Search This Blog

Sunday, June 5, 2011

Unsur personal

Sediakan minimal waktu 1 x dalam setahun untuk berbicara dengan mereka, satu persatu tentunya, karena akan memasukkan unsur personal, terutama bila memang ada masalah atau konflik personal tentunya. Dan yang paling perlu diingat adalah sediakan waktu anda untuk melakukan coaching and conseling.
be well,
Dwika




PEMIMPIN ‘YING’ DAN ‘YANG’

yinyangDimuat di Bisnis Indonesia 23 Januari 2009
Salam Antusias Pak Anthony,
Pak, saya sering membaca artikel bapak di Bisnis Indonesia, terutama rublik konsultasinya. Ingin rasanya saya menceritakan kisah hidup saya pada Bapak. Saya seorang pimpinan di sebuah perusahaan ternama di Indonesia, saya bangga dengan posisi ini karena saya meraihnya dari nol. Namun banyak dari tim member yang benci sama saya, katanya dari cara saya menegur orang dan tidak pernah menghargai apa yang telah mereka lakukan untuk team. Padahal pak, saya objektif sekali dalam pemberian penilaian, apa itu belum cukup? Mereka inginnya sih perayaan. Tapi bagi saya perayaan-perayaan hanya buang-buang uang dan waktu saja. Nah 5 tahun dari sekarang saya akan pensiun Pak, dan berniat membangkitkan usaha keluarga. Pertanyaanya adalah apakah saya mampu pak? Melihat tim member yang saya urus saja, saat ini saya begitu “takut” terhadap kemampuan kepemimpinan saya. Mohon pencerahan dari bapak Anthony, bagaimana seharusnya saya menghadapi tim member. Terima kasih.
Desma, Jakarta.
Jawaban:
Ibu Desma,
Kasus yang Anda ceritakan mengingatkan saya untuk berpikir lebih luas, bahwa fenomena di pemerintahan maupun di instansi saat ini adalah mencari sosok pemimpin yang ideal. Untuk hal yang satu ini, saya ingin mengingatkan Anda dengan pepatah, “Leadership is not position, it’s about ACTION”. Kepemimpinan yang utama bukanlah tergantung pada posisi yang kita miliki, tetapi apa yang kita lakukan saat kita berada pada posisi itu. Sementara begitu banyak pemimpin sibuk mencari dukungan dan berusaha merebut kursi, tetapi mereka seringkali lupa bahwa justru yang terpenting adalah apa yang mereka lakukan saat pada posisi itu.
Kasus Anda banyak dialami oleh para pemimpin yang merasa telah berupaya memberikan yang terbaik bagi perusahaan, dengan ‘menggenjot’ timnya. Sebenarnya, dalam kasus Anda, sangat wajar bagi seorang pemimpin untuk menegur bawahannya. Bukanlah hal itu merupakan salah satu fungsi kepemimpinan yakni menjadi ‘hakim’ untuk secara tegas mengatakan, mana yang boleh dan mana yang tidak. Tetapi, hal ini mulai menjadi tidak wajar, saat teguran maupun arahan yang diberikan justru makin membuat tim semakin demotivasi dan disfungsi (tidak berjalan). Akibatnya, harapan bahwa seorang atasan justru harus bisa bergandengan tangan dengan anak buahnya menyongsong tujuannya, mulai kabur.
Saya merasa apa yang paling diperlukan oleh Ibu Desma sekarang adalah menjadi pemimpin role model yang bisa memadukan unsur ‘ying’ dan ‘yang’. Saya terinspirasi dengan simbol ‘ying’ dan ‘yang’ dalam filosofi Timur yang seringkali menjadi lambang dari keseimbangan. Bagi saya, pemimpin yang hebat, pertama-tama harus menyimbolkan ‘yang’ dalam arti mencapai target, mengejar omzet, meningkatkan hasil, menunjukkan kinerja yang lebih baik bersama dengan timnya. Rasanya, inilah yang telah banyak Anda lakukan dengan sukses selama ini. Dan tentu saja, hal ini tidaklah salah.
Tetapi, ada unsur kedua, yakni ‘ying’ dalam kepemimpinan luar biasa yang juga tidak boleh Anda lupakan. Apakah unsur ‘ying’ ini? Unsur ini berbicara soal hati, kedekatan dan menjaga hubungan dengan bawahan. Dalam konteks ini, saya merasa banyak pimpinan yang gagal karena ia begitu ditakuti oleh bawahannya, sampai-sampai ada masalah apapun, bawahannya berusaha menyelesaikannya sendirian dan tidak berani lapor. Tentu saja ini bukan kondisi yang menguntungkan. Begitu pula banyak pemimpin yang merasa tidak perlu membangun unsur ‘ying’ ini dalam kepemimpinan mereka karena merasa kesannya akan terlalu lembek ataupun khawatir justru akan dimanfaatkan oleh bawahannya.
Nah, menyangkut gaya kepemimpinan Anda, Ibu Desma, ada beberapa saran yang dapat saya berikan untuk menyeimbangkan gaya ‘ying’ dan ‘yang’ Anda.
Pertama, Kenali Bawahan Anda, kenali disini tidak hanya tahu mereka, namun juga sediakan ruangan dalam benak anda untuk menghafal informasi pribadi mereka. Karena pada dasarnya setiap manusia akan merasa senang bila namanya diingat plus beberapa data personal mampu Anda ingat pula.
Ingat, everybody want to be treat very personal.
Kedua, Tampilkan Perasaan Anda Yang Terdalam, beritahukan pada diri mereka, bahwa mereka bukan orang lain. Berbagilah perasaan dan pengalaman dengan mereka. Hal ini akan membuat Anda semakin dicintai. Dan akan membuka pintu berbagi mereka ke anda sebagai atasan mereka. Tentunya akan membuat anda lebih mengerti permasalahan di lapangan.
Ketiga, Make them Special, jadikan diri mereka special. Berikanlah penghargaan bagi tim member anda. Tidak harus besar-besaran, tapi sekedar kalimat pujian dan tepukan penyemangat di pundak mereka. Saya kembali teringat kisah seorang owner yang selalu memberikan souvenir kecil ketika pulang dari perjalanan dinas luar negri kepada para bawahannya, dan hasilnya semua menanti kepulangannya dengan penuh antusiasme. Bukan masalah besar kecil hadiahnya, namun lebih pada perhatian special yang diberikan atasan kepada bawahan. Karena semakin tinggi posisi anda, maka hal-hal kecil yang anda lakukan bagi bawahan akan membuat perasaan special di hati mereka.
Keempat, Sediakan Waktu, selain sebagai pemimpin anda juga berperan sebagai konselor. Sediakan minimal waktu 1 x dalam setahun untuk berbicara dengan mereka, satu persatu tentunya, karena akan memasukkan unsur personal, terutama bila memang ada masalah atau konflik personal tentunya. Dan yang paling perlu diingat adalah sediakan waktu anda untuk melakukan coaching and conseling.
Dan terakhir, Jaga Integritas anda. Menjaga sikap anda berarti menjaga integritas anda, kendalikan apa yang anda katakan, lakukan dan perbuat.. Anda disini sebagai orang yang dicontoh dan disorot jadilah yang terbaik dan keep your heart in the right way.
Itulah beberapa tips yang dapat saya berikan. Senoga Anda sukses untuk menjadi pemimpin yang bisa memadukan unsur ‘ying’ dan ‘yang’.

No comments:

Post a Comment