Search This Blog

Thursday, September 1, 2011

Anda sangat kaya

Janganlah menjadi orang kaya, jadilah orang yang sangat kaya. Orang kaya itu sombong, orang yang sangat  kaya itu rendah hati.
be well,
Dwika


DNA miliarder

'dna'
“Orang kaya itu sombong, orang yang sangat  kaya itu rendah hati. Janganlah menjadi orang kaya, jadilah orang yang sangat kaya.”
Setiap orang memiliki DNA miliarder, banyak orang yang tidak percaya. Masa sih? Buktinya kenapa masih banyak sekali orang miskin di sekitar kita? Dari 200 juta lebih penduduk Indonesia, ada lebih dari 39 juta pengangguran. Peserta seminar banyak yang bilang apa yang saya katakan tidak relevan dan sekali lagi, omong kosong! Tunggu dulu! Sebelum Anda punya pendapat yang sama, baca dulu artikel berikut ini.
Fitur miliarder
Dari sejak awal Tuhan menciptakan kita, sudah ada ‘fitur’ miliader di dalam diri kita. Tuhan sudah rancang dan itu sudah terbentuk sebelum kita lahir. Hanya saja jika tidak semua dari kita bisa menjadi miliarder, itu hanya masalah kita mau mengaktifkan ‘fitur’ itu atau tidak.
Anda pasti tau HP/Handphone, bahkan mungkin Anda memiliknya. Di dalam sebuah HP, terdapat banyak sekali fitur yang bermanfaat. Mulai dari MMS, SMS, video, radio, games, kalkulator, dan lain-lain. Namun jika diamati, mungkin Anda tidak menggunakan semua fitur yang tersedia di HP Anda. Anda hanya sering menggunakan fitur-fitur tertentu yang sejak Anda beli HP itu sampai sekarang belum pernah Anda gunakan. Benar?
Pertanyaannya, “Apakah dengan tidak menggunakan fitur tadi, berarti fitur tersebut hilang dari HP Anda?”. Jawabanya TIDAK. Saya tidak pernah menggunakan fitur games tersebut. Fitur games akan tetap ada dalam HP saya, entah saya gunakan atau tidak. Dalam sebuah remote control tv, pasti ada satu atau lebih tombol yang tidak pernah Anda tekan. Bukan berarti tombol yang tidak Anda tekan kehilangan fungsi bawaannya.
Handphone dan remote TV yang kita miliki memilki banyak fitur, hanya saja kita memilih untuk tidak menggunakam semua fitur yang ada di dalamnya. Begitu juga dengan fitur miliarder dalam diri kita. Kita memiliki banyak fitur untuk menjadi miliarder, tetapi kita sendiri yang memilih untuk tidak menggunakan fitur tersebut.
Jika Anda tidak memanfaatkan fitur miliarder Anda, tidak berarti fitur itu hilang dalam diri Anda. Anda gunakan atau tidak, Anda aktifkan atau tidak, fitur itu tetap ada dalam diri Anda.
Lantas, hal apakah yang menghalangi seseorang unutk mengaktifkan fitur miliarder dalam dirinya ? Pada umumnya saya bagi menjadi 2 kelompok orang. Kelompok pertama adalah kelompok dimana “Mereka mau tetapi tidak tau caranya”. Sekitar 80% orang masuk dalam kelompok ini. kelompok kedua, “Tahu tapi tidak mau menggunakan”.
Bagaimana mungkin ada orang yang tahu bisa jadi kaya tapi tidak mau? ADA. Mereka ini saya sebut sebagai kaum “korban sinetron”. Mereka memilih untuk tidak menggunakan fitur miliarder mereka. Biasa yang sering digambarkan dalam sinetron, orang kaya selalu jahat, yang miskin baik. Mereka sudah terdoktrin kalau orang kaya itu jahat, jadi daripada kaya jahatlebih baik miskin tapi baik. Untuk kelompok ini, yang paling penting diubah adalah paradigmanya. Ubah paradigma kaya tapi jahat menjadi “Sudah kaya baik pula”.
Bagaimana dengan kelompok yang tidak tahu caranya membuka kunci DNA miliarder mereka? Pembaca, lanjutkan membaca karena saya akan menjelaskan 6 kunci mengaktifkan DNA/fitur miliarder dalam diri Anda :
1. Menyadari
Ada sebuah kisah nyata tentang seseorang pengemis asal Perancis. Seperti pengemis pada umunya, tampangnya kumal, kotor, dan bau. Suatu hari dia datang di sebuah festival. Iseng-iseng masuk ke sebuah tenda ramalan. Mumpung ada meramal nasib gratis.
Si peramal meminta tanggal lahir dan membaca garis tangan si pemgemis tadi. Tiba-tiba peramal berteriak “Tidak mungkin! Tidak mungkin!” Pengemis bertanya, kenapa. Sang peramal berkata, “Tanggal lahir dan garis tangan Anda sama persis dengan Napoleon Bonaparte, pahlawan perang perancis. Bagaimana mungkin Anda menjadi seorang pengemis? Seharusnya Anda menjadi orang besar, menjadi orang sukses dan kaya luar biasa.”
Setelah mendengar itu si pengemis pulang. Dia pikir, “Ah, hanya ramalan. Bagaimana mungkin saya yang pengemis ini sama dengan Napoleon Bonaparte?” Dia kembali menjalani kehidupannya sebagai pengemis.
Suatu hari, dia datang di festival itu lagi. Disana dia masuk lagi ke tenda ramalan gratis. Saat melihat peramalnya berbeda dengan yang dulu, si pengemis mencoba meramal nasibnya lagi. Sekali lagi si peramal berteriak kaget karena garis tangan dan tanggal lahir pengemis tadi yang sama persis dengan Napoleon Bonaparte.
Sepulang dari festival kedua. Si pengemis mulai ragu-ragu. Sudah dua orang peramal yang mengatakan hal yang persis sama. “Jangan-jangan saya seharusnya jadi orang kaya dan sukses. Bukan pengemis seperti saat ini.”
Saat dia sadar, dia mulai mengubah cara pandangnya, cara tampilnya. Dia mandi sampai bersih, mengganti pakaiannya dengan lebih baik lagi, mencukur rambut, mencukur janggut yang awut-awutan. Cara jalanya yang tadinya selalu membungkuk (karena berharap menemukan uang jatuh di jalanan), mulai lebih tegak. Suaranya yang tadinya lirih dan memelas, menjadi lebih keras dan jelas.
Apa yang terjadi ? Pengemis tadi mengubah nasibnya. Bahkan pengemis tadi pernah tercatat sebagai orang terkaya keempat di perancis. Maka, hal utama dan pertama yang harus di lakukan jika ingin membuka kunciDNA miliarder adalah MENYADARI bahwa DNA itu ada dalam diri kita. Kita semua lahir dengan membawa DNA untuk menjadi Kaya, menjadi miliarder.
2. Hancurkan batas yang tidak kelihatan
Musuh terbesar yang menghalangi kita untuk kaya bukanlah kompetitor kita, bukan musuh kita, bukan orang lain. Musuh terbesar adalah DIRI SENDIRI. Kita yang selalu membatasi diri kita sendiri, menciptakan batas sehingga kita tidak bisa melangkah maju. Terlalu tua, terlalu muda, tidak bisa bicara, tidak punya teman dan banyak yang lain (sudah saya jelaskan di bab sebelumnya).
Ada sebuah cerita tentang 2 ekor jangkrik yang di taruh dalam gelas. Jangkrik pertama ditaruh di gelas yang satu lebih pendek dari gelas yang lain katakanlah 10 cm. Jangkrik kedua di gelas yang lebih tinggi, 20 cm. Kedua jangkrik itu berusaha meloncat setinggi-tingginya agar bisa keluar dari gelas.
Setelah beberapa saat, kedua gelas itu disingkirkan. Pembaca, seharusnya kedua jangkrik itu bisa meloncat setinggi-tingginya karena sudah tidak ada penghalang lagi di atas mereka. Tapi apa yang terjadi? Loncatanjangkrik pertama tingginya hanya 10 cm, hanya sebatas gelas pertamaJangkrik kedua juga hanya meloncat 20 cm, sebatas tinggi gelas kedua.
Anda mungkin menertawakan kedua jangkrik tadi, “Bodoh benar.” Iya, Kedua kangkrik itu memang bodoh. Namun secara tidak sadar kita juga sering melakukan ‘kebodohan’ seperti jangkrik tadi. Sudah jelas, tidak ada penghalang yang bisa membuat kita kaya, namun kita sendiri menciptakan penghalang itu dalam pikiran kita. Maka, mulai sekarang hancurkan batas dalam pikiran Anda, hilangkan penghalang, maka Anda akan bisa meraih hasil setinggi-tingginya.
3. Berpikir, berbicara, bertindak
Hal selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah berpikir, berbicara, dan bertindak seolah-olah Anda sudah menjadi seorang miliarder. Berarti, saya harus berpura-pura? Harus ‘gaya’ dan sombong? Bukan itu maksud saya. Sama seperti yang dilakukan si pengemis dalam cerita tadi, saat dia mengubah cara berpikir, berbicara dan bertindaknya, dia bukan lagi seorang pengemis.
Anda harus mengembangkan “mental”pemenang. Anda harus berani berpikir sesuatu yang besar, berpikir bahwa Anda layak menjadi seorang miliarder. Saat usia saya 18 tahun (bong candra) , keluarga saya mengalami krisis. Bisnis keluarga saya bangkrut. Tetapi saya berusaha untuk tetap tampil sebagai ‘Pemenang’. Saya tetap percaya saya layak menjadi kaya, layak menjadi miliarder dan mendapatkan yang terbaik. Walaupun saya sering tidak punya uang, saya menabung setiap sen uang yang saya hasilkan untuk makan di hotelbintang lima agar bisa bertemu dan berkumpul dengan orang-orang sukses.
Saya tidak punya uang, saya dan seorang teman saya pernah membuat janji dengan seorang untuk kerja samabisnis di Kafe Elite dan terkenal mahal. Saya memutar otak bagaimana bisa bertemu di kafe itu walaupun tidak punya uang. Apa yang saya lakukan? Saya sengaja datang lebih awal dan memasang mata untuk melihat tempat kosong yang baru saja ditinggal oleh pengunjung sebelumnya. Saya cepat-cepat duduk disana sebelum gelas dan piring di meja di bereskan oleh pelayan. Saya berlaku seolah-olah saya sedang berbincang-bincang dengan teman saya sambil menikmati kopi kami.
Saat orang yang kami ajak janjian datang, saya dengan PD menawarkan untuk memesankan minuman. Tentu saja dalam hati saya berdoa “Semoga ditolak, semoga ditolak.” Untunglah dia benar-benar menolak dan memesan minuman sendiri. Mungkin karena mengira kami sudah duluan pesan dan sedang menikmati minuman kami.
Setelah menyelesaikan pembicaraan. Sekali lagi saya bertindak PD menawarkan tumpangan pada dirinya. Teman saya sudah pucat dan berkeringat dingin. Bagaimana mungkin menawarkan tumpangan sedangkan kami berdua datang dengan berboncengan sepeda motor. Dalam hati saya berdoa: Semoga ditolak. Untunglah, sekali lagi saya ditolak.

Pembaca, saya tidak mengajak Anda untuk melakukan hal yang seperti saya lakukan. Yang ingin saya bagikan dengan Anda, adalah bagaimana Anda harus berpikir, berbicara, dan bertindak sebagai pemenang. Dengan melakukan itu Anda akan membuka pintu untuk benar-benar mewujudkan kesuksesan Anda.
4. Lingkungan yang tepat
Masa depan Anda dipengaruhi oleh 2 hal, yang pertama adalah buku apa yang Anda baca. Yang kedua, dengan siapa anda bergaul. Di bagian ini akan dijelaskan  keduanya.
Suatu hari seorang anak ditugaskan untuk mengantarkan sebuah minuman cola ke beberapa tempat. Sebelum anak ini menjalankan tugasnya, anak ini mendapatkan pengarahan terlebih dahulu dari kepala distribusi. “Hei Nak, Ingatlah baik-baik akan hal ini. Semua minuman cola yang kamu antar adalah sama, namun harganya berbeda-beda. Jika kamu mengantar minuman ini ke warung, harganya Rp.2.500, jika diantar ke supermarket, harganya Rp.5.500, jika diantar ke restoran, harganya Rp.7.500, dan jika diantar ke hotel, harganya Rp.25.000.”
Mendengar hal tersebut, anak ini segera bertanya, “Kenapa harga setiap minumannya berbeda? Padahal minuman colanya merupakan jenis yang sama….?” Kepala distribusi mejawab, “Yang membedakan minuman cola ini bukanlah minumannya, melainkan lingkungannya. Semakin bagus lingkungannya, maka harga minuman coal akan semakin mahal”.
Dari cerita tersebut kita belajar bahwa lingkungan sangat mempengaruhi kita. Cobalah bertanya kepada diri Anda sendiri, berapa harga saya di lingkungan ini?.
Jika Anda ingin mengaktifkan DNA miliarder dalam diri Anda, bergaulah dengan orang yang tepat dilingkungan yang tepat, karena disanalah harga Anda di tentukan.
5. Alasan yang mendesak
Saat di seminar, saya pernah menantang peserta seminar untuk menyeberangi jarak antara dua gedung setinggi 40 lantai, dengan papan selebar 30 cm dan kondisi saat itu angin sangat kencang. Semua peserta seminar menolak melakukannya.
Lalu saya minta mereka membayangkan kalau di seberang gedung ada orang –orang  yang dicintai. Mereka sedang disandera. Anakistri, orangtua diikat. Jika tidak menyeberang anak akan di jatuhkan dari ketinggian 40 lantai, istri akan di dudukan di kursi listrik, orangtua akan di sayat-sayat. Namun jika mereka berhasil menyeberang, tidak saja keluarga tercinta akan di bebaskan, mereka masih akan mendapatkan 50% kekayaanBill Gates.
Apa yang terjadi tiba-tiba saja semua peserta seminar mau menyeberangi kedua gedung itu. Inilah yang saya sebut dengan alasan yang mendesak. Untuk bisa membuka DNA miliarder Anda, Anda sendiri yang harus menciptakan alasan dan situasi mendesak. Sebuah alasan membuat Anda mau tidak mau harus melakukannya, tidak bisa ditawar.
6. Berinvestasi leher ke atas
Apa itu investasi leher ke bawah, investasi leher ke atas? Investasi leher ke bawah adalah sesuatu yang bisadengan cepat memberi Anda kenikmatan atau kesenangan namun hanya bertahan sementara. Contohnya adalah misal perhiasan, baju bermerek, mobil mewah, handphone terbaru, dan lain-lain.
Investasi leher ke atas adalah sesuatu yang membutuhkan proses lama untuk dapat memberi kesenangan atau hasil yang Anda harapkan namun efeknya juga bisa bertahan lama bahkan selamanya. Contohnya: seminar, buku bermutu, audio CD motivasi, dan lain sebagainya.
Ada peserta seminar yang menyeletuk, “Kalau saya pakai untuk beli anting, kan dipakainya leher ke atas?” Anda tahu, bukan itu maksud saya. Anting walaupun dipakai di telinga tetap saja masuk dalam investasi leher ke bawah.
Banyak sekali orang berpikir pendek untuk membeli Handphone terbaru namun berpikir terlalu panjang untuk membeli buku atau mengikuti seminar yang harganya jauh lebih rendah daripada handphone terbaru. Dengan kata lain banyak orang yang berpikir pendek untuk membeli investasi leher ke bawah dan berpikir terlalu panjang untuk membeli investasi leher ke atas.
Jika Anda mau sukses, Anda harus mulai berinvestasi leher ke atas, Seperti yang dikatakan Abraham Lincoln, “Jika saya diberi waktu 9 tahun untuk menebang pohon di seluruh hutan, saya akan menggunakan waktu 6 tahun untuk mengasah kapak saya”. Mulai asah terus ‘Kapak’ Anda, maka Anda akan bekerja lebih efektif dan mencapai kekayaan Anda dengan cepat.
Pola pikir USD
Salah satu hal yang bisa membantu Anda dengan cepat menjadi seorang miliarder adalah dengan mengganti pola pikir anda dari Rupiah menjadi Dolar Amerika atau USD. Saya mengatakan hal ini bukan untuk menyuruh Anda meninggalkan nasionalisme Anda, melainkan semata-mata hanya untuk menunjukan kekuatan pola pikir USD.
Salah satu alasan mengapa harus mulai mengganti pola pikir dari Rupiah menjadi USD adalah karena merupakan mata uang yang lebih kuat di bandingkan rupiah, maka diharapkan Anda akan menjadi ‘magnetuang yang lebih kuat.
Daripada mengatakan 1 miliar Rupiah, lebih baik Anda mengatakan 100.000 USD. Ganti 10 miliar menjadi 1 juta USD. Anda mungkin penasaran, bagaimana hal kecil ini bisa berpengaruh. Namun ini berhasil bagi saya (Bong candra). Anda boleh mulai mencoba dan buktikan sendiri.
Membuang ‘sampah’ dari mulut Anda
Banyak orang memiliki impian untuk sukses, mendapatkan peluang bisnis namun tidak mendapatkannya. Semua itu karena “Badan yang Bau” karena kemana-mana membawa ‘sampah’ di dalam mulutnya. Mengucapakan kata-kata yang tidak mendukung kesuksesan, selalu mengucapkan hal-hal yang seharusnya tidak boleh diucapkan.
Kata-kata’sampah’ itu antara lain yaitu kata-kata yang selalu menyalahkan orang lain, menjadikan orang lain sebagai ‘kambing hitam’, selalu melakukan pembenaran terhadap apa yang dilakukan, selalu beralasan, mengucapkan kata-kata negatif, dan lain sebagainya. Contohnya: saya tidak punya modal, sudah terlalu tua, masih terlalu muda, tidak lulus SMA, tidak punya teman dan lain sebagainya. Setelah Anda membuang semua ‘sampah’ dari mulut Anda, ‘Bau badan’ Anda juga akan hilang, Anda akan menjadi magnet uang.

No comments:

Post a Comment