Search This Blog

Tuesday, January 24, 2012

Penuh rasa syukur


FROM:
TO:

Monday, January 23, 2012 6:27 AM

Kekayaan batin yang lebih utama, karena apabila hidup kita didasari atas kekayaan batin yaitu dengan penuh kejujuran, kedamain, dengan rasa iman yang tinggi, tentunya hidup kita akan tenang dan penuh dengan rasa syukur. Pasti akan datang kekayaan lahir secara halal.
be well,
Dwika




RAHASIA KAYA HATI, KAYA ILMU, KAYA IMAN & KAYA UANG (HARTA)

Apakah rahasia hidup yang bahagia itu? Banyak orang yang mengidentikkan kebahagiaan dengan segala sesuatu yang berada di luar kita, seperti harta benda yang kita miliki. Apakah Anda akan berbahagia jika mempunyai rumah yang indah, mobil mewah, penghasilan yang berlimpah, dan pasangan hidup dan anak-anak yang tampan dan cantik? Mungkin Anda akan mengatakan ya. Tapi, percayalah itu tidak akan berlangsung lama. Mengapa? Karena begitu Anda berhasil memilikinya, rasa bahagia itu segera hilang. Anda merasa biasa-biasa saja. Bahkan, Anda mulai melirik orang lain yang memiliki barang yang lebih bagus lagi daripada yang Anda miliki. Anda kembali berangan-angan untuk memilikinya. Demikianlah seterusnya. Dan Anda tidak akan pernah bahagia.

Definisi kaya sangat luas, mungkin sepertinya ini hal sepele tapi awas! Jangan dianggap remeh karena ini bisa membahayakan kita. Dengan kaya seseorang bisa menjadi apa saja dan untuk menjadi kaya seseorang bisa berbuat apa saja, tidak mempedulikan itu halal atau haram. Ketahuilah, ada satu ruang kosong yang harus diisi dalam kebahagiaan seseorang, yaitu menjadi Kaya Hati. Itulah kekayaan Iman yang menjamin seseorang bahagia di dunia ataupun di akhirat. Tanpanya mustahil kebahagiaan yang diridhai Allah akan diraih. Selain itu, kaya iman juga menjadi sasaran hidup masyarakat yang benar-benar mendalami jalinan hubungannya dengan Allah. Inilah bentuk nasihat berharga betapa kita harus menjadi pribadi yang Kaya Hati, Kaya Ilmu, Kaya Iman sekaligus Kaya Harta.

Waspadalah terhadap segala keserakahan, sebab hidup kita tidak tergantung kepada kekayaan kita. You are not what you have. Who you are is not measured of how much money do you have. Artinya, ukuran yang kita miliki sangat berbeda dengan ukuran Tuhan. Kita mungkin mengukur berapa banyak yang kita miliki, tetapi Tuhan bilang ukuran itu kosong adanya. Kalimat ini menjadi peringatan bagi kita, hati-hati, jangan sampai kita jatuh menjadi orang yang memiliki keserakahan itu karena hidup ini tidak diukur oleh berapa banyak kekayaan yang dimiliki.

SOCRATES berkata, Hidup tidak teruji adalah hidup yang tidak layak untuk hidup. Hanya ada satu tempat di dunia ini yang terbebas dari ujian, yaitu di kuburan. Tanda bahwa manusia itu hidup adalah ketika dia mengalami ujian, kegagalan, dan penderitaan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa segala harta duniawi yang kita miliki sesungguhnya telah dikalahkan oleh harta surgawi seperti yang dikehendaki oleh Allah.Lebih baik kita tahu mengapa kita gagal daripada kita tidak tahu mengapa kita berhasil.

Kenapa saya ambil kata bijak ini, karena salah satu konflik dan ujian hidup manusia di dunia ini adalah kekayaan dan kekuasaan. Kaya, setiap orang pasti ingin menyandang status itu, tetapi kekayaan seperti apa?
Kaya memiliki dua makna, yaitu kaya scara lahir dan kaya secara batin. Lahir di mana kita bisa memenui kebutuhan dan bisa mencukupi kebutuhan dari segi materi. Batin di mana kita memiliki kekayaan yang ada di dalam rohani kita seperti kaya iman. Kaya akan kesabaran, kaya akan kejujuran, dan kaya akan rasa takut kepada Tuhan yang selalu mengawasi kita.

Setelah kita tahu arti kaya, dan sekarang kekayaan apa yang sudah kita miliki? Fakta yang terjadi saat ini, kekayaan yang disandang seseorang mayoritas yaitu kekayaan lahir sedangkan yang mengadopsi kekayaan batin sangat minim sekali sehingga apa yang tejadi khususnya di negara kita, perebutan kedudukan/kekuasaan yang tidak sehat, penipuan, korupsi dll.

Hidup mereka penuh dengan kebohongan, tidak ada rasa ikhlas dan tidak ada rasa takut terhadap Tuhan. Hidup mereka tidak hanya didasari akan kekayaan batin. Apakah negara ini selanjutnya ingin melahirkan generasi seperti itu? Tentunya tidak. Dengan ini orang tua dan lembaga pendidikan lebih ditekankan dalam memberi penjelasan arti kekayaan yang sesungguhnya sejak dini.

Perlu disampaikan, kekayaan batin yang lebih utama, karena apabila hidup kita didasari atas kekayaan batin yaitu dengan penuh kejujuran, kedamain, dengan rasa iman yang tinggi, tentunya hidup kita akan tenang dan penuh dengan rasa syukur. Pasti akan datang kekayaan lahir secara halal.

Apabila hidup kita didasari akan kekayaan bati, saya yakin akan memberi dampak yang luar biasa akan perkembangan dan kemajuan negara kita selanjutnya. Dan, perubahan ini tidak harus dimulai dari seorang pemimpin, pejabat-pejabat, toko agama, dll.
Namun, kita harus memulai dari hal yang terkecil, yaitu diri kita sendiri, keluarga kita, dan lingkungan sekitar kita. Harapan kita, semoga setelah kita mendapatkan pengetahuan yang baru bersifat positif, kita biasa langsung mengamalkannya agar kita bisa menjalani kehidupan yang lebih mulia

No comments:

Post a Comment