Search This Blog

Friday, October 21, 2011

Melihat kesempatan

Kesempatan datang setiap hari, namun karena kita tidak berada pada tempat dan waktu yang tepat kita tidak bisa melihat kesempatan yang datang. Atau kita tidak tahu bahwa didepan anda ada kesempatan yang mengundang keberuntungan anda. Karena tidak mengerti atau tidak mempunyai skill yang dibutuhkan.
be well,
Dwika



Faktor Keberuntungan


Hari minggu kemarin adalah hari yang cukup menyenangkan sekaligus melelahkan bagiku. Bagaimana tidak sejak pukul 7.30 pagi saya sudah mulai menyiapkan menyambut kedatangan para teman-teman MMC1. Karena pertemuan kali ini diadakan di kantorku PT Alfa fikrindo Utama, yang mempunyai produk Habaist.
Adapun acara MMC1 sendiri baru dimulai pada pukul 9. Cukup terlambat memang. Karena seharusnya dimulai pada pukul 8 pagi. Maklum orang sibuk semua . he he he. Atau barangkali kita mesti belajar menghargai dan menepati waktu.
Walaupun peserta yang hadir hanya 5 orang, namun rekan-rekan yang hadir tetap bersemangat, karena mereka menyadari ini untuk kepentingan mereka sendiri. Pertemuan ini bukan hanya sekedar kumpul-kumpul, temu kangen dan bicara ngalor ngidul. Tetapi sebagai tempat untuk berbagi, mencari solusi dan wawasan dalam berbisnis.
Namun ketika acara sudah mau selesai, saya kedatangan tamu mas Kanam Mukhlison dan mas Sunaryo. Mas Kanam adalah adik kelas saya dan Mas Sunaryo adalah kakak kelas saya sewaktu kuliah di Jurusan Fisika FMIPA Unair, Surabaya. Mas Kanam disamping bekerja di Gramedia Group, beliau juga sebagai konsultan waralaba BenWareg, bersama-sama Mas BJ. Wijananto. Sedangkan Mas Sunaryo bekerja di Pabrik kertas. Selain itu beliau juga mempunyai usaha sebagai pengimpor sampah kertas. Karena itu keduanya langsung saya todong untuk menceritakan usahanya ke forum MMC1, siapa tahu ada manfaatnya bagi teman-teman MMC1.
Pertemuan berakhir pada pukul 12.40. tidak seperti biasanya yang berakhir ketika azan dhuhur. Berkumandang. Setelah sholat dhuhur berjamaah dan makan siang, saya bersama mas Kanam dan Mas Sunaryo melanjutkan kunjungan ke Toko grosirnya Pak H. Hambali dan ke rumah Mas Syaiful Wasman.
Ketika di kediaman mas Syaiful Wasman, pertemuan berlangsung sangat menyenangkan. Maklum ternyata mas Naryo dan mas Syaiful ternyata baru ketemu sejak mereka lulus. Jadi sudah hampir 20 tahun. Dalam perbincanngan yang santai namun bermakna tersebut mas Mas Syaiful berkata “ Dulu ketika saya masih di Jakarta, sudah memulai buka usaha namun gagal. Rupanya factor keberuntungan belum berpihak padaku. Mungkin itulah hikmahnya Tuhan membuat manusia dengan berbagai macam peran.” . “ Ya memang benar mas. Ada orang miskin, menengah dan kaya. Ada pekerja berlevel operator, supervisor, manager dan Direktu. Ada pekeja dan pengusuha. Namun saya mempunyai hak pilih dan saya memilih menjadi pengusaha yang kaya raya” kataku sambil bercanda.
Lagi pula, sebenarnya tidak ada yang kebetulan dan keberuntungan didunia ini. Karena semuanya sudah tertulis disisi Allah. Jadi semuanya sudah menjadi sekenario Allah. Namun sebagai manusia kita tidak tahuakan menjadi apa kita nanti. Karena itu kita hanya bisa memilih lalu berusaha mewujudkannya dengan sekuat tenaga, mengerahkan segenap sumber daya yang ada baik itu tenaga, pikiran bahkan doa, diikuti dengan ketekunan yang tinggi. Jika kita sudah melakukan semacam itu belum berhasil itulah takdir kita. Jadi kita tidak bisa mendahului takdir dengan mudah putus asa.
Jika kita menilik bahasa inggris dari keberuntungan itu adalah “LUCK” , ternyata kata itu adalah sebuah akronim. L merupakan kepanjangan dari Location. Orang yang beruntung adalah orang berada pada tempat yang tepat dan waktu yang tepat. Sedangkan U berarti Understand. Orang beruntung karena mereka mempunyai pengetahuan yang tepat. Sedangkan C adalah Connection, atau Hubungan. Hubungan atau koneksi sangat diperlukan dalam bidang apapun. Namun kebanyakan orang males menjalin hubungan. bahkan berhubungan dengan tetangganyapun males. Padahal tetangga itu sangat berarti. kita tidak bisa hidup sendiri.Jika terjadi apa-apa dirumah kita tentu tetangga dekatlah yang akan lebih cepat membantu.
Orang yang berada pada tempat dan waktu yang tepat, mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan lalu mempunyai koneksi, tidak cukup membuatnya beruntung jika mereka tidak mempunyai keterampilan yang mencukupi. Untuk menggambarkan hal ini akan lebih dipahami jika anda membayangkannya seperti orang bermain sepakbola. Ketika bola di daerah lawan, Dedy berada tepat di depan gawang, Dedy tahu jika mendapat operan bola, akan ditendang ke gawang lawan. Namun Dedy tidak mendapat operan bola karena Dedy kurang diperhitungkan atau hubungan Dedy dengan pemain yang lain kurang bagus. Atau Dedy mendapatkan operan bola dan menendangnya ternyata bukannya bola mengarah kegawang tetapi melenceng jauh dari gawang. kenapa demikian karena Dedy kurang terampil.
Sebenarnya kesempatan datang setiap hari, namun karena kita tidak berada pada tempat dan waktu yang tepat kita tidak bisa melihat kesempatan yang datang. Atau kita tidak tahu bahwa didepan anda ada kesempatan yang mengundang keberuntungan anda. Karena tidak mengerti atau tidak mempunyai skill yang dibutuhkan.
Demikian Semoga bermanfaat.
See in the top

No comments:

Post a Comment