Search This Blog

Saturday, December 24, 2011

Berikan solusinya

Apabila mereka complain dengan nada tinggi, Saya ikuti dulu dengan nada tinggi, saya iya-kan dulu semua yang di omongin dan setelah beberapa saat baru nada bicara saya turunkan dan mereka saya kasih solusinya.
be well,
Dwika









Praktek Sales Magic Tung Desem Waringin

Pertama kali saya dapat istilah ini pada waktu ikut seminar Finacial Revolution Tung Desem Waringin (TDW). Saya dijelasin sedikit ilmu ini, kenapa sedikit karena materinya waktu itu adalah Financial Revolution.
Di suatu sesi ada pembelian 1 paket CD kalau gak salah seharga Rp. 1.000.000,- yang berisi beberapa macam paket produk. Segera saya beli dan saya dapat tas yang isinya banyak banget CD dan VCD.

Singkat cerita…. Saya setel vcd Sales Magic. Disitu diajarkan bagaimana caranya kita mempengaruhi orang lain dengan berbagai macam cara seperti,

1. Melalui pembicaraan telpon
2. Melalui tatap muka
3. Direct Selling

Untuk hal ini saya tidak akan menjelaskan Sales Magic semuanya…. “ke-enakan TDW kali ya…hehehehe Peace om TDW”. Saya akan jelaskan cara-cara saya yang telah saya kombinasikan dengan ilmunya Sales Magic TDW.

Untuk pembicaraan telpon.
Biasanya pembicaraan telpon seperti ini,
Saya, “Hallo…. Selamat pagi/siang” dengan nada biasa
Penelpon,”Hallo… Selamat pagi/siang, saya mau bertemu dengan……”
Setelah saya dengar suara dari penelpon, segera nada bicara saya samakan dengan penelpon. Gunanya apa…..?? gunanya biar si penelpon merasa nyaman berhubungan dengan kita. Kalau mereka nadanya malas dan pelan, maka nada bicara saya juga saya rubah malas dan pelan. Kalau nada bicaranya keras, kencang maka saya rubah juga menjadi keras dan kencang. Kalau nada bicaranya tinggi karena marah-marah, maka nada bicara saya juga rubah tinggi.

Setelah membuat mereka nyaman dengan kita, baru pelan-pelan kita arahkan mereka ke maksud tujuan kita. Misal, mereka complain dengan nada tinggi, Saya ikuti dulu dengan nada tinggi, saya iya-kan dulu semua yang di omongin dan setelah beberapa saat (…jangan lama2) baru nada bicara saya turunkan dan mereka saya kasih solusinya.

Untuk pertemuan secara langsung fish to fish “…ini kata Tukul”
Seperti biasa, nada bicara langsung saya samakan. Yang terpenting disini adalah bahasa tubuh. Biasanya dalam kondisi tertentu kita itu jaim (…jaga image) tapi kalau saya, jaim itu tergantung situasi. Kalau perlu saya jadi “gila” sewaktu ngobrol dengan lawan bicara.

Ikuti dulu bahasa tubuh mereka, misal tangannya ada di atas meja maka tangan saya juga diatas meja, posisi-nya miring saya juga ikut miring, pokoknya ikuti terus.
Tapi ada syarat yang penting yaitu…. Kita mengikutinya setelah itungan 10 detik, kenapa… ya biar nggak ketauan kalau kita ngikutin dia.

Untuk menyamakan posisi/status/derajat kita dengan lawan bicara, biasanya saya ngeluarin hp BlackBerry casing warna merah, warna yang mencolok. Saya pegang dengan posisi tangan sama dengan dia pegang hp-nya dan merk-nya selalu saya arahkan ke depan. Kadang-kadang BB saya taruh di depan meja dengan tulisan BlackBerry menghadap ke dia. Cara ini ampuh untuk menyamakan status.

Soal kendaraan, biarpun saya punya mobil tetapi tetap untuk mondar-mandir Jabodetabek saya lebih senang naik motor karena lebih cepat. Saya nggak gengsi naik motor sebab motor/mobil tidak di parkir di depan pintunya customer. Yang terpenting buat saya itu adalah bagaimana caranya membuat lawan bicara senang dan membeli produk saya.

Dengan menggunakan ilmu sederhana ini dan sering praktek, maka tanpa kita sadari kalau kita ketemu prospek yang bagus otomatis kita akan melakukan langkah2 diatas.
Selamat mencoba......

No comments:

Post a Comment