Search This Blog

Saturday, June 25, 2011

Six Sigma

Memberikan kebebasan setiap orang didalam organisasi untuk melakukan percobaan, dari situasi pendekatan yang baru, manajemen resiko, belajar dari kesalahan dan akhirnya mencapai hasil kinerja yang tinggi yang berhubungan dengan kepuasan pelanggan. 
(Pengantar) Six Sigma

Posted by k.mayang
Apakah six Sigma itu?
Menurut Mikel Harry (2001) Six Sigma didefinisikan sebagai suatu proses bisnis yang memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya dengan merancang dan memantau aktifitas harian bisnis dalam mencapai kepuasan pelanggan.
Dan menurut Pearce dan Robinson (2003) mengatakan bahwa six sigma merupakan suatu pendekatan dengan ketepatan dan kemampuan analisis yang tinggi terhadap kualitas dan peningkatan yang terus menerus dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan melalui pengurangan kerusakan (defect), peningkatan hasil, peningkatan kepuasan konsumen dan kinerja baik (best in class)
Menurut Pande(2000) Beberapa prinsip dalam konsep Six Sigma adalah 

1.Fokus pada pelanggan.
Sikap yang menempatkan kebutuhan pelanggan sebagai prioritas utama. Sistem dan strategi bisnis harus memperhatikan suara dari pelanggan
2.Manajemen berdasarkan fakta dan data
Sistem pengukuran yang efektif yang dapat mengukur keluaran,proses dan masukkan dari waktu ke waktu.
3.Fokus pada proses dan perbaikkan
Proses di dalam Six Sigma akan didokumentasikan, dikomunikasikan dan diukur berdasarkan kondisi yang ada. Proses tersebut akan diperbaiki atau dapat pula didesign ulang agar dapat tetap sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan bisnis.
4.Manajemen yang pro aktif
Kebiasaan dan praktek untuk mengantisipasi masalah dan perubahan dengan menggunakan fakta dan data yang ada untuk mencapai sasaran yang ada.
5.Kolaborasi yang kuat dan luas
Kerjasama antara internal perusahaan atau organisasi dengan pelanggan, pemasok dan partner yang ada rantai nilai bisnis.
6.Usaha pada kesempuranaan namun terdapat toleransi untuk kegagalan.
Memberikan kebebasan setiap orang didalam organisasi untuk melakukan percobaan, dari situasi pendekatan yang baru,manajemen resiko, belajar dari kesalahan dan akhirnya mencapai hasil kinerja yang tinggi yang berhubungan dengan kepuasan pelanggan.

Metodologi Six Sigma

Untuk melakukan peningkatan terus menerus menuju target Six Sigma dibutuhkan suatu pendekatan yang sistematis, berdasarkan ilmu pengetahuan dan fakta (systematic,scientific, and fact based) dengan menggunakan peralatan,pelatihan dan pengukuran sehingga ekspektasi dan kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi (Simon, 2005).Salah satu pendekatan yang bisa digunakan didalam six sigma adalah DMADV.
Dimana proses six sigma DMADV terdiri dari Define, Measure, Analyze, Design dan Verify. DMADV merupakan sebuah perbaikan sistem untuk mengembangkan beberapa proses yang baru.
-Define, menentukan tujuan dan design yang konsisten dengan tuntutan pelanggan dan strategi perusahaan.
-Measure, mengukur dan mengidentifikasi kritikal terhadap kualitas atau karakteristik yang disesuaikan oleh kemampuan para user,proses yang di harapkan dan risiko yang dimungkinkan terjadi.
-Analyze, Penting untuk menggunakan proses analisis dan desain untuk mengembangkan alternatif yang lebih baik yang dapat mengurangi cacat. Desgin ini harus dievaluasi untuk kemampuan awal mereka untuk menentukan apakah design yang terbaik merupakan design yang sudah tersedia atau jika bisa menciptakan sebuah alternatif yang dapat diciptakan mungkin lebih baik.
-Design, Mengoptimalkan desain, dan design rencana untuk verifikasi.
-Verify, memverifikasi efektifitas design yang sudah ada.

Analytical tools untuk Six Sigma

Menurut Chase, Aquilano dan jacobz (2001, p.272), terdapat beberapa analtical tools untuk six sigma :
1.Process Flowchart, merupakan gambar yang menjelaskan langkah-langkah utama, cabang-cabang, dan hasil terakhir dari suatu proses 









2. Pareto Analysis, merupakan pendekatan yang terkodinasi untuk mengindentifikasi, penyusunan dan pekerjaan untuk secara permanen menghilangkan defect. Berfokus pada sumber-sumber kegagalan yang penting, 80/20 rule: 80% masalah disebabkan oleh 20% kasus.













3. Chart, merupakan grafik yang bersifat sekuensial terhadap waktu yang menunjukkan gambaran nilai dari suatu karakteristik.













4. Fishbone diagram, merupakan alat yang menggunakan deskripsi grafis dari elemen proses untuk menganalisa sumber-sumber potensial dari variasi proses.












5. Control Chart, merupakan grafik yang bersifat sekuensial terhadap waktu yang menunjukkan nilai-nilai dari statistik termasuk grafik pusat satu atau lebih batasan kendali yang diperoleh secara statistik.














referensi :
1. Harry,Mikel.,and Richard Shroeder.,2001.,Six Sigma the breakthrough Management Strategy Revolutionizing The world's Top Corporation.
2. Pande, Peter.S., Neuman, Robert.P., Cavanagh, R.R., (2000), The Six Sigma Way, Andi Yogyakarta.
3. Simon, K., 2005. What is DFSS ? And how does Design For Six Sigma Compare to DMAIC, Work Study, www.isixsigma.com. 

No comments:

Post a Comment