Search This Blog

Thursday, July 21, 2011

Kombinasi yang ideal

Pengelolaan risiko bisa diilustrasikan sebagai kombinasi penekanan gas (mempercepat kendaraan) dan penekanan rem (memperlambat kendaraan). Kombinasi yang ideal bisa membuat mobil berjalan kencang tetapi tetap terkendali.
be well,
Dwika


Manajejen Risiko - ERM

**bukanindraherlambang.blogspot.com

BAB 2. ENTERPRISE RISK MANAGEMENT
-          Risiko ada dimana-mana.
-          Risiko tidak bisa dihilangkan atau diciptakan
-          Risiko hanya bisa ditransfer dari satu pihak ke pihak lainnya
*  Makhluk hidup secara natural akan mengantisipasi dan ‘mengelola’ risiko
*  Organisasi tidak mempunyai kemampuan mengelola risiko seperti halnya manusia atau makhluk hidup mengelola risiko.
*  Tugas dari manajer suatu organisasi adalah membuat agar organisasi bisa mengantisipasi dan mengelola risiko sebagaimana halnya makhluk hidup mengelola risiko yang dihadapinya. Dengan kata lain, tugas manajer adalah membuat organisasi menjadi sadar risiko, sehingga risiko bisa diantisipasi dan dikelola dengan baik.
Manajemen Risiko Organisasi
Pengertian Manajemen Risiko
Manajemen Risiko Organisasi adalah suatu sistem pengelolaan risiko yang dihadapi oleh organisasi secara komprehensif untuk tujuan meningkatkan nilai perusahaan.
Manajemen risiko adalah seperangkat kebijakan, prosedur yang lengkap, yang dipunyai organisasi, untuk mengelola, memonitor dan mengendalikan eksposur organisasi terhadap risiko (SBC Warburg).
Enterprise Risk Management adalah kerangka yang komprehensif, terintegrasi, untuk mengelola risiko kredit, risiko pasar, modal ekonomis, transfer risiko, untuk memaksimumkan nilai perusahaan (Lam, James).
Tujuan Manajemen Risiko Organisasi : menciptakan sistem atau mekanisme dalam organisasi sehingga risiko yang bisa merugikan organisasi bisa diantisipasi dan dikelola untuk tujuan meningkatkan nilai perusahaan.
Pengelolaan risiko bisa diilustrasikan dengan mobil.
          Mobil yang berjalan terlalu lambat akan merugikan, karena misal terlalu lama, bahkan bisa membahayakan kendaraan lainnya.
          Jika mobil berjalan terlalu cepat (misal, ngebut), maka risiko bertabrakan atau kehilangan kendali menjadi semakin besar. Tentu saja hal ini tidak menguntungkan.
           Yang paling optimal adalah mobil berjalan dengan kecepatan optimal, yaitu cukup cepat tetapi bisa dikendalikan.
          Pengelolaan risiko bisa diilustrasikan sebagai kombinasi penekanan gas (mempercepat kendaraan) dan penekanan rem (memperlambat kendaraan). Kombinasi yang ideal bisa membuat mobil berjalan kencang tetapi tetap terkendali.
Elemen-elemen Manajemen Risiko Organisasi :
·         Identifikasi misi; menetapkan tujuan manajemen risiko
·         Penilaian risiko dan ketidakpastian; mengidentifikasi dan mengukur risiko
·         Pengendalian risiko; mengenadalikan risiko melalui diversifikasi, asuransi, hedging, penghindaran dll
·         Pendanaan risiko; bagaimana membiayai manajemen risiko
·         Administrasi program; administrasi organisasi seperti manual dsb
KOMPONEN ERM : 1) Lingkungan Internal, 2) Penentuan tujuan, 3) identifikasi kejadian, 4) evaluasi risiko, 5) respon terhadap risiko, 6) aktivitas pengendalian, 7) informasi dan komunikasi, 8) monitoring.
Beberapa Istilah Manajemen Risiko Organisasi, a.l :
Enterprise Risk Management (ERM), Organization Risk Management (ORM), INTEGRATED Risk Management, Total Risk Management
Kerangka Manajemen Risiko Organisasi Terdiri Dari :
n  Prasarana: Lunak Dan Keras
n  Proses Manajemen Risiko
n  Tujuan: Memaksimumkan Nilai Perusahaan/Organisasi
PRASARANA LUNAK
*  Mengembangkan budaya risiko agar anggota organisasi sadar akan risiko, dan dengan demikian organisasi menjadi semakin sadar akan risiko
*  Menciptakan sistem kompensasi yang mendukung budaya risiko
*  Dukungan dari manajemen puncak
*  Lainnya??
PRASARANA KERAS
*  Komputer
*  Ruang perkantoran
*  Analisis komputer, simulasi, dan lainnya
*  Lainnya????
Mengembangkan Budaya Sadar Risiko. Tujuannya adalah agar setiap anggota organisasi sadar adanya risiko,dan mengambil keputusan tertentu dengan mempertimbangkan aspek risikonya. Secara singkat, agar anggota organisasi lebih berhati-hati dalan pengambilan keputusan.
Bagaimana mengembangkan perilaku yang sadar risiko dalam organisasi? Caranya adalah dengan 1) memaksa mereka untuk berpikir risiko untuk setiap keputusan yang diambil, 2) Melalui workshop atau pertemuan secara berkala antar manajer atau anggota organisasi. 3) Memasukkan risiko ke dalam elemen penilaian kinerja.
Contoh, Misalkan seorang manajer akan meluncurkan produk baru.
Dia harus memikirkan tiga aspek yang disebutkan di atas, dengan pertanyaan seperti berikut ini.
          Aspek Strategis: Apakah produk ini bisa memenuhi kebutuhan konsumen? Apakah produk ini bisa membantu pencapaian tujuan perusahaan (mencapai target keuntungan tertentu)?
          Aspek Operasi: Bagaimana memproduksi produk ini? Apakah perusahaan mempunyai kemampuan memproduksi produk ini? Bagaimana memasarkan dan mengembangkan jaringan distribusi untuk produk ini?
          Aspek Risiko: Risiko apa saja yang bisa muncul berkaitan dengan peluncuran produk ini? Bagaimana perusahaan bisa mengendalikan risiko-risiko tersebut?
Misalkan seorang manajer akan meluncurkan program promosi/iklan.
Dia harus memikirkan tiga aspek yang disebutkan di atas, melalui pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
          Aspek Strategis: Bagaimana strategi promosi yang efektif? Bagaimana kontribusi promosi ini terhadap tujuan organisasi?
          Aspek Operasi: Bagaimana menjalankan program promosi ini? Media apa yang paling efektif? Bagaimana timing (waktu yang tepat) untuk promosi ini? Bagaimana aspek detil lainnya dari promosi ini? Bagaimana mengendalikan risiko-risiko yang barangkali muncul akibat peluncuran program promosi ini?
          Aspek Risiko: Risiko apa yang potensial muncul akibat dari program promosi ini? Apakah promosi ini bisa menimbulkan gugatan hukum? Apakah promosi ini sudah etis? Pihak-pihak mana saja yang barangkali berkeberatan dengan promosi ini?
Dukungan Manajemen. Dukungan manajemen puncak terhadap program manajemen risiko penting, baik dukungan dalam bentuk implisit ataupun eksplisit. Dukungan manajemen puncak bisa dituangkan secara tertulis, misal manajemen puncak mendukung atau ikut merumuskan/menyetujui misi dan visi, prosedur dan kebijakan yang berkaitan dengan manajemen risiko. Dukungan manajemen juga bisa ditunjukkan melalui partisipasi manajemen pada program-program manajemen risiko.
PROSES MANAJEMEN RISIKO
n  Perencanaan Program Manajemen Risiko, dimulai dengan menetapkan visi, misi dan tujuan yang berkaitan dengan manajemen risiko. Kemudian perencanaan tsb dilanjutkan dgn penetapan target, kebijakan, dan prosedur yg berkaitan dgn manajemen risiko.
n  Pelaksanaan Program Manajemen Risiko, meliputi aktivitas operasional yg berkaitan dengan manajemen risiko. Untuk itu diperlukan organisasi terstruktur.
n  Pengendalian Program Manajemen Risiko, meliputi evaluasi secara periodik pelaksanaan manajemen risiko, outpun pelaporan yg dihasilkan dan umpan baliknya.
PERENCANAAN MANAJEMEN RISIKO
*  Penetapan visi, misi, dan tujuan, manajemen risiko
*  Penetapan target, kebijakan, dan prosedur yang berkaitan dengan manajemen risiko
*  Penyusunan kebijakan serta prosedur yang lebih spesifik
PELAKSANAAN MANAJEMEN RISIKO
*  Proses Manajemen Risiko: Identifikasi, Evaluasi Dan Pengukuran, Pengelolaan Risiko
*  Organisasi Manajemen Risiko
*  Staffing Manajemen Risiko
*  Leading Staf Manajemen Risiko
PENGENDALIAN MANAJEMEN RISIKO
*  Evaluasi Secara Periodik
*  Sistem Pelaporan Yang Baik
*  Sistem Umpan Balik Berjalan

No comments:

Post a Comment