Search This Blog

Wednesday, May 18, 2011

Business plan

Awal tahun lalu, saya dan beberapa teman-teman “bertapa” untuk menyusun business plan. Honestly, ini bukan pertama kali saya sendiri menyusun business plan. Tapi terus terang, saya lebih banyak melakukan eksplorasi berdasarkan keliaran dan kemerdekaan pemikiran saya, dan relatif jarang didasari oleh dasar tertentu. Hal ini ternyata menyulitkan karena apa yang saya pahami, saya lihat, belum tentu sama dengan apa yang dipahami orang lain. Untuk itu, diperlukan “bahasa semesta” yang dimengerti oleh orang banyak. Oleh karena itu, beberapa bulan sebelum yearly meeting di kantor, saya melakukan eksplorasi dokumentasi tentang bagaimana menyusun business plan yang baik.
Saya ingin share disini. Kenapa?. Tidak jarang, dan mungkin relatif banyak, rekan-rekan yang memulai business seperti saya melakukan hal yang sama : tidak melakukan perencanaan usaha dengan matang. Mencoba untuk mengalir begitu saja. Padahal, ketika kita ingin mengembangkan usaha, mencari investor, ingin melibatkan dunia perbankan untuk mendanai aktifitas bisnis kita, maka semua akan berpulang pada business plan yang kita susun. Dan ditahap ini, sepertinya juga yang saya alami, kita kesulitan untuk menjelaskan bahwa bisnis kita ini layak untuk didukung.
Penjelasan argumentatif sekalipun tidak cukup untuk memberikan kekuatan bahwa bisnis yang kita jalani memiliki prospek yang cerah. Kadang, kita terlalu egois dengan keyakinan kita, sementara kita kesulitan untuk membahasakan dengan “bahasa investor”, “bahasa perbankan” ataupun “bahasa client”. Ini yang harus kita bangun sebelum semuanya terlambat.
Ada hukum dasar yang menurut saya harus kita sadari, suka atau tidak suka. Bicara bisnis maka kita akan bicara tentang untung dan rugi. Dan ketika kita mencoba untuk “merayu” pihak lain untuk terlibat dalam bisnis kita, maka kita harus mengacu pada konsepsi ini. Intinya, tidak ada orang yang ingin terlibat dalam sebuah usaha yang tidak terukur, dan tidak mampu menjelaskan keuntungan apa yang akan diperoleh.
Penyusunan business plan tentu saja bukan saja terkait tentang menghadirkan investor atau mengundang dunia perbankan. Secara lebih mendasar, menyusun business plan justru dibutuhkan dalam konteks internal. Agar kita benar-benar memiliki arah dalam menjalankan usaha, terukur, terencana dengan baik. Business plan juga akan menjadi “controlling tools” bagi kita, apakah dalam perjalanannya nanti, bisnis kita berada dalam koridor yang benar.
Terutama dalam business yang bersifat relatif baru, penuh dengan kreatifitas, business plan justru semakin dibutuhkan. Kenapa? Karena ada pergeseran dalam memahami usaha itu sendiri. Karena konsepsinya sendiri telah bergeser, paradigma usaha telah mengalami perubahan, generasinya pun telah berubah. Celakanya, orang-orang yang memiliki uang/dana, para pengambil kebijakan, secara umum berada dalam generasi yang berbeda dengan generasi kita saat ini. Ini adalah tantangan bagi para enterpreneur muda, untuk meyakinkan pihak-pihak “beda generasi” tersebut agar bisa melihat perspektif yang ingin kita sampaikan. Sesuatu yang mungkin kurang terjamah dalam khasamah pemahaman mereka. Disinilah, sebuah business plan menjadi sangat signifikan.
Dari eksplorasi yang saya lakukan atas bantuan Prof. Google, saya mengambil berapa poin penting. Sangat banyak situs yang menjelaskan bagaimana membuat business plan, mulai dari yang sederhana sampai yang complicated. Saya hanya mencoba untuk mengambil beberapa key point nya saja, secara umum.
1. Roles of Business Plan
Secara umum, role of business plan adalah bagaimana “mengolah” technical input menjadi economic output. Artinya, kita menterjemahkan potensi teknis kita (keahlian, produk etc) menjadi keluaran ekonomi (proyeksi keuntungan, market, etc).
2. Structure of Business Plan
  • Introduction : Adalah item yang berisikan deskripsi dokumen, Untuk siapa dokumen ini dibuat, Kenapa orang harus membacanya, Siapa dan kapan dibuat, langkah-langkah yang dilakukan, dll.
  • Table of Content : Daftar isi dari dokumen yang kita buat
  • Fact Sheet : Berisikan informasi data-data perusahaan : Nama perusahaan, Struktur legal, Lokasi, Ukuran usaha, Nilai investasi, ROI (return of investment), Promoter, Auditor,etc
  • Executive Summary : Penjelasan singkat tentang setiap langkah dari rencana dan profil perusahaan dalam bentuk narasi : visi misi, tujuan, etc
  • Business Concept : Berisikan konsep-konsep yang akan kita jalankan dalam usaha: Unique Selling Proposition, Ide dasar, Nilai beda kita dengan pebisnis lain, oportunity yang bisa didapat, kesesuaian dengan visi dan misi perusahaan dll
  • Market Analysis : Penjelasan dan analisa mengenai situasi pasar : Pelanggan, pesaing, proses distribusi, dan promosi
  • Operation : Menjelaskan tentang proses produksi : Input, Proses, Output
  • Financials : Menjelaskan tentang situasi keuangan perusahaan yang terdiri dari : Income statement, Balance sheet, Cash flow, dan ratio
  • Organization : Menjelaskan tentang organisasi perusahaan : Kepemilikan/komisaris, Direksi, Staf-staf kunci. Dijelaskan pula posisi, tingkat pendidikan, pengalaman, success story, potensi masa depan dan data-data lain yang sekiranya menguatkan
  • Legal : menjelaskan aspek legal/hukum dari usaha yang dijalankan
3. Tips
Ada tips-tips sederhana yang perlu menjadi catatan dalam penyusunan business plan :
  • Mudah dimengerti, 1 tujuan, tercapai dengan cepat
  • Menggunakan sedikit kalimat, tidak hanya singkat tapi efisien
  • Tujuan jelas, hanya menyampaikan fakta dan ide yang relevan
  • Menarik, mudah dimengerti, menggunakan gambar dan grafik
  • Kata-kata yang sederhana dan disususun dengan model “conversation” atau komunikasi yang interaktif
  • Membawa nuansa optimis dan positif
  • Mengarahkan keputusan pembaca, menegaskan itikad baik kita, mendemonstrasikan pengetahuan dan skill
  • Hindari membuat statement yang tidak mendukung fakta
  • Didukung data2 nyata,
  • Obyektifitas dan sumber informasi yang berkualitas
Terkait penyusunan business plan diatas, saya sendiri masih harus memahami banyak hal, terutama terkait faktor finansial. Kuliah singkat dengan bu enny beberapa waktu yang lalu sangat membantu saya dalam memahami poin-poin diatas. Silahkan tanya ke pakarnya langsung tentang item ini.
Bagaimana menurut anda? Tulisan ini jelas hanya hasil analisa dan eksplorasi sederhana saya yang masih jauh dari kesempurnaan. Masukan dan diskusi tentu akan lebih memperkuat tulisan ini dan bisa dimanfaatkan oleh banyak orang.
Beberapa referensi yang bisa dibaca :
http://www.odu.edu/bpa/boaectr/businessplan.htm
http://www.myownbusiness.org/s2/
http://www.sba.gov/smallbusinessplanner/plan/writeabusinessplan/SERV_WRRITINGBUSPLAN.html
http://www.planware.org/businessplan.htm
http://www.investorbusinessplan.com/business-plan-format.html
http://www.businessplanarchive.org/
http://www.bplans.com/
http://www.soros.org/openaccess/oajguides/html/OAJGuideBPSuppl_Ed.1.htm
Popularity: 80% [?]

79 Responses to “membuat business plan sederhana”

  1. Beberapa waktu lalu, saya juga mengalami susahnya meyakinkan investor, apalagi beberapa investor besar yang saya tawarkan untuk memulai bisnis dengan modal yang beberapa puluh juta, mereka agak kurang intrest meskipun prospeknya cerah.
    Masalahnya, uang yang mereka kelola sudah terlalu jauh diatas. Mereka menganggap untuk memonitor investasi yang “beberapa puluh juta” tsb. adalah tindakan wasting time. Memang tidak bisa disalahkan, saya sangat mengerti. Jadi perlu juga sasaran investor yang tepat.
    Akhirnya, cara yang saya gunakan adalah menjaminkan rumah saya ke bank tertentu, dengan tujuan renovasi. Bunganya ringan, waktu-nya bisa sampai 15 tahun, prosesnya tidak terlalu rumit.
    Memang saya sudah berbohong kepada pihak bank, tapi yang utama, saya tetap membayar cicilannya (tidak macet).
    Jika anda terlalu memaksakan untuk menggaet investor, mungkin akan terlalu banyak waktu yang terbuang. Carilah modal awal yang anda kumpulkan sendiri dulu untuk memulai usaha tsb. meskipun dalam skala kecil.
    Bank tidak akan memberi kredit untuk memulai sebuah usaha. Kalaupun iya, sudah tentu itu dengan trusted partner-nya (yang sebelumnya sudah memiliki track record baik di bank).

2 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete