Search This Blog

Friday, July 22, 2011

Feedback jelas dan executable

Anda maju dengan summary yang lengkap, dalam format yang sederhana, informatif dan jelas, sehingga nanti Bos akan bisa memberikan feedback yang jelas dan executable.
be well,
Dwika


How To Manage The Boss ? An (extra)Ordinary Effort – Part 1

Untuk beberapa hal, mungkin bos adalah orang yang paling berjasa dan berpengaruh terhadap nasib (karir) kita sebagai bawahan. Kali ini kita berusaha mengulas beberapa tips yang bisa digunakan dalam upaya terbaik kita menjadi karyawan yang baik dan berguna bagi perusahaan sekaligus bawahan yang (sangat) dicintai oleh atasan kita.
Kadangkala persepsi negatif sering menghinggapi para karyawan yang terlihat sangat dekat bahkan terlewat akrab. Cap penjilat atau pencari muka sering didapatinya. Tapi apakah harus tercap seperti itukah untuk bisa menjadi bawahan yang baik dan karyawan yang hebat. Belum kadang terbentur beberapa idealisme yang sulit untuk dimengerti dan disonkronisasikan dengan kepentingan dan kebudayaan perusahaan dimana kita bekerja. Sobat para pecinta karir, mungkin beberapa review di bawah sangat berguna.
1. Masalah Keputusan; Apabila kita sebagai bawahan tidak menginginkan jawaban “TIDAK” dari atasan kita, maka ulurkanlah tanganmu dan bantulah atasan kita untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya. Bos kita punya bawahan lain dan tentunya banyak keputusan lain yang harus dibuat. Saat mereka dalam keadaan tertekan kadang bos kita memilih untuk memutuskan “TIDAK” sebagai keputusan yang paling aman. ” Tidak, karena itu terlalu beresiko. Tidak, karena dana yang tidak mencukupi. Tidak, karena justifikasi kita terlalu lemah. Tidak, karena waktunya tidak tepat. Tidak, karena strategi kita sedang tidak berkonsentrasi ke situ. Dan alasan-alasan lain yang membuat kita hanya bisa terdiam. Oleh karena itu, ulurkan tangan kita sebagai bawahan dan bantulah Bos untuk dapat memutuskan sesuatu tanpa harus berkata “TIDAK” Beberapa cara yang akan membantu antara lain : Mengingatkan bos tentang apa objektif yang akan dicapai, mengingatkan kealpaan masa lalu yang membuat kegagalan karena keputusan yang batal dibuat, Fokus di bagian mana kita membutuhkan support dan back up penuh dari Bos, menulis summary hasil putusan rapat untuk mengingatkan di kemudian hari bila ada hal yang melenceng dari putusan.
2. Mengertilah tentang Manajemen Waktu Bos; kita sebagai bawahan mungkin hanyalah mewakili 1 % dari permasalahan yang ia hadapi. Jangan beranggapan seolah-olah permasalahannya 100 % hanyalah kita sebagai bawahannya. Memang benar kita punya banyak deadline kerjaan yang harus kita penuhi, isu-isu yang harus kita tepis berkaitan tentang pekerjaan, masalah-masalah yang harus kita pecahkan. Kita berkonsentrasi untuk berhadapan dengan itu semua, tapi jangan sekali-sekali berharap Bos akan konsentrasi ke hal-hal itu tadi sepenuhnya. Untuk mengimplementasikannya, atur waktu untuk berkonsultasi dengan Bos dalam rangka meminta waktu dan arahannya. Akan membosankan dan buang-buang waktu saat kita harus menunggu karena Bos kita adalah orang sibuk. Majulah dengan summary yang lengkap, dalam format yang sederhana, informatif dan jelas, sehingga nanti Bos akan bisa memberikan feedback yang jelas dan executable.
3. Opini Bos; di saat kita menanyakan pendapatnya, Bos akan selalu mempunyainya (walau hanya satu). Sangat jarang akan kita dapati Bos, yang ditanya para bawahan tentang opininya, akan menggunakan metode psikologis yang ping-pong dan mengembalikan pertanyaan itu ke si penanya. Dan belum tentu semua jawaban yang dilontarkan itu adalah jawaban yang genius atau visioner kan. Tapi sekali terlontar jawaban tersebut, hal itu menjadi sebuah hal yang harus kita patuhi karena itu menjadi sebuah perintah, bukan ? Nah untuk menghindari tersebut, apabila memang tidak (belum) perlu untuk ditanyakan, janganlah bertanya. Dan apabila harus bertanya, beberapa hal yang mungkin bermanfaat antara lain : cari moment yang tepat sebelum menanyakan atau mengutarakan sebuah isu. Moment yang tepat bisa membuahkan hasil keputusan yang hebat. Waktu Bos sangat terbatas, lihat momen yang tepat dan bertanyalah. Persiapkan meeting kita dengan Bos, pastikan kita mengerti dan benar-benar tahu tentang apa yang akan kita rapatkan. Dan dalam sebuah diskusi, biasakanlah kita membicarakan kondisi global, baru menerangkan detailnya. Describe the forest before you explain about the trees. Kemudian jelaskan posisi kita berdiri di hutan itu, minta pendapatnya dan solusi yang terbaik untuk kondisi tersebut.
Well itu adalah tiga tips pertama yang mungkin bisa membantu kita bersama untuk menjadi seorang karyawan yang hebat dan bawahan yang akan dipercayai oleh atasan kita. Sedari sekarang kita bisa mempraktekkan dan mencobanya dalam lingkungan kerja kita di kantor. Apabila Anda mempunyai seorang Bos yang hebat, dia pasti akan tahu mana bawahan yang berkualitas dan mana yang hanya ingin mencari muka saja. Selamat mencoba.

No comments:

Post a Comment