Search This Blog

Friday, June 17, 2011

Rencanakanlah dengan baik

Jika Anda ingin sesuatu terjadi, rencanakanlah dengan baik. Tidak ada rencana untuk 5-10 tahun ke depan jika tidak dimulai besok.
be well,
Dwika



Bert Paterson : Pemimpin Jangan Perlihatkan Kepanikan
Oleh Edwina & M. Sarwani

Setelah menggeluti bisnis asuransi jiwa di beberapa negara di Eropa dan Timur Tengah, pria kelahiran Skotlandia ini menginjakkan kaki di Indonesia pada Juni tahun lalu.
Presiden Direktur PT Sun Life Financial Indonesia Albert Wiseman Paterson menyadari bahwa Indonesia adalah pasar bisnis asuransi jiwa yang potensial dengan jumlah penduduk mencapai 240 juta jiwa.
Kepada Bisnis, dia menceritakan usahanya sebagai orang asing untuk memahami kultur lokal guna meningkatkan kesadaran berasuransi. Berikut petikan wawancaranya:
Mengapa Anda tertarik terjun ke bisnis asuransi jiwa?
Awalnya, saya adalah seorang guru matematika di Skotlandia. Ketika kuliah, saya masuk jurusan matematika karena ingin menjadi guru. Saya senang bisa mewujudkan cita-cita saya saat itu. Sayangnya, gaji seorang guru kurang mencukupi kebutuhan saya yang telah berkeluarga.
Kemudian, saya bekerja di perusahaan asuransi jiwa Sun Life sebagai tenaga statistik di departemen pengelolaan risiko. Saya bertugas menentukan nilai risiko asuransi jiwa.
Saya memulai karier sebagai CEO ketika bertugas di Irlandia dan berlanjut ke Turki. Jadi, saya tidak pernah menjadi seorang agen asuransi. Namun, saya mendalami keagenan asuransi ketika bertugas di Turki karena Sun Life adalah perusahaan asuransi jiwa dengan jumlah agen terbesar di sana.
Bagaimana pendapat Anda tentang pasar asuransi di Indonesia?
Uniknya di Indonesia, baru sedikit orang yang mempunyai asuransi. Masyarakat di Indonesia menyisihkan pendapatannya untuk berasuransi sebesar kurang 1% dari total GDP. Adapun, biaya yang dialokasikan untuk asuransi di Inggris mencapai 9% dari total GDP, India sebesar 4%-5% dan Jepang sebesar 12%-14%.
Artinya, kebanyakan masyarakat Indonesia tidak mempunyai asuransi padahal negara ini rawan terkena bencana.
Anda sering bertugas ke berbagai negara, bagaimana Anda beradaptasi dengan masyarakat lokal?
Biasanya perusahaan langsung memberikan rencana bisnis terhadap negara tersebut begitu saja. Nah, saya tidak langsung membaca isi rencana bisnis tersebut.
Rencana bisnis itu bersifat universal. Asal tahu saja, rencana bisnis di Indonesia mirip dengan rencana bisnis Sun Life Financial di Hong Kong. Jika saya ingin memahami rencana bisnis, saya bisa meminta bantuan rekan kerja di sini.
Jika saya bertugas di suatu negara, ada beberapa hal yang saya persiapkan. Saya akan membaca dua jenis buku yang berkaitan dengan negara yang akan saya singgahi, yakni buku tentang sejarah masa lampau dan buku tentang kondisi masa kini negara tersebut.
Buku sejarah masa lampau akan menceritakan kisah masa lalu dan asal-muasal budaya negara tersebut sedangkan buku sejarah modern menuturkan kondisi negara itu saat ini.
Ketika akan pindah ke Indonesia, saya membaca buku sejarah tentang kemerdekaan Indonesia dan membantu saya memahami negeri ini, terutama Pancasila.
Saya berusaha memahami kekayaan sejarah Indonesia supaya bisa memahami lingkungan dan masyarakat setempat. Saya membacanya sepanjang waktu. Hal ini sangat penting karena memberikan gambaran tentang kebudayaan negara tersebut. Belajar bahasa negara juga sangat membantu.
Saya senang belajar aneka bahasa karena mempunyai tantangan tersendiri dan berbeda dengan bisnis asuransi yang saya jalankan. Menurut saya, bahasa Indonesia itu gampang-gampang susah. Struktur kalimat yang sederhana, tidak ada perubahan kata kerja dan tidak ada perbedaan kata feminin atau maskulin sehingga mudah dimengerti dan diingat.
Saya bilang susah karena ada katakata yang bermakna ganda. Saya juga menemukan ada beberapa kata yang mirip dengan bahasa Turki. Saya mahir berbahasa Prancis, Spanyol, dan Turki.
Apakah Anda pernah mengambil keputusan sulit dan dilematis?
Iya, tentu saja. Saya selalu mengambil keputusan dalam bekerja. Keputusan paling sulit biasanya berdampak pada banyak orang, seperti jika harus menutup suatu kantor cabang, tentu ada karyawan yang terpaksa di-PHK. Itu termasuk keputusan sulit dan saya sering mengambil keputusan demikian.
Saya memulai karier pada 1986 dan sepanjang waktu berlalu saya pernah mengambil keputusan sulit. Saya mengerti jika mengambil keputusan sulit akan berdampak pada masa depan. Sebagai CEO, Anda tidak bisa menghindari pengambilan keputusan demi para nasabah dan kelangsungan bisnis.
Apa yang Anda persiapkan sebelum mengambil keputusan?
Anda beruntung jika mempunyai rekan kerja yang baik dan kompak dimana bisa berbagi ide dan mendengar pendapat mereka tentang suatu rencana. Rasanya sulit jika suatu rencana dipikirkan sendirian.
Jadi, saya selalu berkonsultasi dengan tim supaya mendapat hasil secara mufakat. Tentu saya yang berperan sebagai pengambil keputusan karena saya adalah pemimpin mereka. Pengambilan keputusan tetap ada di tangan CEO dan tidak bisa didelegasikan. Dukungan dari tim kerja itu penting supaya tidak salah mengambil keputusan.
Selain dengan tim kerja di sini, saya juga selalu berdiskusi dengan atasan saya yang berada di Hong Kong. Saya akan memikirkan rencana keputusan yang akan diambil, mendiskusikannya dengan tim dan atasan. Apakah keputusan itu logis dan baik atau ada alternatif lain.
Apakah Anda pernah menyesali keputusan yang telah diambil?
Iya, tentunya pernah. Saya tidak akan mengatakan di mana ini terjadi, bukan di Indonesia. Saat itu, saya harus pindah ke lokasi lain dan harus mencari pengganti posisi saya. Saya butuh rekomendasi dari orang lain tentang siapa yang harus dipertahankan dan dipindahkan. Saya mengizinkan orang tersebut untuk mengambil keputusan untuk mempertahankan dia. Kemudian, bisnis perusahaan mulai menurun.
Saya menyesali jika saat itu saya tetap bersikeras untuk tidak membuat perubahan. Kita kadang menyesali apa yang telah dilakukan. Kadang Anda membuat keputusan yang benar jika telah dipikirkan baik-baik dan dikonsultasikan dengan orang lain.
Pernahkah Anda membuat keputusan strategis yang membawa kemajuan bisnis perusahaan?
Saya tidak terlalu sering membuat keputusan demikian dalam menjalankan bisnis. Soalnya bisnis berjalan pada arah yang sama dan mengubah ritme bisnis itu jarang terjadi. Namun, saya pernah membuat keputusan seperti itu.
Ketika saya bertugas di Bahrain, pegawai yang membantu saya berjumlah dua orang dan kami harus memulai bisnis dari awal. Para pemegang saham memberikan rencana bisnis yang harus diimplementasikan. Namun, saya menjalankan perusahaan berbeda dari yang disarankan oleh pemegang saham.
Saat berada di India, lain lagi masalah yang saya hadapi. Perusahaan berbentuk bancassurance dan jumlah agen sedikit. Namun, hasil analisis pasar menunjukkan 80% pasar asuransi dikuasai oleh agen asuransi. Akhirnya, saya mengubah orientasi perusahaan berbasis agen asuransi.
Apa keputusan strategis yang telah Anda untuk bisnis di Indonesia?
Sun Life Financial telah merilis unit usaha syariah pada akhir tahun lalu. Saya berpengalaman menangani asuransi jiwa dengan prinsip syariah saat berada di Bahrain. Bisnis asuransi jiwa berjalan 100% syariah di Bahrain.
Bisa dibilang, ini adalah keputusan strategis yang saya buat selama bertugas di Indonesia. Saya melihat bisnis asuransi jiwa dengan prinsip syariah begitu berpotensi di sini.
Sebagai pemimpin, saya bertanggung jawab membuat keputusan strategis dan menjelaskannya kepada banyak orang sehingga mereka memahami arah bisnis perusahaan.
Bagaimana cara Anda mengatasi krisis jika terjadi di perusahaan?
Saya berusaha untuk tetap tenang. Ketika memimpin tim, Anda tetap harus terlihat percaya diri di hadapan mereka. Jangan memperlihatkan kepanikan Anda karena orang-orang mengandalkan Anda sebagai pemimpin mereka.
Salah satu hal yang dramatis adalah ketika Al Qaeda mulai menyerang Kedubes Inggris di Istanbul. Mereka menyerang kantor Bank HSBC. Kantor kami pun tidak luput dari sasaran karena mencerminkan perusahaan asal Inggris.
Saya putuskan mengevakuasi para pegawai. Mereka keluar dengan hatihati, menjauh dari jendela kaca, dan menghubungi polisi setempat. Saya memastikan setiap orang pulang ke rumah dengan selamat. Saya keluar paling akhir karena harus menghubungi kantor pusat di London.
Saat di India, saya berhadapan dengan regulator setempat yang meminta perusahaan menarik produk asuransi tanpa alasan yang jelas. Tentu saja hal ini akan memengaruhi bisnis perusahaan.
Saya harus tetap tenang dalam menghadapinya. Besoknya saya menghadap para regulator untuk membujuk mereka memberikan perpanjangan waktu untuk mengubah produk.
Apa arti nasabah dan kompetitor bagi Anda?
Nasabah adalah orang yang membutuhkan produk proteksi. Artinya, setiap warga Indonesia bisa menjadi nasabah kami. Oleh karena itu, kami mempunyai beragam jalur distribusi seperti bancassurance, telemarketing dan keagenan supaya nasabah mempunyai aneka pilihan.
Ini sangat penting karena setiap nasabah mempunyai kebutuhan yang berbeda dan mereka mempunyai variasi dalam berbisnis dengan kami.
Indonesia adalah pasar yang kompetitif. Kami tidak berkompetisi karena banyak nasabah baru yang potensial. Kompetitor kami adalah perusahaan asuransi jiwa lokal dan joint venture lain.
Anda tipe pemimpin yang seperti apa?
Saya selalu mencoba men gadakan musyawarah mufakat dan berkomunikasi dengan para bawahan. Saya bersungguh-sungguh dengan apa yang saya lakukan. Saya bukan bos yang suka memerintah sesuka hati.
Apa yang Anda lakukan untuk memotivasi karyawan?
Ada tiga hal yang selalu saya tekankan. Pertama, jika berjanji maka harus dipenuhi. Kedua, percaya pada diri sendiri atau memiliki integritas. Ketiga, Anda harus percaya pada kemampuan orang lain karena kita bergantung pada orang lain dalam kehidupan ini. Yang paling penting adalah integritas dan menetapi janji.
Siapa tokoh yang menginspirasi Anda?
Saya berasal dari keluarga penambang. Ayah saya seorang penambang. Namun, di antara saya dan empat saudara laki-laki, hanya saya yang menempuh pendidikan di universitas. Seorang guru pernah mengatakan jika saya mempunyai potensi lebih dari sekadar jadi penambang.
Atasan saya juga inspirator. Istri saya juga saya anggap sebagai pahlawan karena dia selalu berkata jujur tentang diri saya. Tokoh inspiratif bagi saya adalah Mustafa Kemal Ataturk, bapak modernisme Turki.
Beliau mengubah Turki secara fundamental, mempunyai visi dan misi untuk Turki, serta menjadi presiden Turki yang pertama.
Saya suka membaca buku sejarah, biografi, dan buku fiksi. Anda bisa belajar apa pun dari orang lain jika mau mencarinya. Ketika saya tidur malam hari, saya ingin menjadi orang yang lebih baik ketika bangun keesokan harinya.
Apakah Anda sudah mulai menyiapkan rencana pensiun?
Saya dan istri mulai menabung dan mengelola dana pensiun melalui produk pensiun. Saya mempunyai tabungan pensiun di Inggris dan Turki, begitu juga istri saya. Kami juga berinvestasi di produk lain supaya bisa membantu kami saat pensiun nanti.
Jika Anda ingin sesuatu terjadi, rencanakanlah dengan baik. Tidak ada rencana untuk 5-10 tahun ke depan jika tidak dimulai besok.

No comments:

Post a Comment