be well,
Dwika
Menggali Energi Yang Tersembunyi Di Dalam Diri Anda
Kita semua tentu pernah berkenalan dengan manusia-manusia berenergi tinggi seperti berikut ini : penuh sukacita, penuh inspirasi dan kadang-kadang penuh kegilaan. Orang-orang yang melakukan tugas dan permainannya jauh lebih besar daripada yang dilakukan oleh yang lainnya. Tapi bila kita mengingat sejenak, kita juga tentu pernah mengalami saat-saat seperti itu. Saat-saat dimana kita dipenuhi oleh energi yang melimpah ruah, dimana hari menjadi terasa begitu pendek, dimana batas antara bekerja dan bermain menjadi kabur dan akhirnya tak bisa dibedakan lagi.
Anda tentu pernah mengingat saat dimana anda hampir tak bisa lagi membuka mata karena menahan kantuk di dalam kelas ; tapi kemudian menjadi begitu bersemangat pada jam olahraga. Anda tentu juga pernah mengingat bagaimana energi anda meluap-luap pada saat awal jatuh cinta, atau pada saat menghadapi tantangan pekerjaan, atau pada saat menghadapi bahaya.
Tapi anda juga tentu pernah ingat saat dimana anda merasa begitu kering, sehingga untuk menyeretkan kaki melakukan suatu pekerjaan yang paling sederhana pun sudah tidak mampu. Kita membiarkan surat-surat tak terjawab, membiarkan keran bocor tak diperbaiki dan mengahamburkan energi yang terbaik hanya untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang membuat kita sibuk, atau hanya untuk duduk-duduk di depan televisi. Mengapa?
Manusia bisa diibaratkan dengan sebuah mesin, yang menjadi aus bila kurang dipakai. Di sekolah lanjutan atas kita tentu pernah mempelajari bahwa energi kinetis ada kaitannya dengan gerak. Hal yang sama berlaku juga dengan manusia : energinya akan muncul bila dipakai. Ansa tak bisa mengorenya dengan paksa. Seperti yang sering dikatakan oleh Frederick S. Perls, salah seorang pelopor aliran terapi Gestalt, “Saya tak ingin dihemat ; tapi dipakai.”
Di dalam diri kita terdapat suatu timbunan energi yang belum digunakan, yang jumlahnya jauh lebih besar dari yang kita bayangkan bisa kita pakai. Seandainya saja kita menggali 10% dari energi ini dan menambahkannya pada energi yang sekarang kita miliki, maka hidup kita ini mengalami perubahan besar. Inilah cara untuk menggali energi yang tersembunyi itu :
Bangkitlah dan jagalah kesegaran fisik anda. Kesegaran fisik besar sekali pengaruhnya dalam membangkitkan energi untuk melakukan berbagai aspek kehidupan ini. Tiga puluh menit latihan aerobik sering kali merupakan obat yang paling mujarab bagi keletihan.
Ada dugaan bahwa orang yang merasa fisiknya segar cenderung memanfaatkan energinya bagi kebaikan orang lain; dibanding mereka yang menjalani hidup yang datar dan sakit-sakitkan.
Manfaatkanlah rasa marah. Semua orang pernah marah. Tapi kita menekan emosi itu dengan begitu efektif sehingga mengorbankan semangat yang mengiringi kemarahan itu.
Ada saatnya kita perlu melontarkan kemarahan kita dan biarlah dunia mengetahuinya. Tapi selalu terbuka kemungkinan bagi kita untuk menjaring energi dari kejengkelan, bahkan kemarahan, dan menyalurkannya bagi suatu karya yang positif. Bila anda merasa kemarahan anda menggelegak, maka carilah pekerjaan yang anda senangi dan salurkanlah kemarahan itu dengan “menghajar” pekerjaan yang anda senangi itu.
Lakukanlah penekanan sikap yang positif terhadap berbagai hal. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa orang yang memandang kehidupan ini dengan positif akan lebih kecil kemungkinannya untuk menderita sakit, daripada orang yang memandang kehidupan ini dengan pandangan negatif. Mereka juga memiliki lebih banyak energi.
Tom Peters dan Robert Waterman, dua dari beberapa konsultan managemen yang paling populer di Amerika berbicara mengenai “adanya suatu persamaan bahasa” diantara para manager perusahaan-perusahaan yang paling berhasil di Amerika. Mereka menyebut-nyebut nilai dari sikap positif, efektivitas pujian dan bentuk umpan balik positif lainnya.
“Manager yang paling berhasil,” kata Peter pada saya, “tidak mentolerir ucapan-ucapan negatif.” Peter mengutip ucapan seorang eksekutif, yang mengatakan bahwa mereka yang berhasil umumnya memiliki “suatu tumpukan pujian yang mereka peroleh sejak masa kanak-kanaknya.”
Bahkan masalah hidup yang paling sukar sekalipun dapat memberikan energi kepada anda, yaitu dalam pengertian ia menggoncangkan anda sedemikian rupa, sehingga anda terlontar dari titip yang melumpuhkan itu. Tapi ini baru bisa terjadi kalau anda tidak menyangkal kesukaran itu. Bila kita mengakui suatu hal yang negatif, maka itu bukan berarti kita meratapinya, tapi kita menghadapi kenyataan itu dan berjalan terus. Dengan mengutarakan hal-hal buruk yang anda alami pada seorang teman, maka ada kemungkinan anda akan merasa lebih segar dan lebih energetik. Begitu anda menangani perasaan negatif anda, maka anda bebas untuk memusatkan perhatian terhadap hal-hal terbaik yang ada di dalam diri anda.
Katakanlah hal yang benar. “Bagi suatu perusahaan maka tak ada hal yang lebih membangkitkan energi, dari pada situasi dimana semua orang bisa saling mengatakan kebenaran,” kata Will Schutz, seorang konsultan perusahaan.
Teknik pengutaraan kebenaran ini baru bisa memberi hasil yang paling besar, bila ia dipakai untuk mengungkapkan hati nurani anda, bukan untuk mengajak orang lain dan memaksakan kehendak sendiri. Di dalam teknik pengutaraan kebenaran ini juga terdapat unsur risiko, tantangan, sukacita, dan yang paling penting lagi, ia membangkitkan energi.
oleh : George Leonard
No comments:
Post a Comment