Search This Blog

Sunday, October 23, 2011

Pujian Benar


Memberikan Pujian dengan Benar

by bizresult http://bizresult.wordpress.com
Sebagai pemimpin ada kalanya kita harus memberikan masukan dan kritikan pada bawahan dan ada kalanya ketika kita harus memberikan pujian. Kebanyakan pemimpin lebih banyak mempelajari tentang bagaimana memberikan kritikan dan corrective feedback pada bawahan namun secara tidak disadari menjadi kurang serius mengetahui kapan dan bagaimana seharusnya memberikan pujian.
Mengapa perlu memberikan pujian? Ada beberapa manfaat yang bisa didapat dengan memberikan pujian:
  • Untuk menunjukkan penghargaan atas upaya mereka dan
  • Untuk memastikan bahwa upaya yang baik ini terus berulang.
  • Untuk membangun hubungan yang lebih dekat dan komunikasi yang lebih positif
  • Untuk memberikan contoh pada yang lain agar mengikuti perilaku yang baik
Mengapa orang / pimpinan enggan memberi pujian:
  • Takut jika bawahan merasa puas dan menjadi lengah.
  • Takut jika bawahan menjadi manja dan selalu ingin dipuji.
  • Percaya bahwa memotivasi berarti menakut-nakuti bukan sebaliknya.
Bagaimana memberikan pujian yang efektif
Kriteria pujian yang efektif
  • Diberikan sesuai dengan apa yang telah dilakukan.
  • Dijelaskan secara rinci mengapa pujian diberikan.
  • Bersifat spontan, dan bervariasi, ini menunjukkan perhatian yang khusus.
  • Memberikan informasi pada penerima pujian tentang dampak perilaku mereka sehingga mereka bisa menilai kemampuan mereka.
  • Membuat penerima pujian menghargai tindakan mereka dan bersemangat untuk memperbaikinya.
  • Membandingkan kinerja sebelumnya dengan yang sekarang untuk berfokus pada kemajuan.
  • Mengkaitkan keberhasilan dengan usaha dan kemampuan. Mengisyaratkan bahwa keberhasilan yang sama bisa dicapai di masa mendatang.
Kriteria pujian yang tidak efektif
  • Diberikan secara acak.
  • Hanya memberikan gambaran positif yang umum.
  • Bersifat seragam, tidak menunjukkan perhatian khusus.
  • Hanya memberikan penghargaan atas partisipasi bukan proses dan hasil.
  • Tidak memberikan informasi yang bermanfaat bagi penerima pujian dalam menganalisa dirinya.
  • Membandingkan kinerja diri dengan orang lain sehingga mendorong fokus pada persaingan semata.
  • Mengkaitkan keberhasilan dengan kemampuan saja atau faktor luar saja.
Validasi Internal dan External
Apakah setiap orang akan mensikapi pujian dengan cara yang sama? Para psikolog melihat bahwa salah satu cirri kepribadian adalah cara seseorang memperoleh validasi atas usaha mereka. Gaya Validasi tiap orang beragam yang berada di dalam kisaran internal validators hingga external validators. Kedua gaya ini memiliki kelebihan dan kekurangan dalam menanggapi pujian dan umpan balik. Seorang pemimpin bisa melihat profil dibawah ini sebagai referensi tentang apakah pujian akan berpengaruh besar pada seseorang atau tidak.
Internal validators tidak perlu banyak masukan dari orang lain karena mereka tahu, dalam diri mereka sendiri, kapan mereka melakukan pekerjaan yang baik. Mereka tahu apa yang “Benar,” dan bagaimana cara mereka membangkitkan perasaan “benar” akan menentukan kualitas produk atau kinerja mereka. Beberapa internal validator menyimpan ceklis mental atau standar penilaian kinerja mereka sendiri. Bila item yang ada pada daftar dapat dipastikan, maka perasaan “benar” itu muncul. Mereka sering menganggap pujian sebagai hal yang bagus, tetapi tidak diperlukan dan mungkin tak berguna. Jika internal validator merasa telah melakukan hal yang buruk di suatu pekerjaan, pujian apapun tidak dapat meyakinkan mereka sebaliknya. Keuntungan mereka memiliki validasi internal adalah dapat bekerja sendiri, dan mendapatkan kepuasan dari melakukan tugas dengan baik, tanpa pengakuan orang lain. Namun kerugian dari para internal validator adalah bahwa mereka mudah dibutakan oleh standar internal mereka dan mengabaikan keinginan dan penilaian orang yang lain.
Jika kita akan memberikan pujian pada internal validator, pastikan bahwa anda menyamakan standar mental mereka dengan ukuran anda dengan demikian apa yang anda sampaikan akan selaras dengan dialog internal mereka dan penerimaan terhadap pujian anda menjadi lebih baik dan anda akan dianggap lebih tulus. Untuk itu anda tidak perlu pujian yang berbunga-bunga dan melebih-lebihkan. Berikan secara spesifik dan tepat waktu.
Eksternal validator, di sisi lain, menyukai dan mengandalkan pujian.Mereka butuh pujian untuk mengetahui apakah mereka telah melakukan pekerjaan yang baik. Mereka pandai meminta masukan dan akan melaksanakan saran yang diberikan. Mereka ingin menyenangkan dan memberi kesan memberikan berbagai manfaat. Mereka sangat sesuai dalam bidang pelanggan layanan, karena mereka dapat memahami apa yang diinginkan orang lain dan ingin memberi. Kelemahan mereka, adalah, bahwa, tanpa pujian, mereka akan merasa diabaikan, dikucilkan, dan tak dihargai. Mereka bahkan mungkin merasa terhina bahkan ketika mereka telah bekerja keras dan pujian tidak datang! Bagi mereka, ketiadaan pujian mungkin berarti mereka telah melakukan hal yang buruk!
Untuk meningkatkan kinerja dan menghindari demotivasi, para eksternal validator para pemimpin perlu secara konsisten memberikan pujian. Para eksternal validator menikmati pujian apapun bentuknya namun sebagai atasan kita perlu mengkaitkan pujian dengan perilaku dan dampak yang dihasilkan sehingga mereka bisa fokus pada perilaku mereka. Jangan berikan pujian untuk sesuatu yang bersifat biasa-biasa saja karena ini akan membuat standar yang diharapkan turun. Namun jangan mengabaikan upaya dibawah hasil, tetap berikan penghargaan atas upaya yang keras walaupun hasilnya belum seperti yang anda harapkan.
Masalahnya jika anda sebagai atasan cenderung sebagai internal validator anda mungkin berpeluang mengisolasi anak buah anda yang cenderung eksternal validator karena secara alami anda enggan memberikan pujian. Untuk itu anda harus menyadari bahwa memberikan pujian adalah kewajiban anda untuk memotivasi anak buah anda.
Source:
Brophy, J. (1981). Teacher Praise: A functional analysis. Review of Educational Research, Spring 1981, pp 532.

JUDITH E. PEARSON, PH.D. AND HARRY S TRUMAN, C.F.P HOW DO YOU RESPOND TO PRAISE?

Membangun Kemandirian

Posted in Leader's Reflection on 18 Februari 2009 by bizresult
Kita semua mengawali hidup kita dengan ketergantung, apakah itu pada ibu kita atau orang lain dalam mendapatkan apa kita butuhkan . secara bertahap kita lalu mulai dapat mengerti apa yang kita inginkan, lalu mengetahui cara mendapatkannya dan kemudian tahu bagaimana memanfaatkan apa yang kita inginkan. Dengan kata lain, kisah hidup kita sebenarnya menggambarkan pergerakan kita dari ketergantungan menjadi mandiri.
Demikian pula dengan kehidupan masyarakat, ketika awal negara ini berdiri, kita mungkin masih banyak bergantung pada pihak asing. Namun seiring dengan waktu kita pun mulai dapat memenuhi kebutuhan kita sendiri walaupun ketergantungan pada pihak asing masih ada namun ini tidak berarti sepenuhnya bergantung. Untuk membentuk bangsa yang mandiri, kita perlu pemimpin yang mandiri, dan mampu mendorong bangsa ini untuk mandiri. Bagaimana caranya?
Banyak konsep yang telah ditawarkan oleh para ahli tentang membangun kemandirian. Namun pada intinya mereka mensyaratkan kemandirian perlu dibangun lewat perubahan sikap mental. Berikut dibawah ini adalah tiga sikap mental yang perlu ditanamkan seseorang yang ingin menjadi lebih mandiri.
Mengambil Inisiatif:
Mengambil inisiatif berarti mengakui tanggung-jawab kita untuk mewujudkan sesuatu.
Proaktifitas berarti, sebagai manusia, kita bertanggung-jawab atas hidup kita. Perilaku kita adalah fungsi dari keputusan kita, bukan kondisi kita. Kita dapat meletakkan perasaan di bawah nilai-nilai. Kita memiliki inisiatif dan tanggung-jawab untuk melakukan sesuatu. Orang proaktif secara sadar mengambil tanggung-jawab atas masa depannya dan tidak mengandalkan orang lain atau lingkungan untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Inilah salah satu ciri kemandirian. Proaktif digambarkan oleh Covey sebagai sikap :Meng gunakan kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya (resourcefulness(R)) dan inisiatif (I) .
Untuk menjadi pemimpin, seseorang perlu memiliki sikap mental berinisiatif ini. Pemimpin bukanlah jabatan formal yang diberikan lewat penunjukkan (itu adalah pimpinan) melainkan kepercayaan yang diberikan orang atas inisiatif kita.
CARA MENGEMBANGKAN SIKAP BERINISIATIF:
· Meningkatkan Kesadaran Diri (realistic self assessment)
· Berorientasi pada locus of control internal ( Meluaskan lingkaran pengaruh)
· Mengembangkan keyakinan diri (self Efficacy)
Memiliki Visi
Semua hal tercipta dua kali. Pertama-tama kita menciptakan di dalam pikiran kita, dan kemudian kita bekerja untuk mewujudkannya dalam bentuk fisik. Dengan mengendalikan penciptaan pertama kita, kita bisa melihat atau menuliskan kembali naskah hidup kita, dengan demikian kita mengambil kendali dan tanggung-jawab atas hasil yang ada. Kita menulis dan menulis ulang naskah hidup kita dengan menggunakan imajinasi dan nurani kita. Inilah yang disebut Visi. Visi ini akan membantu orang mencapai kemandirian karena ia tidak lagi mudah diombang-ambingkan oleh keadaan, mengapa? Karena ia tahu kemana ia ingin pergi. Ketika kondisi lingkungan berubah, ia mungkin harus mengubah cara yang dilakukan namun tujuan akhir yang ia inginkan masih tetap. Ketika kita telah memiliki misi, kita memiliki esensi dari proaktifitas kita; visi dan nilai yang mengarahkan hidup kita, arahan dasar dimana kita menetapkan sasaran.
Viktor Frankl mengembangkan filosofi yang disebutnya ”logotherapy”. Logotherapy ini membantu individu di dalam mendeteksi arti hidup atau misi hidupnya yang unik dengan memeriksa kembali visi dan nilai-nilai pribadinya untuk memastikan bahwa visi dan nilai-nilai itu berdasarkan pada prinsip dan realitas.
CARA MENGEMBANGKAN VISI PRIBADI
· Menentukan prinsip kita (Center)
· Membuat pernyataan misi
· Visualisasi visi
Mengatur Diri
Untuk dapat mencapai apa yang kita cita-citakan memerlukan disiplin dan kemahiran dalam menetapkan prioritas. Memiliki visi namun tidak memiliki kekuatan tekad untuk mewujudkannya adalah hal yang sia-sia. Demikian pula jika kita tidak benar-benar fokus, kita akan mudah teralihkan untuk hal-hal yang terlihat mendesak namun sebenarnya tidak terlalu penting.
Anda dapat mengetahui betapa pentingnya suatu hal saat ini dengan mengukur potensi dampaknya pada masa depan hidup anda. Agar bisa meletakkan perasaan, gejolak hati, dan suasana hati dibawah nilai-nilai, anda harus memiliki kata “Ya” yang membara dalam hati sehingga memungkinkan anda berkata “Tidak” pada hal yang lain.Kata “Ya” ini ada dalam tujuan, semangat, arahan yang jelas dan nilai-nilai kita.
Misalnya, jika Anda pulang dari bekerja pada malam hari dan memilih untuk bermain dengan anak-anak Anda atau menghabiskan waktu dengan pasangan Anda, daripada menonton TV atau membaca karya, Anda memiliki perspektif jangka panjang. Anda tahu bahwa waktu investasi dalam kesehatan dan kebahagiaan anak-anak Anda dan pasangan Anda sangat berharga, prioritas penggunaan waktu tinggi
Pengelolaan waktu adalah salah satu keterampilan dasar bagi manajemen pribadi. Esensi dari pengelolaan waktu adalah untuk mengorganisir dan melaksanakan berbagai prioritas.

Menetapkan Prioritas

Posted in Leader's Reflection on 18 Februari 2009 by bizresult

PERSPEKTIF JANGKA PANJANG
Pada tahun 1970, Dr Edward Banfield sosiolog dari Harvard University menulis buku berjudul The Unheavenly City. Dalam buku itu ia menggambarkan hasil penelitian yang paling menyegarkan tentang keberhasilan dan pengaturan prioritas.
Tujuan dari Banfield adalah untuk mengetahui bagaimana dan mengapa beberapa orang menjadi independen secara finansial saja selama usia bekerja mereka. Ia mulai dengan keyakinan bahwa jawaban untuk pertanyaan ini akan ditemukan di faktor seperti latar belakang keluarga, pendidikan, kecerdasan, kontak yang berpengaruh, atau beberapa faktor kuat lainnya. Apa akhirnya dia telah menemukan bahwa alasan utama bagi kesuksesan dalam hidup adalah suatu sikap pikiran tertentu.
Oleh Banfield sikap ini disebut “Perspektif Jangka Panjang.” Dia mengatakan bahwa laki-laki dan perempuan yang paling berhasil dalam kehidupan adalah orang-orang yang mempertimbangkan masa depan untuk setiap keputusan yang dibuat saat ini.
Ia menemukan bahwa semakin lama jangka waktu yang dipertimbangkan seseorang ke dalam saat perencanaan dan bertindak, semakin besar kemungkinan ia akan mencapai hasil yang besar selama karirnya.
Anda dapat mengetahui betapa pentingnya suatu hal saat ini dengan mengukur potensi dampaknya pada masa depan hidup anda.
Misalnya, jika Anda pulang dari bekerja pada malam hari dan memilih untuk bermain dengan anak-anak Anda atau menghabiskan waktu dengan pasangan Anda, daripada menonton TV atau membaca karya, Anda memiliki perspektif jangka panjang. Anda tahu bahwa waktu investasi dalam kesehatan dan kebahagiaan anak-anak Anda dan pasangan Anda sangat berharga, prioritas penggunaan waktu tinggi.
Jika Anda mengambil kursus tambahan di malam hari untuk meningkatkan keahlian Anda dan membuat diri Anda lebih berharga untuk Atasan atau perusahaan Anda, Anda bertindak dengan perspektif jangka panjang. Belajar sesuatu yang praktis dan sangat berguna dapat memiliki efek jangka panjang pada karir Anda.
PENGORBANAN
Kata kunci, maka yang perlu diingat ketika Anda menentukan prioritas adalah pengorbanan. Menentukan prioritas biasanya memerlukan pengorbanan kenikmatan saat ini untuk menikmati masa depan. Melepakan kesenangan jangka pendek untuk menikmati kegembiraan jauh lebih besar dan lebih banyak di masa mendatang.
Para. Ekonom mengatakan bahwa ketidakmampuan untuk menunda kepuasan yakni, fitrah individu untuk menghabiskan segala yang mereka peroleh ditambah sedikit lagi, dan pola pikir untuk melakukan apa yang menyenangkan, mudah dan nikmat adalah penyebab utama kegagalan ekonomi dan kehidupan pribadi. Di sisi lain, mendisiplinkan diri sendiri untuk melakukan apa yang Anda tahu adalah benar dan penting, meskipun sulit, adalah jalan menuju kebanggaan diri dan kepuasan pribadi.
SISTIM ABCDE
Jadi menetapkan prioritas dimulai dengan menentukan apa yang paling Anda inginkan dalam hidup Anda dan kemudian mengatur waktu dan kegiatan agar semua yang anda lakukan adalah yang paling berharga penggunaan waktu Anda dalam mencapai tujuan mereka.
Proses pembuatan jangka pendek prioritas dimulai dengan kertas dan pena. Kapanpun Anda merasa kewalahan oleh terlalu banyak hal yang harus dilakukan dan terlalu sedikit waktu untuk melakukannya, duduk, mengambil nafas mendalam, dan daftar semua tugas yang Anda butuhkan untuk melakukannya. Meskipun tidak pernah ada waktu yang cukup untuk melakukan semuanya, selalu ada cukup waktu untuk melakukan hal-hal yang paling penting, dan tinggal bersama mereka sampai mereka dilakukan dengan benar.
Metode ABCDE adalah salah satu metode yang populer untuk menetapkan prioritas pada daftar Anda. Yang perlu anda lakukan adalah menempatkan satu huruf di marjin kiri setiap tugas pada daftar Anda.
“A” berarti “Amat penting, harus dilakukan; akibat negatif jika tidak selesai adalah besar.”
“B” berarti ” Berbobot, penting, harus dilakukan, tetapi tidak sama pentingnya dengan saya ‘A’ tugas-tugas, dan hanya konsekuensi negatif kecil jika tidak selesai.”
“C” berarti “Cukup baik untuk dilakukan, tetapi tidak sama pentingnya dengan ‘A’ atau ‘B’, dan tidak ada konsekuensi negatif untuk tidak menyelesaikan.”
“D” berarti “Delegasikan, atau memberikan kepada orang lain yang dapat melakukan tugas di tempat.”
“E” berarti “Eliminasi, atau “hapuskan, bila memungkinkan.”
Bila Anda menggunakan metode abcde, sangat mudah anda dapat menyelesaikan apa yang penting dan tidak penting. Ini kemudian akan memfokuskan waktu dan perhatian mereka pada item pada daftar Anda yang paling penting bagi Anda untuk melakukannya.
FOKUS
Setelah Anda dapat dengan jelas melihat satu atau dua hal yang harus Anda lakukan, di atas semua orang lain, katakana “tidak” kepada semua pengalihan dan gangguan fokus anda.
Banyak orang yang mengalami stres dalam pekerjaan mereka berasal dari tugas prioritas rendah. Yang menakjubkan adalah bahwa segera setelah Anda mulai bekerja pada kegiatan bernilai tertinggi, semua stress hilang. Anda mulai merasa sebuah aliran energi dan semangat. SaatAnda bekerja sebagai menuju selesainya sesuatu yang sangat penting, Anda merasa meningkatnya rasa nilai pribadi dan kepuasan batin. You experience a sensation of self-mastery and self-control. Anda merasakan sensasi dari penguasaan dan pengendalian diri. Anda merasa tenang, yakin dan mampu.
Time is precious. Waktu sangat berharga. Namun banyak orang membuang waktu dengan terjebak dalam satu atau lebih kebiasaan berikut.
· Procrastination – menunda-nunda pekerjaan.
· Manajemen Krisis - Kewalahan oleh krisis saat ini. Tidak ada waktu untuk hal-hal yang rutin.
· Switching and floundering (berganti-ganti, mengambang) kurang konsentrasi dan fokus pada satu pekerjaan.
· Televisi, telepon dan teman – semua ini adalah cara untuk menghindari pekerjaan. 
· Hambatan Emosional - kebosanan, daydreaming, stres, kesalahan, kemarahan dan kekecewaan mengurangi konsentrasi.
· Sakit – sakit dan melanggar jadwal Anda.
Dalam semua kasus ini, langkah pertama adalah untuk mengenali masalah dan bertekad untuk memperbaiki diri.Gunakan daftar prioritas untuk memfokuskan perhatian..Gunakan positif self-talk. Untuk menghindari gangguan, temukan tempat yang tenang untuk belajar, perpustakaan atau ruang belajar.

KESIMPULAN

Terkadang prioritas kita bisa bergeser. Kita semua harus menimbang-nimbang tugas. Agar ada keseimbangan, kita perlu memastikan prioritas ini sesuai dengan tujuan pribadi dan tujuan organisasi. Untuk melakukan hal ini diperlukan tinjauan berkala, dan perencanaan mingguan sangat ideal untuk sesi ini.
Mulai hari ini tetapkan prioritas yang jelas dalam setiap bidang kehidupan Anda, dan selalu memilih kegiatan yang akan memastikan kesehatan, kebahagiaan dan kesejahteraan Anda yang paling besar dalam jangka panjang. Jangka panjang akan datang segera, dan setiap pengorbanan yang Anda buat hari ini akan dihargai dengan nilai berlipat di masa depan Anda.

Kesadaran Diri dan Percaya Diri

Posted in Leader's Reflection on 18 Februari 2009 by bizresult
CBR002190

Daniel Goleman dalam artikel What Makes A Leader di Harvard Business Review pernah mengatakan bahwa salah satu unsur yang membentuk seseorang menjadi pemimpin yang kuat adalah kesadaran diri dan ini akan berujung pada rasa percaya diri seorang pemimpin.
Apa itu Kesadaran Diri?
Kesadaran Diri adalah komponen kecerdasan emosional yang pertama.Kesadaran Diri berarti mempunyai satu pemahaman emosi, kekuatan, kelemahan, kebutuhan, dan pendorong diri sendiri. Orang-orang dengan kesadaran diri kuat bukan berarti sangat kritis atau pun tidak secara realistis. Namun mereka lebih cenderung jujur – dengan diri mereka sendiri dan dengan yang lain-lain.
Orang dengan kesadaran diri tinggi akan mengetahui bagaimana perasaan mereka mempengaruhi diri, orang lain, dan kinerja mereka.Dengan demikian, bila orang yang sadar diri mengetahui bahwa dirinya kurang mampu menangani jadwal yang mepet akan lebih berhati-hati merencanakan waktu. Di lain kasus orang yang sadar diri lebih bisa menangani klien yang sulit dengan mengatasi perasaanya sendiri dan mengalihkan emosi dan rasa frustasi pada hal yang lebih membangun.
Kesadaran diri lebih jauh lagi bisa dikaitkan dengan pemahaman seseorang akan nilai-nilai dan tujuan diri. Seseorang yang sadar diri tahu kemana arah yang akan ia tuju dan mengapa. Dengan demikian ia dapat saja menolak suatu pekerjaan yang secara financial menggiurkan namun tidak sesuai dengan tujuan jangka panjangnya.Keputusan yang diambil oleh orang dengan kesadaran diri tinggi akan cenderung selaras dengan nilai-nilai yang mereka anut sehingga membuat mereka bekerja dengan semangat tinggi.Sebaliknya orang yang kurang sadar diri akan sering diombang-ambingkan oleh konflik dan motif tersembunyi.
Mereka yang cukup sadar diri akan jujur mengakui kegagalan – kegagalan mereka – dan akan sering menceritakannya sambil tersenyum. Salah satu tanda dari kesadaran diri sendiri adalah rasa humor atas diri sendiri. Kesadaran diri juga dapat dilihat selama review kinerja. Orang yang sadar diri merasa nyaman berbicara tentang – keterbatasan dan kekuatan mereka, dan mereka sering menunjukkan kehausan untuk kritik yang konstruktif. Sebaliknya, orang-orang yang rendah kesadaran diri akan menginterpretasikan pesan untuk peningkatan sebagai tanda kegagalan atau ancaman.
Apa itu Percaya Diri?
Orang yang cukup sadar diri dapat juga dikenali dari kepercayaan diri mereka. Mereka memiliki pemahaman yang mantap akan kemampuan mereka dan cenderung tidak akan menjerumuskan diri pada kegagalan, misalnya, dengan overstretching tugas. Mereka tahu juga, kapan untuk meminta bantuan. Dan resiko yang mereka ambil dalam pekerjaan adalah resiko yang terukur. Mereka tidak akan meminta sebuah tantangan yang mereka tahu mereka tidak dapat menangani sendiri.
Membangun Rasa Percaya Diri
Apakah anda akan menjadi pemimpin yang lebih baik hanya dengan membaca artikel tentang kepemimpinan? Tidak, Anda harus mencoba dan berlatih. Sama dengan keyakinan. Anda perlu mengambil tindakan. Empat tindakan dibawah ini bisa membantu anda membangun rasa percaya diri secara bertahap.
Tindakan I: Membangun Kebanggaan Diri (Self Efficacy).
Gunakan satu menit di pagi hari dan ingat kembali beberapa keberhasilan yang telah Anda dapatkan – sesuatu yang mungkin kecil atau yang besar – contohnya Anda mendapatkan SIM, penghargaan di sekolah, mendapatkan pekerjaan Anda saat ini – dengan membawa diri anda ke dalam perasaan anda pada saat itu . mengalirkannya di tubuh Anda.  Bayangkan kembali dalam imajinasi anda saat tersebut,… lihat, dengar, dan rasakan momen tersebut. ketika rasa kebanggaan itu hadir dalam diri anda, kepalkan tangan anda dan katakan dengan kuat, “saya pribadi yang berhasil!” katakan beberapa kali. Sekarang Anda dapat menggunakan perasaan anda itu sepanjang hari.
Tindakan II: Membangun Lokus Kendali
30 menit sebelum Anda tidur adalah waktu yang penting. Pada saat ini Anda lebih terbuka dan lebih menerima pesan dibandingkan dengan lain waktu sepanjang hari. Penelitian menunjukkan bahwa ketika kita pergi tidur, pikiran sadar kita  tenggelam dan pikiran bawah sadar  kita muncul. Dan dengan demikian pikiran bawah sadar kita memanjakan diri sepanjang malam Otak kita hampir seperti i-pod yang merekam hampir semua hal yang kita pernah rasakan, lakukan, alami, pelajari, dan tidak akan hilang.
Maka ketika kita tidur, pikiran bawah sadar kita berputar dari satu ingatan ke ingatan yang lain. Berbagai studi juga telah menunjukkan bahwa kita mengulang pengalaman kita dalam satu hari sebanyak 3-5 kali selama tidur malam. Tetapi ini adalah bagian yang sangat menarik – apa yang kita lakukan dalam 30 menit terakhir akan kita ulang 15-17 kali pada malam hari itu.
Bagaimana anda menghabiskan setengah jam terakhir pada malam hari? Affirmasi, doa, membaca karya yang mencerahkan pikiran, meditasi?. Buatlah pengalaman yang positif sebelum anda pergi ke tempat tidur.
Tindakan III: Membangun Self-Talk
Pergi ke cermin dan melihat sendiri di mata – pertahankan kontak mata – jangan menghindar. Akui semua yang anda lakukan pada hari itu – bangun tepat waktu, sarapan yang sehat , bermain dengan anak-anak, mencintai istri saya dan sebagainya. Kemudian, dan ini yang penting: katakan kepada diri sendiri “Saya hanya ingin memberitahukan bahwa saya mencintai anda.”
kali pertama yang melakukan ini, Anda mungkin merasa bodoh, kaku, geli, atau tidak nyaman. Kita sedang melakukan sesuatu yang berlawanan dengan pengkondisian emosi tradisional. Di sinilah seluruh konsep rendah diri sedang ditantang.
Dan jika kita mulai menyadari bahwa rendah diri adalah tabu, anda mulai menyukai diri anda. Bila Anda menyukai diri sendiri, Anda akan menghasilkan lebih banyak, Anda akan menjadi lebih kreatif , bersemangat dan gembira.

Tindakan IV: Membangun Kebersamaan dan Penerimaan
Untuk orang tua yang ingin anak-anak mereka memiliki rasa percaya diri. Letakkan dua foto di samping kanan tempat tidur anak Anda yang akan menjadi hal terakhir yang mereka lihat pada malam hari dan hal pertama di pagi hari. Foto satu dari mereka adalah melakukan sesuatu yang membuat mereka benar-benar senang di mana mereka bahagia dan merasa berhasil. Foto itu berkata: “Aku telah berhasil.” Foto yang lain adalah dari keluarga mereka. Hal ini memberikan mereka rasa kepemilikan. Keduanya adalah elemen penting dalam membangun diri.
Kesimpulan
Memiliki percaya diri tinggi tidak berarti Anda merasa hebat setiap menit dari setiap hari. Jika Anda telah membuat kesalahan, adalah wajar jika yang Anda menyesal atau kecewa. Tetapi seberapa lama Anda lakukan hal itu dan apa yang anda lakukan menghadapinya adalah bagian yang penting. Menyibukkan diri pada masalah atau menyibukkan diri pada masa depan – adalah pilihan Anda. Semakin tinggi harga diri Anda sendiri dengan cepat menyingkirkan masalah dan melangkah maju.
Jadi jika anda benar-benar ingin menjadi Pemimpin yang berhasil, anda perlu memastikan SELF TALK Anda menuju percaya diri yang tinggi.

No comments:

Post a Comment