
- Jika Anda adalah
demonstran, Anda pasti berbicara di depan publik.
- Jika Anda kenek
metromini, Anda pembicara publik.
- Jika Anda tukang obat di trotoar, Anda
jelas pembicara publik.
Jika Anda punya profesi, apapun itu, Anda pasti
pembicara publik.
PEMBICARA PUBLIK YANG BAIK, PD, HEBAT DAN
HANDAL
Jika Anda berbicara untuk didengar oleh lebih dari dua telinga
(empat, enam, delapan dan seterusnya - yang penting angka genap), maka Anda
membutuhkan keahlian khusus agar pesan Anda bisa sampai, dengan persepsi yang
seragam di setiap pasang telinga. Lebih dari itu, Anda juga mengharapkan efek
yang seragam dalam sikap dan perbuatan sebagai hasil dari bicara
Anda.
Jika Anda berbicara di depan publik, maka apapun yang Anda katakan
bisa berpengaruh besar pada publik Anda.
Kata-kata Anda bisa berkembang
menjadi opini publik. Opini publik bisa bergeser menjadi sikap publik. Jika
sikap publik bergeser, maka perilaku publik akan bergeser. Jika perilaku publik
berubah, maka publik itu berubah. Jika publik itu berubah, maka masyarakat yang
bersangkutan telah berubah.
Artinya, kata-kata Anda punya kekuatan yang
amat besar. Kata-kata Anda punya kekuatan untuk merubah dunia. Merubahnya
menjadi positif atau menjadi negatif.
Melihat kekuatan itu, maka seorang
pembicara publik yang baik semestinya memenuhi kualifikasi sebagai
berikut:
- Pembelajar;
- Penyampai nilai;
- Pemberi dan
partisipan;
- Deklarator yang baik;
- Bisa menerima umpan balik;
-
Percaya kepada audience.
PEMBELAJAR
Setiap pembicara
publik, sekalipun ia sedang mengajar, sesungguhnyalah ia sedang belajar. Hidup
adalah pelajaran.
Berbicara adalah proses belajar. Public speaker adalah
pembelajar. Itu artinya, setiap pembicara publik haruslah bersikap terbuka dan
berpikiran terbuka. Terbuka untuk menerima berbagai kemungkinan dan
pelajaran.
Pembicara publik adalah corong penyampaian berbagai pelajaran
kepada khalayak. Sebelum khalayak publik belajar, pembicara publik harus lebih
dahulu belajar. Saat publik belajar dengan mendengarkan pembicara publik,
pembicara itu sendiri juga harus belajar dan menyelami dampak serta efek dari
aktivitas public speakingnya.
Pembicara publik adalah orang pertama,
yang harus siap menerima informasi baru dan informasi perubahan. Jika pembicara
publik tertinggal, maka khalayak publik akan tertinggal.
Pembicara publik
yang baik, adalah pembicara yang lebih dahulu belajar sebelum publiknya
belajar.
NILAI
Apapun yang disampaikan oleh pembicara
publik, mestinya punya nilai. Lebih dari itu, nilainya harus positif. Pembicara
publik yang baik, adalah pembicara yang menyampaikan dan meneruskan nilai-nilai
positif kepada publik.
Siapa yang mau mendengar sesuatu yang tak
bernilai? Siapa mau mendengar sesuatu yang bernilai
negatif?
PARTISIPASI
Sebagai pemberi dan penyampai nilai,
seorang pembicara publik haruslah bersikap dan berperilaku total. Seorang
pembicara publik, harus mengerahkan segala kemampuan dan segala sumber daya yang
ada padanya. Ini perlu dilakukan agar fungsinya sebagai terminal dari berbagai
pesan, sebagai pabrik segala ide dan gagasan, bisa berjalan dengan
optimal.
Setiap gangguan dan distorsi yang terjadi, akan berpotensi
mengurangi partisipasinya dalam proses penyampaian nilai dan proses pembelajaran
publik. Berkurangnya partisipasi pembicara publik, akan menurunkan nilai dan
kualitas pembelajaran yang diusungnya. Pembicara publik yang baik adalah
partisipan yang terlibat aktif.
Pembicara publik yang baik lebih memilih
menjadi pemberi daripada penerima.
DEKLARASI
Apapun yang
disampaikan oleh pembicara publik adalah deklarasi. Dan setiap deklarasi, akan
menuai sambutan dan respon. Sambutan dan respon itu, mewakili sikap dan perilaku
publik. Sambutan dan respon itu, bisa berupa penolakan atau persetujuan. Dalam
bentuk yang manapun, sambutan dan respon adalah kekuatan yang dibangkitkan oleh
pembicara publik. Kekuatan itu dibangun oleh deklarasi si pembicara
publik.
Pembicara publik yang baik, tahu apa yang harus dideklarasikan,
bagaimana melakukannya, dan tahu apa efeknya bagi publik.
UMPAN
BALIK
Setiap sambutan dan respon yang dituai oleh pembicara publik,
adalah umpan balik. Semua umpan balik muncul sebagai akibat deklarasi dari
pembicara publik. Umpan balik, adalah reaksi atas aktivitas pembicara publik
yang menyampaikan nilai, berpartisipasi dan terlibat dengan audience, yang
mendeklarasikan sesuatu dalam proses pembelajaran bersama.
Pembicara
publik yang baik, tahu bagaimana harus menyikapi setiap respon dan
sambutan.
PERCAYA
Pembicara publik adalah believer.
Pembicara publik adalah orang yang mempercayai berbagai hal yang disampaikannya
kepada publik. Sebelum ia menghendaki publik percaya pada nilai yang dibawanya,
ia lebih dahulu percaya. Sebelum ia meminta publik percaya kepadanya, ia lebih
dahulu percaya kepada mereka. Jika pembicara publik tidak mempercayai
audiencenya, maka nilai yang disampaikan, partisipasi dan keterlibatannya dengan
publik, akan terdiskon dan terdistorsi secara nyata.
Pembicara publik
yang baik, adalah orang pertama yang mempercayai publiknya.
MENGENAL
METODE E.D.A.N
Semua kualifikasi terbaik dari seorang pembicara
publik seperti di atas, tidak bisa diperoleh sambil lalu. Ia juga tak akan
muncul begitu saja berdasarkan pengalaman atau jam terbang bicara. Kualifikasi
itu harus ditemukan, diidentifikasi dan dilatih dengan cara-cara yang
sistematis.
Metode E.D.A.N. adalah sebuah metode yang dikembangkan oleh
QA Communication. Metode E.D.A.N adalah sebuah metode yang powerful dan dapat
membantu Anda mencapai semua kualifikasi di atas, dan membentuk Anda menjadi
orang yang positif, PD, hebat dan dapat diandalkan. Metode E.D.A.N. menghasilkan
pembicara publik yang baik, PD, hebat, dan dapat diandalkan. Metode E.D.A.N
mencetak sumber daya manusia yang positif, PD, hebat dan bisa
diandalkan.
Metode E.D.A.N adalah:
E = Energy
D = Dignity
A
= Anticipation
N = Nothing to lose
ENERGI
Energi adalah
segala bentuk kekuatan, fenomena, elemen atau aspek yang bisa berkonotasi dengan
energi, misalnya:
- Niat;
- Motivasi;
- Hasrat;
-
Keinginan;
- Cita-cita;
- Semangat;
- Tujuan;
- Target;
- Ingin
membantu;
- Deadline;
- Kebebasan;
- Pilihan;
- Sikap sosial;
-
Tantangan;
- dan sebagainya.
Pembicara publik yang baik adalah
pembicara yang memiliki energi. Jika Anda diperintah untuk memimpin sebuah
meeting besok pagi, Anda punya dua pilihan:
1. Melakukannnya dengan
terpaksa, karena didorong orang lain dan Anda tidak bisa menolaknya. Itu
berarti, energi yang tercipta adalah energi orang lain. Bukan energi
Anda.
2. Melakukannya dengan melihat perintah itu sebagai kesempatan.
Apapun alasan Anda, sekecil apapun motivasi Anda, jika itu berasal dari diri
Anda sendiri, maka itu sudah berarti energi. Untuk bisa mendapatkan energi,
ungkapan sederhana seperti "Ya sudahlah, toh ini cuma sebulan sekali" sudah
cukup untuk menciptakan energi.
Apalagi, jika Anda mengatakan "Yes! Aku
dapat giliran memimpin meeting. Lumayan buat latihan public speaking". Dengan
ungkapan terakhir itu, energi Anda setara dengan energi roket yang dapat
melontarkan semangat Anda sampai ke bulan.
DIGNITY
Dignity
adalah segala bentuk penghargaan, penghormatan dan respek pada diri sendiri,
misalnya:
- Rasa bersyukur;
- Bangga pada keunikan diri;
- Bangga
pada keahlian;
- Senang bisa memberi manfaat untuk orang lain;
- I'm the
best;
- Menerima diri tanpa merendahkan;
- Memberi peluang pada diri untuk
belajar;
- Memahami kesempurnaan diri dalam keterbatasan;
- Mengerti
fungsi manusia sebagai raja di muka bumi;
- Tidak minder;
- Tidak
sombong;
- Rendah hati;
- dan sebagainya.
Pembicara publik yang
baik adalah pembicara yang bisa menghargai diri sendiri. Anda tidak akan menjadi
pembicara yang baik jika terus-menerus mengkritik diri sendiri.
"Gimana
kalo audience lebih tahu dari saya?"
"Gimana kalo saya ditanya dan tidak bisa
menjawab?"
"Sepertinya saya bukan yang terbaik untuk topik
ini..."
ANTISIPASI
Antisipasi adalah segala proses,
aktivitas dan kegiatan yang dilakukan untuk menghadapi, mempersepsi dan memahami
berbagai hal dan kemungkinan, misalnya:
- Persiapan bahan dan
materi;
- Persiapan dan latihan presentasi;
- Pemahaman konsep dan
teori;
- Penyediaan bukti dan argumentasi;
- Memelihara kesehatan fisik
dan mental;
- Pemupukan kredibilitas;
- Audience analysis;
- Persiapan
ruangan;
- SWOT analisis untuk diri sendiri;
- Penyediaan kebutuhan alat
bantu visual;
- Melatih tanya jawab;
- Perbaikan persepsi dan cara
pandang;
- Penggalian hal-hal baru;
- Proyeksi berbagai hal;
- dan
sebagainya.
Pembicara publik yang baik adalah pembicara yang selalu
melakukan persiapan secukupnya. Tidak terlalu minim dan tidak berlebihan.
Persiapan yang minim, menunjukkan energi yang minim. Persiapan yang berlebihan,
berarti Anda telah melecehkan diri Anda sendiri.
Antisipasi dilakukan
terhadap berbagai aspek yang melibatkan situasi public speaking. Mulai dari diri
sendiri, audience, lokasi, topik, delivery, penguasaan materi, sampai dengan
pembentukan persepsi yang terkait dengan semua aspek itu.
NOTHING TO
LOSE
Jika Anda sudah punya energi, sudah punya dignity dan telah
mengantisipasi, maka tak ada lagi yang bisa menghentikan Anda, sebab mestinya
Anda sudah 'nothing to lose'. Nothing to lose adalah tidak merasa kehilangan
karena menyampaikan nilai, berpartisipasi, belajar, menerima umpan balik dan
mempercayai orang lain.
Nothing to lose adalah kata lain dari "ikhlas".
Anda terus maju siap 'nrimo' keadaan, tidak peduli dengan situasi, masa bodoh
dengan perasaan. Anda sudah yakin bahwa apa yang perlu dilakukan sebagai
manusia, telah Anda lakukan. Anda hanya perlu terus maju berjalan. Selebihnya,
Anda serahkan kepada Tuhan. Anda ikhlas. Anda nothing to lose.
Jika Anda
sudah melengkapi diri dengan upaya memupuk energi, meningkatkan dignity, dan
melakukan antisipasi, maka apakah lagi yang menghalangi Anda dari menjadi
pembicara yang baik, PD, hebat dan handal? Apakah lagi yang menghambat Anda
sebagai calon manusia sukses, dari mengambil keputusan dan bertindak tanpa
ragu?
Kapankah terakhir kali Anda melakukan sesuatu, dan pada saat itu
Anda berkata pada diri sendiri "Ah sudahlah, nothing to lose...!" Sudah lama
sekali bukan? Anda bahkan mungkin sudah tidak ingat lagi kapan! Beruntunglah
Anda jika hari ini telah mengatakannya.
Mengapakah tidak SETIAP KALI Anda
melakukan sesuatu, apapun itu, Anda berkata "Ah sudahlah, nothing to
lose...!"
Luar biasa bukan godaan dari pertanyaan ini? Menarik sekali
toh, membayangkan diri Anda bisa ber-nothing-to-lose untuk apapun, kapanpun, di
manapun dan dengan siapapun?
Anda bisa nothing to lose dalam melakukan
apapun di dalam hidup Anda, termasuk dalam berbicara, sepanjang Anda melengkapi
diri dengan E, D, dan A. Anda bisa melakukan apapun di dalam hidup Anda,
termasuk dalam berbicara, jika Anda sudah EDAN.
Jadilah pembicara
EDAN.
Jadilah orang EDAN.
No comments:
Post a Comment