Search This Blog

Saturday, July 9, 2011

Biaya pendidikan jangka panjang

Investasi Pendapatan tetap memberikan kepastian walaupun hasilnya tidak begitu besar, maka gunakan produk ini untuk tujuan biaya pendidikan jangka pendek. Sedangkan produk pertumbuhan, walaupun hasilnya tinggi tapi untuk jangka pendek sangat berisiko karena dimungkinkan terjadinya penurunan nilai investasi. Jadi gunakan ini untuk tujuan biaya pendidikan jangka panjang. 
be well,
Dwika




Biaya Pendidikan, Dengan Apa Mempersiapkannya ?

Oleh: Eko Endarto
Dikutip dari Kontan, Mei 2008
Minggu ini semua anak kelas 3 SMU sedang di pusingkan dengan UAN atau Ujian akhir Nasional. Pada salah satu wawancara yang dilakukan oleh sebuah televisi swasta terekam suatu pernyataan berikut :
Reporter : “Bagaimana Dik sudah siap dengan ujiannya ? kalau lulus apa rencana selanjutnya”
“ Kalau siap sih ya harus disiap-siap- kan kak, namanya juga ujian. Setelah lulus nda tau mau gimana secara biaya kuliah sekarang mahal, nda yang swasta nda yang negeri”. Si pelajar menjawab pertanyaan si reporter sambil sesekali memperbaiki susunan rambutnya.

Biaya pendidikan khususnya pendidikan tinggi memang bukan barang murah. Bukan rahasia umum lagi bahwa biaya masuk perguruan tinggi menjadi salah satu biaya yang menguras sebagian kekayaan keluarga. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan biaya besar ini. Dan tentunya hal ini seharusnya memang dipersiapkan dari jauh hari karena biaya pendidikan bukan salah satu pengeluaran mendadak kan ?
Mempersiapkan Biaya Pendidikan
Kalau saat ini si anak sedang sibuk mempersiapkan fisik dan mental agar bisa lulus dari UAN, maka si orang tua biasanya saat ini juga sibuk memikirkan bagaimana bisa menyediakan biaya untuk keperluan si anak melanjutkan pendidikannya. Sebagian mungkin sudah mempersiapkannya. Walaupun jumlahnya bisa saja berlebih atau kurang. Minimal sudah lebih baik dibandingkan tidak ada persiapan sama sekali. Secara gampang, mempersiapkan biaya pendidikan bisa dilakukan dengan dua langakh inti sebagai berikut :
1. Mengetahui biaya yang dibutuhkan kelak.
Langkah pertama yang harus kita lakukan untuk mempersiapkan biaya pendidikan anak kita adalah dengan mengetahui berapa besar biaya pendidikannya kelak. Biaya pendidikan saat ini besarannya pasti berbeda dengan saat anak kita bersekolah kelak jadi ketahui berapa biayanya saat ini, berapa besar kira-kira asumsi kenaikannya, dan hitung berapa besar total biaya tersebut bila tiap tahun biaya pendidikan naik seperti asumsi yang kita buat.

2. Pilih produk investasi yang cocok untuk digunakan.
Setelah mengetahui berapa besar sasaran yang ingin dicapai, maka saatnya memilih produk untuk mencapai tujuan tersebut.Seperti ulasan-ulasan saya terdahulu, dalam memilih produk, seyogyanya kita memperhatikan jangka waktu pencapaian tujuan keuangan kita. Untuk biaya pendidikan yang akan dicapai dalam waktu pendek, maka carilah produk investasi jangka pendek. Dan untuk tujuan biaya pendidikan jangka panjang, produk investasi jangka panjang juga jawabannya.

Memilih Produk Investasi
Pertanyaan ini selalu ada tiap kali saya membicarakan produk investasi. Sekali lagi produk investasi harus dipilih berdasarkan jangka waktu pencapaian tujuan tersebut. Bila kita berbicara tentang produk investasi untuk pendidikan, pada dasarnya ada 2 bagian besar yaitu :
1. Produk Berpenghasilan Tetap
Produk investasi ini biasanya menawarkan adanya imbal hasil atau penghasilan yang bersifat tetap. Contoh yang paling mudah adalah tabungan pendidkan dan asuransi pendidikan. Dikatakan tetap karena produk ini memberikan hasil yang konsisten bisa berupa jumlahnya maupun frekuensinya. Ada banyak sekali produk dengan jenis seperti ini mulai dari tabungan biasa, deposito dan lain sebagainya.Saat ini saya ingin membahas 2 produk berpenghasilan tetap yang biasanya berkonotasi pendidikan yang ada di pasaran .

Produk Tabungan pendidikan sebenarnya adalah produk tabungan berjangka; artinya terdapat jangka waktu yang diperjanjikan antara si penabung dan bank dimana kita sebagai penabung tidak diperbolehkan melakukan penarikan sebelum jangka waktu yang telah disepakati. Kelebihan produk ini adalah hasil investasi yang bersifat tetap frekuensinya tiap bulan. Jadi di produk ini kita akan mendapatkan bunga yang dibayarkan tiap bulan secara periodik sampai dengan jangka waktu tertentu yang disepakati misalnya pada saat usia anak 6 tahun, 12 tahun dan seterusnya. Bunga yang ditawarkan biasanya lebih tinggi daripada produk tabungan biasa, tanpa ada macam-macam biaya administrasi dan operasional seperti ATM karena memang produk ini bukan produk yang likuid seperti produk tabungan biasa. Kelemahan produk ini adalah bunga yang biasanya mengikuti bunga pasar. Artinya bila bunga di pasaran turun, bisa saja hasil yang diperoleh si nasabah turun. Jadi tidak ada kepastian dalam hal jumlah.
Produk Asuransi Pendidikan sebenarnya adalah produk asuransi jiwa namun dengan tambahan manfaat berupa hasil investasi yang jumlahnya telah ditentukan di awal. Produk ini biasa disebut dengan asuransi dwiguna atau endownment artinya disamping memberikan proteksi, produk ini juga memberikan tambahan manfaat berupa hasil investasi. Perbedaan dengan produk unit link adalah pada hasil investasinya. Pada produk dwiguna ini hasil investasi telah ditentukan di awal dimana kita sudah tahu sejak awal dengan pasti berapa yang akan kita peroleh kelak. Sedangkan pada produk unitlink,hasil investasi tidak bisa ditentukan di awal karena pertumbuhannya sangat tergantung bagaimana si manajer investasi mengolah dana yang kita investasikan.
Kelebihan produk ini seperti saya telah sebutkan di atas adalah kepastian dalam jumlah hasil. Biasanya sejak awal pihak asuransi sudah memberikan gambaran berupa jumlah dana yang bisa diambil atau hasil investasi yang bisa digunakan. Misalnya saat anak berusia 6 tahun akan mendapatkan Rp.5 juta, saat 12 tahun dapat 12 juta dan seterusnya. Namun tetap memiliki kelemahan. Produk ini tidak tanggap terhadap inflasi. Padahal kenaikan biaya penddidikan juga dipengaruhi oleh inflasi. Bila di produk tabungan pendidikan bunga bisa naik atau turun sesuai dengan keadaan pasar, maka di produk ini tidak. Hasil telah ditentukan di awal. Jadi bila kenaikan biaya pendidikan di atas hasil investasi kita, maka bisa terjadi pada saat dibutuhkan dana tersebut tidak lagi mencukupi.
2. Produk Berpenghasilan Bertumbuh
Produk investasi ini menawarkan hasil dari proses jual dan beli. Biasanya hasil berupa laba atau bagi hasil. Produk termasuk dalam jenis ini adalah emas, tanah, saham, reksadana, unit link dan sebagainya.

Produk ini memiliki potensi hasil yang lebih tinggi dari produk berpenghasilan tetap. Ini karena perkembangan hasil tergantung dari permintaan dan penawaran. Jadi bisa saja harga jual menjadi sangat tinggi karena banyaknya permintaan. Namun kelemahannya adalah bisa terjadi harga bukan naik tapi malah turun. Ini bisa terjadi karena penawaran lebih tinggi dari permintaan sehingga harganya turun. Namun beberapa produk investasi sejenis ini biasanya untuk jangka panjang akan mengalami kenaikan karena mengikuti inflasi atau kelangkaan . Misalnya emas,tanah, saham, reksadana dan sebagainya.
Kesimpulan
Untuk mempersiapkan biaya pendidikan, kita bisa menggunakan 2 jenis produk yaitu pendapatan tetap atau bertumbuh. Karena pendapatan tetap memberikan kepastian walaupun hasilnya tidak begitu besar, maka gunakan produk ini untuk tujuan biaya pendidikan jangka pendek. Sedangkan produk pertumbuhan, walaupun hasilnya tinggi tapi untuk jangka pendek sangat berisiko karena dimungkinkan terjadinya penurunan nilai investasi. Jadi gunakan ini untuk tujuan biaya pendidikan jangka panjang.

No comments:

Post a Comment