be well,
Dwika
TIPS BERBELANJA DISKON
Posted: Desember 10, 2011 in INFORMASI, PERENCANA KEUANGANTag:belanja diskon, Siapkan sejak sekarang berpesta tahun depan, tips berbelanja diskon
Tawaran diskon beragam produk setiap menjelang akhir tahun seperti sekarang memang menggiurkan. Aneka produk fashion dijual dengan korting sampai sepertiga harga normal. Beragam gadget canggih seri terbaru ditawarkan dengan diskon sampai separuh dari harga banderol. Siapa tak tergoda berbelanja?
Obral aneka jenis produk seperti ini biasa kita temui menjelang perayaan Natal, akhir tahun, lebaran, serta musim liburan di bulan Juni. Tak hanya di dalam negeri, musim diskon serupa juga bisa kita jumpai di luar negeri, misalnya Singapura. Pedagang beraneka produk bermerek terkenal ramai-ramai banting harga.
Obral aneka jenis produk seperti ini biasa kita temui menjelang perayaan Natal, akhir tahun, lebaran, serta musim liburan di bulan Juni. Tak hanya di dalam negeri, musim diskon serupa juga bisa kita jumpai di luar negeri, misalnya Singapura. Pedagang beraneka produk bermerek terkenal ramai-ramai banting harga.
Adrenalin belanja Anda boleh berlari kencang, tapi di saat seperti inilah kita kudu ekstra waspada. Jangan sampai kita menghambur-hamburkan uang untuk membeli barang yang seminggu atau sebulan setelah dibeli teronggok tak berguna. “Tetapkan mana barang yang Anda butuhkan untuk dibeli, dan pilah mana barang yang sekadar Anda inginkan,” kata Perencana Keuangan Moneynlove Pandji Harsanto.
Anda bisa membuat daftar yang berisi beragam produk penunjang berbagai aktivitas. Misalnya pakaian, sepatu, dan tas untuk bekerja maupun sekolah Anak. Bisa juga berupa perkakas rumah tangga, termasuk furniture, kulkas, televisi, dan peralatan rumah lain. Bahkan, kalau perlu, untuk mendapat diskon pembelian kendaraan mobil atau motor.
Ada bermacam alasan membeli barang-barang itu. Salah satunya, mungkin karena kita belum memilikinya, padahal kita butuh. Bisa juga lantaran barang lama sudah rusak sehingga perlu diganti. “Dengan demikian diskon hanya menjadi momentum untuk memanfaatkan belanja hemat, bukan belanja karena diskon,” kata perencana keuangan dari Kurnia Consulting, Sri Khurniatun.
Sri juga mengingatkan kita agar jangan gampang tergiur bantingan diskon jumbo yang kadang justru bikin pembeli gegabah dalam berbelanja. Syarat lama membeli barang “teliti sebelum membeli” tetap harus diterapkan saat banjir diskon melanda. Pasalnya barang yang kena diskon terkadang adalah barang yang cacat secara fisik.
Karena itu, jangan buru-buru. Anda perlu melakukan window shopping untuk membandingkan harga dan kualitas. “Lebih afdol kalau Anda tahu harga wajarnya,” saran Sri. Jangan lupa ajak teman saat belanja. Dia bisa menjadi penasihat memilih barang, termasuk mengingatkan bahwa isi troli sudah melebihi anggaran.
Perlu laci khusus pencegat diskon
Bicara soal perencanaan belanja, Lisa Soemarto, Perencana Keuangan dari Akbar’s Financial Check Up, menyarankan Anda untuk membuat daftar barang buruan sejak awal tahun. Anda bisa menempatkan rencana belanja diskon ini dalam daftar anggaran tahunan. Jadi, anggaran untuk belanja saat diskon berdampingan sejajar dengan alokasi pembayaran pajak mobil, premi asuransi, dan semacamnya.
Setelah menetapkan daftar kebutuhan dan alokasi dana, Anda harus menyiapkan “laci khusus” penyimpan dana bakal modal berburu diskon ini. Tapi, ingat, Lisa meminta Anda hanya mengalokasikan dana untuk belanja diskon dari “uang lebih”. Artinya, dana bakal modal memburu diskon sekadar dana yang tersisa setelah alokasi dana seluruh kebutuhan lain selesai ditetapkan.
Kembali soal “laci khusus”, Sri malah menyarankan Anda untuk menyiapkan rekening khusus untuk belanja, baik belanja bulanan maupun belanja saat ada momen tertentu. Nah, rekening itu diisi dengan uang bonus, uang lembur, dan pendapatan tambahan. “Perencanaan harus dilakukan dan penggunaannya tak boleh lebih dari anggaran agar tak menggangu cash flow rumah tangga,” katanya.
Kalau memang dana yang Anda butuhkan untuk memburu barang diskon tidak terlalu besar, Pandji membolehkan Anda menggunakan dana darurat. “Tapi hanya sementara. Setelah terpakai Anda harus disiplin untuk menutup kembali dana darurat tersebut,” kata Pandji.
Sekadar gambaran, seorang lajang sebaiknya memiliki dana darurat senilai tiga kali pengeluaran bulanan. Adapun pasangan yang belum punya anak sebaiknya mengalokasikan dana darurat enam bulan pengeluaran. Nah, pasangan yang memiliki satu-dua anak harus memiliki dana darurat antara 9 – 12 bulan pengeluaran.
Meski begitu Pandji maupun Sri lebih senang jika Anda menabung untuk memenuhi kebutuhan belanja diskon seperti ini. Toh, waktu kedatangan diskon sudah bisa diperkirakan sejak jauh-jauh hari. Berapa besar uang yang harus disisihkan untuk menantikan saat-saat diskon harga tiba, tentu tergantung kemampuan tiap-tiap keluarga. Bisa jadi, memang, masa menabung untuk mencegat diskon ini membutuhkan waktu lama.
Contohnya, kata Lisa, kalau Anda ingin memanfaatkan musim promosi dari showroom mobil menjelang akhir tahun untuk berganti kendaraan, ya, tentu masa menabung Anda harus dimulai sejak dua tahun sebelumnya, bukan pada awal tahun berjalan. Oh, iya, selain menjelang akhir tahun, biasanya para pedagang mobil juga menggelar diskon pada saat pameran otomotif tahunan yang di gelar pertengahan tahun.
Nah, khusus masa menabung untuk berburu diskon bernilai sangat gede seperti ini, Lisa menganjurkan Anda menyimpan uang dalam wahana investasi nondeposito dan nontabungan. Emas batangan, reksadana pendapatan tetap, dan reksadana pasar uang bisa menjadi pilihan. Bahkan Anda boleh memarkir dana di surat utang yang aman, seperti Obligasi Ritel Indonesia (ORI). “Deposito dipakai kalau masa menabung kurang setahun,” kata dia.
Bagaimana jika setelah menabung dana yang terkumpul masih kurang, padahal masa diskon akan segera berakhir? Kalau memang barang yang diincar benar-benar vital, ia menyarankan agar Anda berutang ke saudara, rekan, atau kantor saja. Dengan begitu Anda tak terbebani bunga pinjaman yang besar, syukur-syukur gratis.
Di luar pemanfaatan diskon dari barang-barang konsumsi, Lisa mengingatkan Anda agar juga jeli memanfaatkan “tawaran diskon” dari produk-produk investasi, misalnya investasi saham atau reksadana. Kapan itu berlangsung?
Diskon instrumen investasi bukan berasal dari penjual, tapi dari kondisi pasar. Saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot, bisa jadi harga saham dan reksadana terdiskon besar. Nah, kalau memang layak, tak ada salahnya Anda menubruk diskon seperti ini. “Kalau beli produk investasi, kan, ada potensi gain di situ,” saran dia.
Jadi, jangan asal hajar diskon akhir tahun ini. Saat ini justru waktu yang tepat untuk membuat persiapan, lalu menabung, dan silakan berpesta pada musim diskon tahun depan.
sumber :
http://personalfinance.kontan.co.id/v2/read/1323252664/84675/Siapkan-sejak-sekarang-berpesta-tahun-depan
No comments:
Post a Comment