Search This Blog

Monday, February 18, 2013

Membantu sesama

Re: [alumni_ftui] Membantu sesama
Posted By: Fri Dec 9, 2011 9:42 am  |
Alhamdulillah ...setuju atas pendapat bung Mualif & bung Dwika.....nabi kita Muhammad s.a.w terlahir sebagai anak yatim....tetapi Alloh menjamin rezekinya bahkan mengangkatnya sebagai seorang nabi dan rosul......B.J. Habibie, Ir. Ciputra juga seorang anak yatim...tetapi bisa sukses menjadi wapres dan konglomerat......Jelas nasib dan rezeki seseorang telah dijamin oleh Alloh...juga kepada setiap mahluk ciptaannya di langit dan bumi tanpa terkecuali.......
Wallohu a'lam bishowab.

Salam,
Yok

2011/12/9 Dwika Sudrajat <dwikasudrajat@...>
 
Halo Ricky,
Apa khabar?
Anda hendaknya selalu yakin bahwa masa depan mesti akan selalu lebih baik dari sebelumnya, asal Anda mau mengusahakannya dengan sekuat tenaga dan disertai doa.
be well,
Dwika

Asuransi Menjual Ketakutan ?
Jika anda kedatangan seorang agent asuransi, anda akan mendapatkan pencerahan. Mereka bagaikan seorang malaikat yang datang kepada anda. Mereka mengatakan,”jika anda ikut asuransi masa depan anda akan aman dan terjamin. Harta anda akan terlindungi, biaya rumah sakit anda akan tercover, biaya pendidikan anak anda akan tecukupi. Jadi anda tidak perlu cemas dan kawatir dengan kehidupan anda dimasa mendatang.

Mungkin yang mereka katakan itu benar, jika kita hanya mengikuti logika. Mereka memang pintar memainkan logika. Namun hidup ini bukan hanya sekedar logika. Diluar logika ada kekuatan lain yang bisa menjungkirbalikkan logika. 


Disamping itu, sadarkah anda bahwa sesungguhnya para agent asuransi itu menebar keyakinan tentang masa depan yang suram. Disinilah letak keberatan saya, tentang asuransi, yaitu gambaran masa depan yang suram dan hlangnya kekhawatiran terhadap masa depan yang disandarkan pada kekuatan selain Allah.

Padahal sebagai seorang muslim, kita diminta untuk selalu memandang hidup dengan optimis dan tidak mudah putus asa. Sebagai muslim hendaknya selalu yakin bahwa masa depan mesti akan selalu lebih baik dari sebelumnya, asal kita mau mengusahakannya dengan sekuat tenaga dan disertai doa. Karena Allah telah menjamin, bahwa setiap makhuk hidup akan dijamin rizkinya oleh Allah selama masih hidup. Sehingga ketakutan tentang masa depan yang suram, bagi seorang muslim sangat dilarang. Islam menganjurkan umatnya, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Hari esok harus lebih baik dari hari ini. Jika tidak anda dikatakan sebagai orang yang rugi.

Dilain pihak seorang muslim tidak boleh menyandarkan rasa aman terhadap kehidupannya kepada selain Allah. Secara tidak sadar orang yang ikut asuransi akan melakukan hal demikian. Hal ini tentu akan berbahaya terhadap kesucian akidah mereka.

Mungkin mereka akan berdalih, bukankah ini salah satu dari cara ihktiar. Bukankah ikhtiar diperbolehkan, bahkan dianjurkan dalam islam?. Selain itu bukankah asuransi sudah ada yang syariah, yang diperbolehkan oleh para ulama?

Saya disini tidak sedang membicarakan halal dan haramnya asuransi, karena saya tidak memiliki pengetahuan tentang itu. Tetapi saya hanya menyoroti apa sebenarnya yang dijual oleh asuransi, agar kita tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan ajaran Islam, yaitu mempercayai masa depan yang suram dan melakukan tawakal kepada selain Allah.

Selain itu ada efek yang tanpa disadari cukup berbahaya. Jika anda mengikuti asuransi kesehatan, anda akan merasa biaya rumah sakit tidak bermasalah. Maka jika anda sakit, anda akan mensetujui tindakan yang dilakukan dokter tanpa berpikir panjang. Anda percaya dokter akan melakukan yang terbaik bagi anda. Sementara anda tidak mengalami masalah biaya. Karena seluruh biaya akan diganti atau ditanggung oleh asuransi. 

Padahal dijaman sekarang ini, sering ditemui rumah sakit atau dokter seperti bengkel atau tukang reparasi barang elektronik. Sementara tindakan apapun yang dilakukan oleh dokter terhadap diri kita, selalu ada efek samping baik kecil maupun besar. Maukah anda diperlakukan sebagai barang elektronik? Yang mestinya tidak sakit dikatakan sakit. Yang mestinya sakit A dikatakan sakit B? 

Saya pernah mengalami suatu kejadian, istri saya mengalami keguguran. Ketika pergi ke dokter dikatakan istri saya harus dikiret. Lalu saya bertanya “ Kenapa mesti dikiret dok?”. “Jika tidak dikiret nanti akan terjadi pendarahan” jawabnya singkat. “ Kenapa dapat terjadi demikian? Apakah setiap kali keguguran mesti dikiret?” tanyaku kemudian. Namun jawaban dokter kurang memuaskan . Beliau kesannya mengatakan “pokoknya harus dikiret” Saya berasumsi tidak mungkin Allah, menciptakan sesuatu diluar jangkauan manusia. Operasi kiret ditemukan baru-baru ini. Sedangkan keguguran sudah terjadi sejak jaman dulu. Lalu apakah setiap orang jaman dulu yang mengalami keguguran selalu mengalami pendarahan atau efek-efek yang lain?

Ketika itu saya memutuskan tidak mau istri saya dikiret, karena operasi kiret, tidak ada jaminan selalu aman. Namun hati saya dan istri juga tidak tenteram. Jangan-jangan bisa terjadi pendarahan seperti yang dikatakan dokter tersebut. Akhirnya kami memutuskan pergi ke dokter yang lain. Beliau mengatakan harus dikiret karena setelah dilihat dari USG masih ada sedikit kotorang yang masih menempel di rahim. Dokter mengatakan jika rahim sudah bersih tidak perlu dikiret. Namun jika belum mesti dikiret. Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dikemudian hari.

Jawaban dokter kedua sedikit membuka pengetahuanku. Namun kami masih sedikit penasaran. Akhirnya kami menemui dokter ketika yang lebih senior. Beliau mengatakan, ini gak perlu dikiret. Ini sudah bersih. Gambar di USG itu bukan kotoran. Nah lo bagaimana ini?. 

Jika seandainya saya mempunyai asuransi kesehatan mungkin dengan senang hati , kami mengikuti perintah dokter pertama, harus dikiret saat itu juga. Karena katanya gak boleh ditunda-tunda. Harus segera dikiret. Karena saya tidak perlu mengeluarkan uang. Namun karena saya tidak mempunyai asuransi kesehatan, apalagi saya sering mendengar dokter yang bertingkah kurang baik, maka saya bersabar untuk mencari ketepatan diaknosa dengan cara meminta pendapat dokter lain. Jika 3 dokter yang dikunjungi mengatakan harus dikiret, kami tidak keberatan istri dikiret. Walaupun harus menanggung resiko yang lain. Karena operasi kiret dapat juga menimbulkan efek yang lain.

Apalagi di jaman sekarang ini. Rumah Sakit dijadikan sebagai bisnis. Seperti halnya bisnis yang lain, mereka yang mendirikan rumah sakit tentu berharap mengambil keuntungan dari dari Rumah Sakit yang didirikannya. Dapatkah anda bayangkan apa yang mereka lakukan jika rumah sakitnya sepi karena tidak ada orang yang sakit? Apalagi di Cikarang ini paling tidak ada 7 Rumah Sakit besar. Semuanya ingin hidup. Semuanya ingin untung. 

Anda tertarik mendirikan Rumah Sakit Atau Klinik? Saya berharap jangan. Jika tujuan anda untuk mendapatkan keuntungan dari sana. Namun jika anda mendirikan Klinik atau Rumah Sakit untuk membantu sesama dan anda tidak mengambil keuntungan, silahkan. Bukankah Rumah Sakit dapat dikiaskan dengan orang yang pekerjaanya sebagai penggali kubur? Apa yang terjadi jika tidak ada orang mati?

Bagaimana menurut anda?

Semoga bermanfaat
See you at the top

POSTED BY MUALLIF WIJONO

No comments:

Post a Comment