Berpikir kritis mencegah terjadinya hal-hal yang merugikan, membentengi progres yang telah berjalan dengan baik dan menjaga agar tetap stabil dan terus maju dalam koridor yang benar.
be well,
Dwika



Kekuatan Berpikir Negatif (Kritis)

**www.putra-putri-indonesia.com
Kebiasaan berpikir negatif (kritis) bisa memberikan citra yang negatif bagi Anda bila sering memperagakannya. Relasi dengan orang lain bisa jadi kurang baik; orang lain bisa menghindar untuk bergaul dengan Anda dan citra Anda bisa rusak dan hal ini bisa tersebar ke mana-mana.
Namun demikian, kekuatan berpikir kritis sangat besar. Pertama, ia mampu menahan gempuran ide-ide yang kelihatan menarik dan menjanjikan. Di tengah-tengah banyaknya persoalan, ide bisa digulirkan dan dibuat menarik sedemikian rupa. Data-data pendukung dan analisa disajikan. Ide dipresentasikan dengan begitu memukau. Namun, hanya proses berpikir kritislah yang bisa membendungnya. Ia mempelajari substansi dan motif di balik ide dan agenda tersembunyi. Ia memeriksa dengan teliti bagaimana sasaran akan diraih, mempelajari dampak bila ide diimplementasikan dan merinci hal-hal yang membuat ide tidak akan berjalan. Ia tidak mau dikecoh oleh usul-usul yang kelihatan menarik, tetapi membuat benteng dengan menggunakan asumsi bahwa orang lain bisa salah. Berpikir kritis akan menyajikan dampak buruk dari pemikiran-pemikiran mentah, menolak ide reformasi tanpa persiapan matang dan menyajikan implikasi negatif dari ide-ide spontan. Ia mampu mengusir ide-ide yang konyol dan membuat daftar kerugian bila ide-ide yang tidak matang diterapkan.
Kedua, ia dapat membendung pikiran-pikiran yang salah. Dalam lingkaran agama misalnya, pikiran-pikiran atau ajaran-ajaran aneh bisa muncul. Berpikir kritis bisa mematahkan pikiran, ajaran atau doktrin yang berlawanan dengan ajaran yang solid. Ia mampu melestarikan ajaran-ajaran yang baku. Ia lihai menunjukkan kelemahan ajaran-ajaran sesat yang dibungkus dengan retorika yang kosong. Ia dapat menghancurkan kekuatan persuasif dan janji-janji palsu dari pemimpin agama yang ingin mengelabui publik. Selain itu, berpikir negatif dapat merantai ajaran-ajaran membingungkan. Ia menguji asumsi-asumsi yang digunakan dan mengecek apakah ada harmonisasi antara prinsip yang satu dengan prinsip lainnya. Ia menelanjangi hal-hal yang tidak masuk akal dengan menyodorkan pikiran-pikiran umum (common sense), hati nurani, dan terutama informasi-informasi yang otoritatif. Ketiga, berpikir negatif mampu membuat daftar kelemahan dari data-data yang digunakan untuk mendukung hal-hal positif dari sebuah usulan. Ia tidak terpukau akan hal-hal yang menguntungkan atau menggiurkan. Ia mampu mengecek kesalahan dari data-data pendukung yang digunakan. Ia menyodorkan data-data yang paling otoritatif untuk menggugurkan data-data pendukung sebuah usulan dan menunjukkan kelemahannya. Ia menghitung kerugian- waktu, materi, tenaga, dan uang- kalau ide diterapkan. Dengan kata lain, ia menyajikan informasi penyeimbang dan alasan-alasan yang kuat untuk mematahkan usulan-usulan yang kelihatan menjanjikan.
Keempat, berpikir negatif mampu mengawal hal-hal baik dan menolak ide-ide yang kelihatannya bagus dan hebat, tapi berbahaya. Berpikir kritis bisa menjaga kestabilan sebuah kondisi. Ia menjaga agar ide-ide yang baru bukan merusak hal-hal yang sudah baik. Ia mengawal agar apa yang sudah berjalan dengan baik tidak dirusak oleh ide-ide yang belum teruji. Ia mencegah terjadinya hal-hal yang merugikan, membentengi progres yang telah berjalan dengan baik dan menjaga agar tetap stabil dan terus maju dalam koridor yang benar.
Bagaimana proses berpikir negatif melakukannya? Informasi. Ia menggunakan informasi yang terpercaya dan alasan-alasan logis.
Renungan:
  1. Bila ada usulan yang mungkin berbahaya, gunakankan proses berpikir negatif untuk menahannya; sajikanlah informasi yang akurat. Tunjukkanlah alasan-alasan yang kuat dalam kritik Anda.