Search This Blog

Saturday, April 16, 2011

Berkorban

.Sebutir padi sehari bisa membalik keadaan terhina menjadi terangkat.
be well,
Dwika

Arti Sebutir Beras

by: dipank
Tidak bisa kita pungkiri Olympiade 2008 di Beijing yang acara pembukaannya berlangsung sukses dan spektakuler tersebut mengundang decak kagum semua orang Cina yang sekarang muncul sebagai negara super power dahulunya pernah sangat miskin. Dengan jumlah penduduk yang berjumlah 1 milyar kala itu bukan barang mudah bagi pemerintah Cina untuk mensejahterakan rakyatnya.Hutang luar negeri dari negara tetangga terdekat pun menjadi gantungan yaitu dari negara Uni Sovyet.Alkisah suatu hari terjadi perselisihan paham antara Mao Zedong pemimpin Cina era itu dengan pemimpin Sovyet. Perselisihan begitu panas sampai keluar statement dari pemimpin Sovyet, “ Sampai rakyat Cina harus berbagi 1 celana dalam untuk 2 orang pun, Cina tetap tidak akan mampu membayarhutangnya. ! “
Ucapan yang sangat menyinggung perasaan rakyat Cina itupun disampaikan Mao kepada rakyatnya dengan cara menyiarkannya lewat siaran radio,perihal penghinaan dari pemimpin Sovyet itu, secara terus menerus dari pagi hingga malam ke seluruh negeri sambil mengajak segenap rakyat Cinauntuk bangkit dan melawan penghinaan tersebut dengan cara berkorban.
Ajakan Mao kepada rakyatnya adalah menyisihkan 1 butir beras, ya, hanya 1 butir beras untuk setiap anggota keluarga, setiap kali mereka akan memasak. Jika 1 rumah tangga terdiri dari 3 orang maka cukupsisihkan 3 butir beras.Nah , beras yang disisihkan dari 1 Milyar penduduk Cina tersebut, tidak dikorupsi tentunya akan menghasilkan 1 milyar butir beras setiap hari. Hasilnya dikumpulkan ke pemerintah untuk dijual. Uangnya digunakan untuk membayar hutang kepada negara pemberihutang, yang telah menghina mereka.Akhirnya Cina berhasil melunasi hutang mereka ke Sovyet dalam waktu yang sangat cepat.
Keterhinaan yang mendalam telah membangkitkan rasa nasionalisme Cina untuk bangkit melawan hinaan tersebut dengan tindakannyata, bukan hanya tindakan seremonial, pidato atau upacara di stadion besar.
Kiranya kisah di atas bisa dijadikan contoh bagi bangsa kita yangtengah terpuruk di antara bangsa-bangsa sekitarnya dan sebentar lagi akan merayakan Dirgahayu Kemerdekaannya yang ke – 63.
Potensi manusia Indonesia yang demikian besar selama ini tidak menjadi kekuatan bahkan sebaliknya menjadi beban karena masih banyaknya tikus yang berada di lumbung beras Republik Indonesia Kita sering silau oleh hal-hal besar namun seringkali mengabaikan kekuatan dari hal kecilyang tidakdilakukan dengan sepenuh hati.Sebutir padi sehari bisa membalik keadaan terhina menjadi terangkat. Maukah kita?
Penulis : Djodi Ismanto

No comments:

Post a Comment