Search This Blog

Saturday, December 24, 2011

Menjawab semua tantangan

Langkah awal ini benar-benar bisa menjadikan mereka pengusaha yang tangguh, yang bisa menjawab semua tantangan di masa depan.
be well,
Dwika













Jualan untuk diri sendiri, yang penting action

  
Hari ini siswa SMK Karya Mandiri langsung “dicemplungin” untuk praktek membuat kantin sekolah.
Berdasarkan 4 kelompok yang ada, dibagi -bagi pekerjaannya seperti kelompok bagian belanja, menata produk dan merapikan/design ruangan.
1 hari sebelumnya mereka diberi tugas untuk melakuan survey harga ke toko sekitar minimal 5 toko. Dari hasil diskusi kelas, akhirnya dipilih kriteria toko yang patut di survey yaitu toko grosir, warung kecil, indomaret/alfamaret, Hypermarket, pasar tradisional.
biarpun belum terisi semua tetapi sudah menjadikan modal buat siswa untuk berani melangkah
Pemilihan lokasi ini semata-mata didasarkan kepada kedekatan lokasi dan sekalian membandingan harga termurah biar kedepannya bisa dijadikan langganan.
Setelah pembagian tugas kelompok, ada kebingungan dari para siswa, mereka bingung bagaimana caranya mereka harus nanya harga padahal mereka tidak beli. Disinilah tantangan sebenarnya, nanya harga tanpa harus beli dan kalaupun harus beli mereka harus patungan dari uang jajan yang sekitar 5,000/anak.
Para siswa diberi modal awal Rp. 500,000 dari uang kas sekolah dan kriteria barang yang dijual adalah barang yang harus mereka beli lagi jadi yang belanja siswa, yang beli siswa dan keuntungannya sebagian akan menjadi margin dari semua siswa juga.
Sistem piket akan diterapkan kepada semua siswa agar mereka bisa merasakan bagaimana nikmatnya melayani pelanggan sambil terima duit.
Dengan terbentuknya kantin sekolah, maka para siswa langsung praktek banyak mata pelajaran seperti menata produk, kerjasama dengan kolega, penjualan, akuntasi, manajemen dan lain-lain.
langkah awal adalah memenuhi kebutuhan siswa sekolah dan langkah berikutnya adalah memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar
Teori akan diberikan setelah mereka praktek secara langsung dengan cara berdiskusi antar mereka. Guru dalam hal ini hanyalah sebagai fasilitator, meluruskan agar tidak keluar dari rel.
Selesai pekerjaan, setiap kelompok diharuskan membuat laporan di komputer lalu di email ke guru pembimbing.
Mungkin buat siswa sekolah lain untuk urusan komputer internet bukan menjadi masalah tetapi disekolah ini yang sebagian besar orang tuanya adalah orang tidak mampu, maka komputer menjadi barang yang mahal.
Hanya ada pilihan bagi mereka yaitu, mengetik di lab kelas dengan cara bergantian atau ngetik di warnet dengan cara patungan untuk membayarnya.
Semoga langkah awal ini benar-benar bisa menjadikan mereka pengusaha yang tangguh, yang bisa menjawab semua tantangan di masa depan.
Maju terus siswa SMK, jadilah pengusaha yang kaya dengan banyak memberi.

No comments:

Post a Comment