Search This Blog

Wednesday, June 1, 2011

Mencapai kesuksesan besar

Anda akan berhasil mencapai kesuksesan besar setelah bersedia menjadi manusia yang rendah hati.
be well,
Dwika





"Rendah Hati & Kesuksesan"

**Andrew Ho

Dikisahkan tentang seorang pemuda yang cukup pintar. Ia selalu merasa paling hebat dan tak segan menantang orang lain beradu kepintaran dengannya. Tetapi khalayak ramai justru membicarakan kehebatan seorang pertapa tua yang tinggal di sebuah bukit di desa tersebut. Pemuda tersebut merasa tersaingi dan ingin menantang pertapa itu beradu kepintaran.

Setelah menempuh perjalanan cukup jauh, sampailah pemuda tersebut di tempat tinggal sang pertapa. Dengan angkuh dia berkata, “Hai pertapa tua, apakah benar kamu yang sering dibicarakan penduduk desa sebagai seorang yang cukup pintar?”

Dengan rendah hati pertapa itu menjawab, “Mungkin benar pertapa yang Anda maksud itu saya. Tetapi saya tidak merasa orang yang cukup pintar. Ada apa ya? Apakah ada yang salah dengan saya, atau mungkin ada yang bisa saya bantu?”

“Sebenarnya saya hanya ingin menguji kamu! Apakah benar kamu pintar seperti yang dibicarakan penduduk desa,” sahut pemuda itu ketus. Kemudian ia mengeluarkan seekor burung dari balik tas dengan tangan kanannya. “Di tangan kanan saya ada seekor burung. Kalau kamu memang benar-benar pintar coba kamu tebak apakah burung ini mati atau hidup?” lanjut pemuda itu.

Pertapa tua itu hanya tersenyum. Ia menjawab pertanyaan pemuda tersebut dengan suara yang terang dan jelas. “Semua jawabanku akan keliru, karena kamu akan mencari-cari kesalahanku. Sebenarnya, hidup atau mati burung itu ada di tangan kamu. Jika saya menjawab burung yang ada di tanganmu itu masih hidup, maka kamu akan meremas burung itu sekeras mungkin sampai burung itu mati. Sebaliknya jika saya mengatakan burung itu mati, maka kamu akan melepaskan burung itu terbang,” jelasnya.

Mendengar jawaban sang pertapa, pemuda itu sadar akan kekeliruan yang selama ini telah ia lakukan. Tanpa mengucapkan sepatah katapun, dengan rasa malu pemuda itu berbalik arah dan pergi meninggalkan pertapa itu sendiri.

Pesan :

Setiap manusia pada dasarnya memiliki ego, tetapi kita harus pandai mengendalikannya. Pemuda tersebut adalah sosok yang sombong, karena ia tidak mampu mengendalikan egonya sendiri. Bila kita hanya mengikuti ego, sama seperti kita membangun tembok tebal dan membatasi ruang gerak diri kita sendiri.

Sebaliknya, bila kita sudah terlatih dalam mengendalikan ego, maka kita tidak akan pernah berbuat jahat atau marah kepada siapapun. Pada saat itu, perasaan-perasaan yang tulus mengalir ke dalam kalbu. Selanjutnya, ketulusan tersebut akan secara otomatis tercermin dari sikap dan kata-kata yang kita lontarkan. Sebagai dampaknya, sebagian besar orang akan menunjukkan sikap yang lebih baik terhadap kita dan itu akan sangat menguntungkan.

Kemampuan mengendalikan ego benar-benar berpengaruh terhadap kehidupan kita, dalam segi kehidupan sosial, spiritual, materi, dan lain sebagainya. Karena kerendahan hati yang menjadi dasar bagi pembangunan karekter yang baik. Saya berani menyimpulkan bahwa tak seorang pun akan berhasil mencapai kesuksesan besar sebelum ia bersedia menjadi manusia yang rendah hati.

No comments:

Post a Comment