Search This Blog

Monday, February 13, 2012

Mendekati masa pensiun



50% manula masih harus bekerja setelah menjalani masa pensiun. Akibat Perencanaan Pensiun yang baru dimulai setelah usia 40 tahun atau ketika mendekati masa pensiun.


be well,
Dwika



MANAJEMEN DANA PENSIUN

Posted: Juni 17, 2011 in PERENCANAAN KEUANGAN
Tag:
8
Berdasarkan penelitian di Amerika Serikat, 50% manula masih harus bekerja setelah menjalani masa pensiun. Akibat Perencanaan Pensiun yang baru dimulai setelah usia 40 tahun atau ketika mendekati masa pensiun (dikutip dari buku Wealth Management , Ubaidillah Nugraha)
Namun berdasarkan survey yang saya kutip dari Life Insurance Marketing Research Assosiation (LIMRA) sangat mengagetkan saya. Berikut hasil survey terhadap orang-orang yang pada waktu itu berusia 25 tahun, Bagaimana kondisi mereka 40 tahun kemudian?
49% mengandalkan anak, panti jompo, atau sumbangan dari pemerintah
29 % sudah meninggal
12% bangkrut
5% Masih bekerja
4% keuangan yang mandiri
1% Kaya
Bagi mereka yang tetap hidup sampai masa pensiun 95% akan tergantung kepada teman-teman, saudara-saudara, pekerjaan atau hidup dari sumbangan. Hal ini sangat ironis, hanya 5% dari mereka yang pensiun dapat hidup makmur di usia tua mereka. Mengapa hal ini terjadi? Tak lain adalah karena kurangnya perencanaan keuangan yang cukup baik saat usia produktif atau usia muda.
Di Indonesia pun 80% usia pensiun tidak dapat hidup pensiun dengan nyaman Di Indonesia masalah terbesar dalam masa pensiun adalah masalah likuiditas. Keluarga Indonesia senang sekali membeli property. Merupakan suatu kebanggaan bila suatu keluarga mempunyai banyak rumah dan tanah. “Rumah orang tuaku ada 1 didaerah Jakarta Selatan, 2 di Jakarta Barat, 1 didaerah Jakarta Pusat, di Bandung masih ada 2 yang rumahnya ditunggui oleh Saudara, katanya untuk digunakan sekali-sekali kalau ada keperluan ke Bandung”. Itulah celoteh dari seorang anak. Bayangkan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk pemeliharaan rumah rumah tersebut.
Bila kita bisa menjadi penonton untuk keluarga seperti ini, saya ingin mengetahui dalam berapa tahun rumah-rumah tersebut akan dijual untuk menyambung biaya hidup setiap bulannya. Pernahkah anda mengetahui, sebuah keluarga yang telah lama memasuki pensiun dan mempunyai banyak properti, dapat dipastikan diatas 10 tahun pensiun sudah 2 atau 3 propertinya dijual bahkan bisa lebih!
Mengapa ini terjadi? Karena banyak keluarga tidak menyiapkan dengan matang dana pensiunnya, kalaupun ada disiapkan dalam bentuk yang tidak likuid.
Mungkin kita tidak sadar perjalanan hidup kita dari sudah pendapatan dan pengeluaran. Anggap saja mulai bekerja di usia 25 tahun dan pensiun usia 55 tahun, berarti masa kerja kita selama 30 tahun. Mulai pensiun usia 55 tahun sampai wafat usai 75 tahun. Artinya kita akan melewati masa pensiun selama 20 tahun, Masa itulah masa yang akan memerlukan biaya banyak. Orang sering beranggapan kalau pensiun tidak perlu uang banyak, itu salah besar. Bukan biaya transportasi, makan siang dan entertainment yang memerlukan biaya banyak, tetapi biaya berobat yang diperlukan. Berapa banyak orang yang menyiapkan dana hari tua , terutama biaya untuk berobat. Kalau dalam hitungan mungkin hanya 10 orang dari 1 juta orang.
Ada saja alasan seseorang untuk menolak menyiapkan pensiun. Padahal menyiapkan pensiun itu manfaatnya untuk diri sendiri bukan untuk orang lain.
Beberapa alasan penolakan atau menunda merencanakan dana pensiun :
1. Sudah ada uang pensiun dari perusahaan
2. Seorang PNS jadi tidak perlu lagi dana pensiun karena akan mendapat dari Negara
3. Masih muda
4. Masih banyak tanggungan keluarga
5. Belum bisa menabung
6. Banyak anak, pasti aka nada yang menampung bila pensiun.
Apa gunanya mempersiapkan dana pensiun ?
1. Agar tidak menurunkan standard hidup
2. Tidak kesulitan keuangan dikala pensiun
3. Bisa mandiri ketika masa pensiun tiba
4. Tidak menyusahkan anak-anak ataupun keluarga.
5. Mempunyai dana darurat untuk biaya pengobatan.
Alasan-alasan ini yang akan mengakibatkan kesulitan pada waktu pensiun nanti. Semakin muda usia seseorang semakin baik dalam mempersiapkan dana hari tua, karena dana yang disisihkan semakin sedikit.
Beberapa hal yang perlu disiapkan dalam merencanakan dana pensiun :
1. Tentukan usia pensiun anda . Misalnya usia Anda saat ini 30 tahun dan akan pensiun di usia 55, yaitu 25 tahun lagi
2. Tentukan biaya perbulan yang diharapkan sama dengan jumlah uang saat ini, untuk pensiun anda nanti.dengan memperhitungkan nilai inflasi.
misalkan saat ini anda butuh 5 juta per bulan atau 60 juta pertahun, dan biaya itu dihitung dengan future value inflasi 10% maka  25 tahun mendatang sama dengan 54,17  juta perbulan atau 650 juta pertahun.
3. Tentukan berapa lama anda akan menggunakan dana pensiun anda. Misalnya : 20 tahun setelah usia pensiun.
Maka Anda hitung berapa nilai yang anda butuhkan atau kapital yang anda butuhkan untuk membangun nilai pensiun selama 20 tahun untuk ditabung dalam bentuk deposito dan tiap tahunnya anda gunakan sebagai biaya untuk pensiun.
contoh: diketahui nilai bunga deposito yang berlaku pada saat 25 tahun lagi adalah nett setelah pajak adala 6,5%
Maka Kapital yang anda butuhkan sampai dengan tahun ke 25 adalah 16.890.000.0000 (16,89 Milyar). Suatu Angka yang fantastis…  Anda tabung ke dalam deposito dari usia pensiun 55 hingga usia 75 tahun. tiap tahun bunga depositonya akan menambah modal deposito Anda, dan tiap tahun hingga usia 75 Anda dapat gunakan sebagai kebutuhan biaya pensiun Anda. Sudah terbayang bukan berapa Modal yang Anda butuhkan untuk pensiun.
4. Tentukan tabungan investasi yang dapat memberi anda return yang lebih daripada inflasi 10%, sehingga Anda dapat menabung tiap bulannya sehingga mendapatkan Modal yang Anda Butuhkan untuk pensiun.
Contoh : Anda mempunyai investasi yang dapat memberikan return sebesar 25% pertahun, maka untuk mencapai 16,89 milyar Anda perlu investasi per bulan sebesar 711 ribu.
Selamat merencanakan pensiun sedini mungkin dan segeralah berinvestasi.
usia
Tahun ke
 Nilai Saat ini
inflasi
 Nilai akan datang
30
1
         60,000,000.00
10%
           66,000,000.00
55
26
       650,082,356.60
10%
         715,090,592.26
56
27
       715,090,592.26
10%
         786,599,651.49
57
28
       786,599,651.49
10%
         865,259,616.64
58
29
       865,259,616.64
10%
         951,785,578.30
59
30
       951,785,578.30
10%
     1,046,964,136.13
60
31
   1,046,964,136.13
10%
     1,151,660,549.75
61
32
   1,151,660,549.75
10%
     1,266,826,604.72
62
33
   1,266,826,604.72
10%
     1,393,509,265.19
63
34
   1,393,509,265.19
10%
     1,532,860,191.71
64
35
   1,532,860,191.71
10%
     1,686,146,210.88
65
36
   1,686,146,210.88
10%
     1,854,760,831.97
66
37
   1,854,760,831.97
10%
     2,040,236,915.17
67
38
   2,040,236,915.17
10%
     2,244,260,606.69
68
39
   2,244,260,606.69
10%
     2,468,686,667.36
69
40
   2,468,686,667.36
10%
     2,715,555,334.09
70
41
   2,715,555,334.09
10%
     2,987,110,867.50
71
42
   2,987,110,867.50
10%
     3,285,821,954.25
72
43
   3,285,821,954.25
10%
     3,614,404,149.67
73
44
   3,614,404,149.67
10%
     3,975,844,564.64
74
45
   3,975,844,564.64
10%
     4,373,429,021.11
75
46
   4,373,429,021.11
10%
     4,810,771,923.22
Usia
 Nilai Investasi
 RETURN
 NILAI RETURN
 Nilai Investasi + return
 Kebutuhan Pensiun
 Sisa Investasi
       55
   16,890,000,000
6.50%
    1,097,850,000
   17,987,850,000       650,082,357   17,337,767,643
       56
   17,337,767,643
6.50%
    1,126,954,897
   18,464,722,540       715,090,592   17,749,631,948
       57
   17,749,631,948
6.50%
    1,153,726,077
   18,903,358,025       786,599,651   18,116,758,373
       58
   18,116,758,373
6.50%
    1,177,589,294
   19,294,347,667       865,259,617   18,429,088,051
       59
   18,429,088,051
6.50%
    1,197,890,723
   19,626,978,774       951,785,578   18,675,193,196
       60
   18,675,193,196
6.50%
    1,213,887,558
   19,889,080,753   1,046,964,136   18,842,116,617
       61
   18,842,116,617
6.50%
    1,224,737,580
   20,066,854,197   1,151,660,550   18,915,193,648
       62
   18,915,193,648
6.50%
    1,229,487,587
   20,144,681,235   1,266,826,605   18,877,854,630
       63
   18,877,854,630
6.50%
    1,227,060,551
   20,104,915,181   1,393,509,265   18,711,405,916
       64
   18,711,405,916
6.50%
    1,216,241,385
   19,927,647,300   1,532,860,192   18,394,787,109
       65
   18,394,787,109
6.50%
    1,195,661,162
   19,590,448,271   1,686,146,211   17,904,302,060
       66
   17,904,302,060
6.50%
    1,163,779,634
   19,068,081,694   1,854,760,832   17,213,320,862
       67
   17,213,320,862
6.50%
    1,118,865,856
   18,332,186,718   2,040,236,915   16,291,949,803
       68
   16,291,949,803
6.50%
    1,058,976,737
   17,350,926,540   2,244,260,607   15,106,665,933
       69
   15,106,665,933
6.50%
        981,933,286
   16,088,599,219   2,468,686,667   13,619,912,551
       70
   13,619,912,551
6.50%
        885,294,316
   14,505,206,867   2,715,555,334   11,789,651,533
       71
   11,789,651,533
6.50%
        766,327,350
   12,555,978,883   2,987,110,867     9,568,868,015
       72
     9,568,868,015
6.50%
        621,976,421
   10,190,844,436   3,285,821,954     6,905,022,482
       73
     6,905,022,482
6.50%
        448,826,461
      7,353,848,943   3,614,404,150     3,739,444,794
       74
     3,739,444,794
6.50%
        243,063,912
      3,982,508,705   3,975,844,565              6,664,141
Tujuan Investasi:
Target Investment       16,890,000,000
Target Interest Rate
25.0%
 per tahun
Jangka Waktu                            25 Tahun
Investasi Diperlukan                   711,010 per bulan
Berikut tips-tipsnya :
1. Belanjakan persentase (misal 15%) dari total pendapatan anda untuk berinvestasi untuk masa pensiun.
2. Jika anda mendapat bonus atau THR dari perusahaan atau keuntungan lebih bagi anda yang berbisnis. Jangan langsung dihambur-hamburkan, melainkan tanamlah kelebihan uang anda di produk-produk investasi. Anda dapat memilih produk investasi yang paling cocok bagi anda misalnya deposito, reksadana ataupun saham bagi anda yang memang mengerti mengenai investasi di bursa saham.
3.Gunakan uang anda dengan bijak. Belilah barang-barang yang memang sesuai dengan kebutuhan anda. Hindari pembelian barang-barang yang sifatnya konsumtif dengan cara utang atau mencicil. Karena pada umumnya pembelian barang dengan hutang atau kartu kredit dikenakan bunga yang sangat tinggi.

No comments:

Post a Comment