Search This Blog

Sunday, February 5, 2012

Coaching & Counseling


Coaching merupakan sebuah proses bantuan  yang dilakukan ketika karyawan mengalami masalah kinerja yang disebabkan oleh keterbatasan pemahaman terhadap tugasnya. Sedangkan Counseling, merupakan proses bantuan yang dilakukan ketika karyawan mengalami masalah kinerja disebabkan oleh adanya masalah dalam kehidupan pribadinya
be well,
Dwika


Membantu Karyawan dengan Coaching & Counseling

by: Nur Rachmawati Lubis
Dalam konteks organisasi, seorang pimpinan unit kerja memiliki tanggung jawab dalam memastikan pencapaian sasaran unit kerjanya. Merujuk kembali pada fungsi kepemimpinan yaitu getting things done through others, tugas pemimpin adalah memastikan karyawannya mampu bekerja optimal untuk bisa meraih sasaran bersama. Oleh karena itu, keberhasilan seorang pemimpin sangat besar dipengaruhi oleh sejauh mana ia bisa mengelola kinerja karyawan dalam proses pencapaian sasaran.
Dalam pekerjaan sehari-hari, karyawan senantiasa menghadapi peluang dan hambatan yang harus direspons secara tepat. Mereka dituntut untuk mampu memecahkan masalah yang ditemui dan mengambil keputusan yang paling tepat untuk situasi tertentu. Tentu tidak semua karyawan bisa menyelesaikan hal-hal ini dengan mudah. Ketika mereka tidak dapat menyelesaikan masalah secara efektif (tidak bisa menunjukkan kinerja optimal) maka pemimpin perlu membantu dengan melakukan upaya-upaya yang diperlukan. Salah satu bantuan yang dapat diberikan untuk mengatasi masalah yang dihadapi karyawan adalah dengan melakukan coaching dan counseling.
Pengertian Coaching dan Counseling
Proses coaching dan counseling memang seringkali dilakukan dalam waktu yang bersamaan. Meskipun demikian, terdapat perbedaan yang mendasar di antara kedua proses ini. Sebagai proses yang bertujuan membantu karyawan agar bisa menunjukkan kinerja yang optimal, coaching dan counseling dibedakan berdasarkan jenis sumber masalah yang menghambat kinerja seseorang. Seperti terlihat dalam bagan berikut:

Dengan kata lain, Coaching merupakan sebuah proses bantuan  yang dilakukan ketika karyawan mengalami masalah kinerja yang disebabkan oleh keterbatasan pemahaman terhadap tugasnya. Sedangkan Counseling, merupakan proses bantuan yang dilakukan ketika karyawan mengalami masalah kinerja disebabkan oleh adanya masalah dalam kehidupan pribadinya.
Coaching VS Counseling
Kurangnya pembahasan mengenai coaching dan counseling tidak dipungkiri menyebabkan banyak pemimpin melakukan kedua proses ini secara kurang tepat. Kebanyakan pemimpin menganggap coaching dan counseling sebagai satu hal, atau bahkan tertukar antara konsep coaching dan counseling. Untuk menghindari hal tersebut, berikut merupakan tabel lengkap yang membandingkan setiap aspek proses coaching dan counseling.

COACHING
COUNSELING
Tujuan
Membantu karyawan mengatasi masalah kinerja karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan
Membantu karyawan agar mampu mengatasi masalah pribadi yang mengganggu kinerja
Proses
Atasan mendengarkan dan menentukan apakah yang dikerjakan karyawan sudah benar atau masih salah ; memberikan umpan balik dan memperlihatkan bagaimana sebaiknya hal tersebut dilakukan/dicapai
Karyawan mengevaluasi situasi dan perilakunya. Atasan mendengarkan dan mendorong agar perasaan terungkap jelas. Atasan membimbing karyawan sampai pada alternatif solusi
Diberikan Ketika
  • Terjadi perubahan arah bisnis sehingga tuntutan terhadap kinerja karyawan berubah
  • Karyawan baru pertama kali bekerja (fresh graduate)
  • Karyawan ditempatkan pada posisi baru (mutasi/promosi)
  • Karyawan tidak memahami standar kinerja yang dituntut
  • Karyawan membutuhkan penguatan atas prestasinya
  • Karyawan akan mendapat tugas yang lebih menantang
  • Karyawan sulit menentukan prioritas dalam bekerja
  • Karyawan diproyeksikan menjadi ”star” di unit kerjanya
  • Karyawan akan menjalani sesi performance review
  • Terjadi reorganisasi, karyawan di-PHK
  • Terjadi perubahan imbalan menjadi lebih kecil dari sebelumnya
  • Karyawan mengalami demosi jabatan
  • Karyawan tidak puas dengan atasan
  • Karyawan terlibat konflik dengan rekan kerja
  • Karyawan stress dengan beban kerjanya
  • Karyawan tidak mau mengerjakan tugas baru
  • Karyawan mengalami depresi karena kegagalan di pekerjaan
  • Karyawan takut dipromosikan
Manfaat
  • Karyawan lebih produktif, kualitas hasil kerja meningkat, proses kerja berlangsung lebih efisien karena kesalahan kerja relatif berkurang
  • Motivasi dan inisiatif kerja karyawan lebih meningkat karena adanya penguatan dan umpan balik yang positif
  • Karyawan lebih bebas mengembangkan kreativitas dan inovasi karena risiko sudah diperhitungkan matang
  • Bagi atasan : pekerjaan jadi lebih ringan karena delegasi berjalan baik, dan dimungkinkan terjadi kaderisasi
  • Karyawan lebih percaya diri dan berinisiatif dalam bekerja
  • Tingkat absensi dan turnover berkurang karena karyawan lebih puas dengan pekerjaan dan situasi kerja
  • Konflik antarpribadi berkurang
  • Masalah interpersonal dapat teratasi sebelum membesar
Pentingnya Coaching dan Counseling
Menurut paradigma change management, keberhasilan organisasi terletak pada kemampuannya beradaptasi terhadap berbagai perubahan yang muncul di lingkungan. Pemberdayaan karyawan menjadi penting dalam upaya membentuk pribadi yang mampu beradaptasi terhadap perubahan. Penerapan coaching yang efektif oleh pemimpin akan membantu karyawan untuk selalu belajar mengatasi masalah secara mandiri, dan pada akhirnya melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan pribadi mereka secara berkesinambungan.
Selain itu, karyawan akan lebih mudah menghadapi perubahan yang terjadi di organisasinya apabila kebutuhan rasa aman mereka secara pribadi dapat dipenuhi. Rasa aman karyawan dapat ditumbuhkan jika organisasi membuktikan dengan tulus bahwa karyawan selalu mendapat perhatian secara pribadi. Hal ini bisa dicapai lewat aktivitas counseling, dimana pemimpin membangun hubungan personal dengan membantu karyawan menghadapi masalah pribadinya.
Menjadi pemimpin saat ini tidak lagi cukup bermodalkan visi, misi, sistem penghargaan, maupun sistem hukuman yang jelas. Sekarang, pemimpin juga menjadi figur yang bertugas mengasuh anggota unit kerjanya untuk bisa bekerja secara maksimal sesuai potensinya masing-masing. Menjadi tanggung jawab pemimpin apabila anggota unit kerja tidak bisa menunjukkan kinerja terbaiknya. Oleh karena itu, hendaknya pemimpin bisa lebih proaktif dengan bersedia turun tangan untuk membantu karyawan mengatasi masalah-masalahnya. Ketika karyawan telah berhasil mengatasi satu masalahnya, maka satu beban masalah pemimpin juga ikut terangkat. Pada akhirnya, pemimpin juga ‘kan yang diuntungkan?

No comments:

Post a Comment