be well,
Dwika
Pasrah dan Ikhlas itu beda...Siapa bilang sama
**rahmandesyanta.blogspot.com**
Sering kali saya mendengar dan mengalami hal ini. Saat saya mendapat hal yang tidak baik, banyak teman saya mengatakan ikhlaskan saja. biarkan saja DLL, ini membuat pengertian saya terhadap ikhlas dari SMP hingga awal kuliah seperti ini, ikhlas adalah pasrah aja, mau ga mau harus saya terima. seolah saya memaksa diri saya untuk menerimanya.
Tapi apakah itu Ikhlas yang sebenarnya?? apakah itu yang membuat orang sukses??
Hal ini menjadi sering menjadi pengganggu dalam pikiran saya, saat teman-teman saya atau orang terdekat saya mengatakan, udah ikhlaskan saja, mau gimana lagi emang harus terjadi. Bukankah harusnya lega ya? yang saya tahu ikhlas itu membuat kita lega, benar atau tidak?? Tapi kenapa semua perasaan itu menjadi penyesalan dalam diri saya???
Perasaan ini yang mulai saya lihat dan saya telusuri. apakah benar ini ikhlas yang saya cari?? ataukah ada ikhlas yang lain??
Suatu saat, saya diajak berbicara dengan ayah saya, dan saya bertanya. Ikhlas itu gimana sih pa?
ayah saya menjawab, "Ikhlas itu saat kamu pasrah kepada Tuhan terhadap apa yang terjadi, Bersyukur, dan berusaha terus menerus"
Saya pun bersahun lagi, "Berarti kita bekerja, bersyukur dan kalo udah ketemu hasilnya kita ikhlas??"
Ayah saya menjawab, "Bukan, kita Ikhlas dulu, bersyukur dan baru bekerja, itu yang bener"
wah kata-kata itu sering kali menjadi bahan pemikiran saya setiap pagi. Ikhlas dulu baru bersyukur dan bekerja. wogh....biasanya ikhlas diakhir, ayah saya malah nyuruh diawal.
Tapi dari sana saya mulai sadar, ikhlas itu bukanlah pasrah. Pasrah berarti sudah tidak mau berusaha dan melepaskan semua hal, sedangkan Ikhlas Pasrah dan tetap berusaha, Pasrah terhadap hasil dan menjalankan proses dengan tekun serta fokus dan penuh syukur. itulah Ikhlas.
Sering kali Pasrah ini digunakan oleh kita untuk menutupi ketidak inginan kita bertindak. "Mungkin emang harus begini, memang gw harus rugi, ya udah gw dah ga bisa lagi lakuin apa2" padahal dia baru bekerja 2 bulan. "Semua sudah ditentukan diatas gw ikutin aja", "Mungkin nasib gw emang harus begini, pasrah aja lah". Pernahkah kalian mendengar Pernyataan seperti ini?? Terdengar religius ya?? terdengar begitu sarat akan nilai spiritual. tetapi kalau kita perhatikan baik-baik, itu hanya penolakan dan kemasalan diri. Coba pikirkan baik-baik, Tuhan masa kuasa, Tuhan maha bijak, masa Tuhan begitu diktator mangatur apa yang harus terjadi pada kita???
Tapi apakah itu Ikhlas yang sebenarnya?? apakah itu yang membuat orang sukses??
Hal ini menjadi sering menjadi pengganggu dalam pikiran saya, saat teman-teman saya atau orang terdekat saya mengatakan, udah ikhlaskan saja, mau gimana lagi emang harus terjadi. Bukankah harusnya lega ya? yang saya tahu ikhlas itu membuat kita lega, benar atau tidak?? Tapi kenapa semua perasaan itu menjadi penyesalan dalam diri saya???
Perasaan ini yang mulai saya lihat dan saya telusuri. apakah benar ini ikhlas yang saya cari?? ataukah ada ikhlas yang lain??
Suatu saat, saya diajak berbicara dengan ayah saya, dan saya bertanya. Ikhlas itu gimana sih pa?
ayah saya menjawab, "Ikhlas itu saat kamu pasrah kepada Tuhan terhadap apa yang terjadi, Bersyukur, dan berusaha terus menerus"
Saya pun bersahun lagi, "Berarti kita bekerja, bersyukur dan kalo udah ketemu hasilnya kita ikhlas??"
Ayah saya menjawab, "Bukan, kita Ikhlas dulu, bersyukur dan baru bekerja, itu yang bener"
wah kata-kata itu sering kali menjadi bahan pemikiran saya setiap pagi. Ikhlas dulu baru bersyukur dan bekerja. wogh....biasanya ikhlas diakhir, ayah saya malah nyuruh diawal.
Tapi dari sana saya mulai sadar, ikhlas itu bukanlah pasrah. Pasrah berarti sudah tidak mau berusaha dan melepaskan semua hal, sedangkan Ikhlas Pasrah dan tetap berusaha, Pasrah terhadap hasil dan menjalankan proses dengan tekun serta fokus dan penuh syukur. itulah Ikhlas.
Sering kali Pasrah ini digunakan oleh kita untuk menutupi ketidak inginan kita bertindak. "Mungkin emang harus begini, memang gw harus rugi, ya udah gw dah ga bisa lagi lakuin apa2" padahal dia baru bekerja 2 bulan. "Semua sudah ditentukan diatas gw ikutin aja", "Mungkin nasib gw emang harus begini, pasrah aja lah". Pernahkah kalian mendengar Pernyataan seperti ini?? Terdengar religius ya?? terdengar begitu sarat akan nilai spiritual. tetapi kalau kita perhatikan baik-baik, itu hanya penolakan dan kemasalan diri. Coba pikirkan baik-baik, Tuhan masa kuasa, Tuhan maha bijak, masa Tuhan begitu diktator mangatur apa yang harus terjadi pada kita???
You are what u think you are
Ingat itu. Pasrah yang seperti ini hanyalah akan menerpurukkan mental kita menjadi anak manja dari sang ayah TUHAN. Kita akan stop berusaha, mimpi kita kita gantungkan saja, tanpa kita berusaha mencari tali untuk memanjatnya. kita biarkan begitu saja. Coba anda bayangkan ilustrasi ini. anda ingin makan Pancake. Apa yang anda lakukan?? pertama pasti mencari resep, caranya gimana ya?? kedua kita mencari bahan bakunya. ketiga kita persiapkan alat-alatnya, keempat kita ramu dan campur bahan bakunya dan kita masak. Tada.....kalo caranya bener, pancake enaklah yang kita dapet. kalo ga, ulang lagi. benar ga???
Tapi apa yang terjadi jika kita hanya mengatakan, saya pengen makan pancake. trus tidak melakukan apa-apa. apa yang terjadi, akankah pancake tersebut membuat dirinya sendiri??? TIDAK, sudah jelas TIDAK. bahkan anda kalo ingin minta orang untuk membuatnya juga butuh proses, pertama kamu pikirkan siapa ya yang bisa bikin yang enak?? setelah itu mulai tahap memanggil, setelah dipanggil minta tolong dibikinkan. Tetap harus ada yang dilakukan. Sama seperti semua mimpi kita, mimpi kita tidak akan datang begitu saja, mereka butuh katalis. seperti zat dalam kimia, mereka butuh yang namanya katalis, daya ungkit mimpi. APA ITU?? Tindakan dan rasa Syukur. Bertindak, percuma ide kita banyak kalo kita tidak bisa mengeksekusinya. sama saja kita memboroskan uang kita...harusnya masuk ke kantong, tapi malang terbuang sia-sia....
Coba kita pikirkan baik-baik, yang mana yang anda pilih, Pasrah atau Ikhlas. ingat setiap pilihan memiliki resiko tersendiri. Kalo Pasrah memang enak, tinggal bilang aja ya udah, trus selesai, tetapi resikonya impian itu akan semakin jauh, bukan karena impian itu yang meninggi, tetapi kita yang memendek. atau Ikhlas yang resikonya impian itu akan anda raih??? silahkan pilih.....
ingat saja ini, Element dari Ikhlas adalah :
1. Syukur
2. Sabar
3. Fokus
4. Tenang
5. Bahagia
Tindakan berada di Fokus, anda fokus ketujuan seuai tindakan anda....
Silahkan merenungi dan berkembang bersama....
No comments:
Post a Comment