I Care about You,
Dwika
Bagaimana Meningkatkan Perceived Value
http://vibizmanagement.com/column/index/category/strategic_management/2338
(Vibizmanagement-Strategic
Management) Sebagai seorang marketing maka kita perlu piawai dalam kita
menawarkan produk atau jasa yang kita miliki. Sebagai contoh ada kawan
yang jago menjual resort di lokasi yang pemandangan yang kurang lebih
sama, namun dijual jauh lebih mahal dari resort lain disekitarnya dan
sangat laku, bagaimana itu bisa terjadi?
Perceive Value dan pengaruhnya
Ketika
kita menerima sebuah penawaran produk dan jasa apakah yang akan kita
pikirkan sebagai seorang customer? Apakah yang membuat kita memutuskan
untuk membayar atau membelinya? Reaksi kita pada sebuah penawaran
pertama mungkin kita akan bertanya apa sebenarnya yang ditawarkan?
berapa harganya?
Lalu kita
mulai membandingkan dengan bertanya apakah keuntungannya buat saya?
ketika kita bertanya seperti ini ada beberapa kemungkin yang kita
pikirkan, kita berpikir apakah keuntungan yang saya terima lebih besar
dari pengorbanan yang saya lakukan? Apakah nilai yang saya dapatkan
lebih besar dari pada nilai yang harus dibayarkan? Apakah Return On
Investment (ROI) lebih besar daripada uang yang harus dikeluarkan? Nah
analisa yang lain adalah apakah Perceived Value yang ditawarkan lebih besar dari risiko yang harus dijalani?
Definisi Perceived Value menurut Kotler adalah Customer
Perceived value is difference between the perspective customer’s
evaluation of all benefits and all the costs of an offering and the
perceived alternatives (Kotler 2003)
Dari
definisi tersebut dapat diketahui bahwa sebelum membeli barang atau jasa
tertentu orang selalu menimbang antara positif dan negative, bila
benefit atau positifnya lebih besar dari negatifnya maka kemungkinan
membeli akan lebih besar. Dengan bekal pemahaman yang sederhana ini kita
tahu bahwa perlu dibuat sebuah penawaran yang menarik dan bisa
dipercaya yang bisa meningkatkan perceived value dari sebuah produk atau jasa.
Meningkatkan Perceived Value
Jadi
sebagai seorang marketer saya berpikir salah satu yang sangat penting
adalah menghasilkan penawaran yang dengan berbagai cara bisa
meningkatkan perceived value, bagaimanakah caranya?
Pertama
bayangkan penawaran yang dilakukan oleh Bank BCA misalnya, Gebyar BCA,
dengan menabung hanya Rp.500 ribu bisa dapat Mercy, menarik
tidak? Jadi memberi hadiah yang mahal untuk sebuah harga yang murah
dari produk atau jasa sangat luar biasa menarik. Padahal kalau
ditelusuri hadiahnya adalah barang atau produk yang dibeli dengan harga
murah atau bahkan gratis karena didapat dari sponsor atau dibeli
langsung dari pabrik. Untuk metode ini contohnya banyak, misalnya:
“ikuti training ini yang berhadiah batik katun senilai 3 juta rupiah”,
atau “ cukup dengan Rp.200 ribu anda bisa bawa pulang sepeda motor
Honda”.
Cara yang
lain adalah memberikan hadiah aksesoris yang masih terkait dengan
produk dan jasa yang dijual contoh: beli rumah berhadiah satu kitchen
set, atau berhadiah tapi tidak ada hubungannya dengan produk yan dijual,
sebagai contoh: beli motor berhadiah tas. Atau memberikan hadiah
sejenis dengan produk yang dipasarkan seperti: ikut training customer services ini dan mendapatkan discount mengikuti training sales sebesar 50%.
Pernahkah anda mendengar penawaran buy two get one free untuk
sebuah kemeja? Dapat juga dilakukan cara seperti itu, atau juga
lagi-lagi untuk training, bayar dua gratis satu. Membuat paket lebih
besar dengan harga lebih sama atau murah juga menarik, Sosro pernah
melakukannya untuk teh kotaknya, dia menjual harga yang sama dengan
bertambah 30% lebih besar volume isinya.
Perceived
Value juga ditingkatkan dengan menjelaskan keunggulan produk dan jasa
dibandingkan competitor, dalam hal ini jangan menjelek-jelekan namun
menyebutkan semua keunggulan kita.
Cara lain
juga menjelaskan detail proses pembuatan yang unggul, menjelaskan
detail features nya atau menjelaskan detail benefit dari sebuah produk
dan jasa. Saya pernah terpukau oleh seorang marketer property karena dia
menjelaskan tiga cara ini sekaligus, property ini terletak di Jakarta
Barat bisa dijual lebih memukau dibandingkan property keren di kawasan
Kuningan, hanya karena kepiawaian marketernya menjelaskan detail
pembuatannya sampai detail benefit yang ada.
Kita
dapat juga membuat produk dan jasa dengan endorsement. Kalau kita
menjadi konsultan pemerintah maka endorsement ini penting, gelar
pembicara seperti professor dan juga banyak mantan pejabat didalamnya,
sering lebih dipilih ketimbang yang tanpa endorsement.
Terakhir
adalah membuat paket produk atau jasa dengan harga lebih murah
dibandingkan dengan membeli eceran. Sebagai contoh: ikut sepuluh
training ada diskon 40%, dibandingkan dengan ikut satu saja bagi peserta
dari perusahaan terasa lebih menguntungkan.
Masih
banyak kiat-kiat yang lain yang bisa membuat penjualan kita meningkat
sampai 5000%, saya percaya kreativitas dibidang ini tak boleh berhenti
bagi seorang entrepreneur, kalau anda berhenti berkreativitas
meningkatkan perceived value maka sulit memenangkan persaingan yang
ketat dan customer yang sangat demanding saat ini.
Fadjar AD /et/vbm)
No comments:
Post a Comment