Search This Blog

Monday, May 30, 2011

Analisa dengan cepat

Analisa dengan cepat setiap kali ada pekerjaan baru untuk Anda, dan buat keputusan di saat itu juga jika Anda tidak memiliki tanggung jawab atas pekerjaan tersebut.
be well,
Dwika



Perlunya Bersikap Asertif

by RO
Pernahkah Anda merasakan ketika tanggung jawab pekerjaan Anda terus menumpuk tidak ada habisnya, sementara Anda merasa sudah mengerahkan segala kemampuan untuk memenuhi target dan deadline? Anda bahkan seringkali bekerja lembur, bahkan mengorbankan waktu rehat siang. Tapi anehnya list pekerjaan yang harus dikerjakan tetap panjang seakan tidak ada habisnya.
Complain pun mulai berdatangan. Baik dari user maupun pihak lain yang membutuhkan Anda. Manajemen dan atasan Anda kemudian menilai bahwa hal ini tentunya akan mempengaruhi kinerja tim dan produktifitas perusahaan. Lalu teguran, peringatan atau bad appraisal pun jadi "hadiah" untuk Anda.
Banyak hal yang menyebabkan manajemen pekerjaan Anda berantakan. Sesungguhnya yang mendasarinya adalah too little time and so much to do. Jika Anda cermati lagi, bisa jadi salah satu sebabnya adalah ketidakmampuan untuk bersikap asertif atau mengatakan tidak. Seringkali karena perasaan sungkan, Anda segan untuk menolak setiap pekerjaan yang dilimpahkan kepada Anda. Padahal belum tentu pekerjaan tersebut tanggung jawab Anda atau Anda bahkan tidak memiliki keterampilan untuk mengerjakannya.
Sebelum Anda makin kewalahan dengan load kerja yang makin menumpuk, dan kredibilitas kerja Anda dipandang rendah oleh manajemen perusahaan, berikut adalah cara praktis yang bisa membantu Anda untuk mengkomunikasikan secara jujur, hak atau apa yang Anda inginkan namun tetap mempertahankan hubungan baik dengan rekan kerja dan atasan.
1. Pastikan bahwa Anda mengetahui dengan jelas pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Anda, dan pekerjaan yang tidak ada sangkut pautnya dengan Anda. Analisa dengan cepat setiap kali ada pekerjaan baru untuk Anda, dan buat keputusan di saat itu juga jika Anda tidak memiliki tanggung jawab atas pekerjaan tersebut.
2. Back up dengan fakta. Setiap kali Anda dilimpahi dengan pekerjaan yang tidak sesuai dengan tanggung jawab Anda, sementaradeadline lain sedang menunggu, sampaikan bahwa Anda harus mendahulukan kewajiban Anda terlebih dahulu. Tunjukkan pekerjaan yang sedang menunggu Anda dan nyatakan bahwa Anda tidak memiliki kewajiban terhadap pekerjaan lain. Jika perlu, minta yang bersangkutan untuk ke meja Anda dan perlihatkan list pekerjaan yang harus Anda selesaikan segera.
3. Gunakan bahasa lisan dan bahasa tubuh yang sopan. Ungkapkan baik-baik namun tegas bahwa Anda keberatan mengerjakan pekerjaan yang bukan tanggung jawab Anda. Goalnya adalah menjadi asertif tanpa merendahkan orang lain. Berikan penjelasan yang singkat, jelas dan masuk akal. Ingatlah bahwa memberikan penjelasan terlalu panjang dan bertele-tele malah akan memberikan celah bagi mereka untuk berargumen. Jangan memberikan bahasa tubuh yang bertolak belakang dengan penolakan seperti tertawa-tawa, sikap tubuh menyandar santai.
4. Jangan segan menggunakan kata 'tidak'. Jangan merasa bersalah setiap kali Anda menggunakan kata ini. Jika Anda memang tidak bisa mengerjakannya, gunakan kata 'tidak' dengan jelas. Jangan menggunakan kata-kata lain yang bisa diinterpretasikan lain seperti 'saya kurang sependapat', 'belum bisa', 'membutuhkan banyak waktu' dan sebagainya. Tepat ke sasaran akan lebih efektif dibandingkan menggunakan kata-kata 'bersayap'.
5. Situasional. Asertif bukan berarti Anda kehilangan kecermatan dan sensitifitas dalam membaca situasi. Jika keadaan mendesak dan membutuhkan bantuan Anda segera sementara tidak ada sumber daya lain yang mampu, selama Anda menggunakan akal sehat dan perhitungan bahwa Anda tetap bisa menyelesaikan tanggung jawab Anda, maka tidak ada salahnya membantu. Ingatlah bahwa pada dasarnya setiap karyawan adalah anggota dari sebuah tim yang besar yang membawa misi perusahaan.
6. Pertahankan sikap. Jika Anda berhadapan dengan rekan kerja yang terus-menerus memaksa dan beragumentasi walaupun Anda telah menyampaikan keberatan Anda dengan jelas, maka hentikanlah argumentasi dengan mengalihkan pembicaraan, atau bahkan mendiamkannya. Ingatlah bahwa Anda bertanggung jawab dengan pekerjaan Anda, bukan pekerjaan orang lain.
Remember! 
Anda tidak bisa membuat semua orang bahagia, so utamakanlah orang-orang di sekeliling Anda.
Chandra Ming

No comments:

Post a Comment