Search This Blog

Sunday, August 28, 2011

15 sampai 20 persen

Pemimpin perusahaan itu, kerjanya hanya sekitar 15 sampai 20 persen riil buat perusahaan. Sisanya meeting di berbagai tempat, menjadi pembicara di sejumlah  forum atau acara, melayani keluhan pelanggan, update teknologi dan sebagainya.
be well,
Dwika



Pintar-pintarlah Mengatur 


by Hasnul S

Manajemen waktu merupakan salah satu topik yang selalu  dibahas  dalam konsep manajemen, baik itu dalam forum-forum diskusi maupun dalam litetarur tentang kepemimpinan.

Saya jadi berpikir, kenapa waktu menjadi penting dalam manajemen perusahaan. Orang selalu bilang, kalau seorang sudah menempati jenjang karir puncak seperti Manager apalagi Presiden Direktur, waktu luangnya makin sedikit karena terlalu sibuk dengan urusan kantor.
Setelah saya perhatikan dan membaca buku tentang kepemimpinan, ternyata tidak semua  waktu habis karena mengurus perusahaan saja. Tapi lebih banyak ke sana kemari, ketemu orang, diskusi dan merespon komplain pelanggan. Kerjaan sendiri, tidak terlalu banyak untuk perusahaan.
Kalau  perhatikan jadwal saya, sebelum puasa Ramadhan  bulan lalu, relatif kerjaan saya lebih banyak rapat direksi. Dan kalau perlu sesuatu, saya undangBoard of Director (BOD) di ruang kerja saya untuk  mendiskusikan suatu hal, kira-kira butuh waktu paling lama satu jam, setelah itu mereka kembali kepekerjaan masing-masing.
Berdasarkan pengalaman saya, ternyata menjadi pemimpin perusahaan itu, kerjanya hanya sekitar 15 sampai 20 persen riil buat perusahaan. Sisanya meeting di berbagai tempat, menjadi pembicara di sejumlah  forum atau acara, melayani keluhan pelanggan, update teknologi dan sebagainya. Ini memang bagian dari pekerjaan, tapi ini bukan agenda utama.
Namun tetap aja kita harus pintar-pintar mengatur waktu agar semua agenda yang sudah kita buat bisa terlaksana dengan baik termasuk menghadiri undangan dari berbagai pihak.  Disinilah pentingnya penerapan manajemen waktu.
Manajemen waktu itu meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan produktivitas waktu.  Dalam sebuah litetarur saya pernah saya baca, waktu menjadi salah satu sumber daya unjuk kerja. Waktu harus dikelola secara efektif dan efisien.
Pekerjaan yang hendak dikerjakan sebaiknya dibuat agenda secara tertulis. Ini akan menjadi pedoman dan arah bahkan pengawasan terhadap waktu. Untuk urusan jadwal kegiatan, saya percayakan sepenuhnya ke sekretaris untuk mengaturnya. 
Nah bagaimana cara mengatur waktu?. Saya suka datang ke kantor, pagi-pagi sekali sekitar jam 7 WIB, karena kalau diatas jam 8 orang udah banyak yang lalu lalang ke ruang kerja saya menanyakan hal-hal yang penting.
Jadi saya usahakan pekerjaan yang  mungkin bagi orang lain tidak terlalu penting saya selesaikan di pagi hari. Jadi ketika masuk jam 8, semua dokumen  yang ada di meja sudah saya selesaikan. 
Demikian juga email yang masuk, saya usahakan respon atau dijawab di pagi hari.  Bahkan kadang-kadang saya ngerjain  dalam perjalanan menuju kantor. Jadi begitu jam 8 sudah lumayan santai menerima tamu atau mengikuti kegiatan di luar kantor. Makanya saya pulang tidak terlalu larut malam, saya pulang biasanya jam 5, 6 paling lambat  jam 7 malam. Itu satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam mengatur waktu.
Selain mengatur  waktu untuk kerjaan di kantor,  saya juga harus meluangkan waktu buat keluarga di rumah. Caranya, sederhana aja, saya biasanya ngumpul  dengan keluarga di akhir pekan (Sabtu-Minggu).  Kesempatan libur akhir pekan ini saya manfaatkan biasanya main golf bersama anak saya. Kadang juga pergi makan bersama. Pulang kantor juga, saya selalu usahakan makan malam bersama keluarga di rumah.
Dengan  mengatur sebaik-baiknya,  Alhamdulillah, semua berjalan lancar agenda kantor berjalan lancar demikian pula agenda keluarga. Tiap orang pasti punya cara tersendiri mengatur waktu masing-masing, tapi jangan sampai kita membiarkan waktu berlalu begitu aja tanpa karya, karena waktu itu tidak bisa diputar kembali. ***

No comments:

Post a Comment