Search This Blog

Monday, March 21, 2011

Marketing memiliki soft sklill

Seorang marketing selain harus memiliki soft sklill juga harus menguasai product knowledge yang cukup mendalam supaya mampu meyakinkan pembeli. Pekerjaan marketing menggabungkan antara kompetensi umum atau soft skill seperti kemampuan berkomunikasi, interaksi dengan banyak orang, teamwork, dsb. dan kemampuan teknis atau hard skill sesuai bagiannya, misalnya penguasaan komputer dan program-programnya, kemampuan membaca laporan keuangan, kemampuan membuat analisa pergerakan harga pasar, kemampuan mengoperasikan peralatan elektronis tertentu, dsb. 
be well,
Dwika - Managing Consultant




Marketing, susah dicari dan mudah pergi.
Selasa, 15 Maret 2011 20.00 WIB

Para Pembaca yang setia,

Pertanyaan seorang pembaca di sebuah media yang saya baca berikut ini mungkin gambaran dari apa yang dihadapi perusahaan Anda juga. Ungkapan si pembaca isinya kurang lebih demikian: “ Saya seorang Recruitment Officer dengan tugas melakukan rekrutmen, salah satunya untuk posisi marketing di perusahaan kami yang bergerak di bidang financial. Kondisi saat ini perusahaan memerlukan banyak tenaga marketing karena selain kebutuhannya besar juga  turn overnya tinggi, sehingga saya tidak pernah berhenti merekrut marketing. Saat ini saya ditargetkan mendapatkan 20 orang marketing lulusan S1 dalam waktu satu bulan. Dengan adanya gaji tetap dan skim insentif yang cukup bagus seharusnya saya mudah mencari kandidat. Tetapi mengapa sulit ya? Apakah memang sekarang profesi marketing itu tidak diminati? Mohon saran apa yang harus saya lakukan”.

Surat ini memang mewakili fenomena yang sering terjadi di dunia tenaga kerja. Pencari kerja sangat banyak, tingkat pengangguran di Indonesia juga masih tinggi, tetapi mengapa mencari tenaga kerja khususnya marketing masih sulit? Sementara kebutuhan akan profesi marketing nampaknya tidak ada hentinya. Coba Anda perhatikan iklan lowongan kerja di koran maka sebagian besar mencari tenaga marketing atau sales, demikian juga di media penyedia lowongan pekerjaan maka sekitar 30% lowongan yang tersedia adalah untuk marketing atau sales khususnya untuk industri perbankan, asuransi, automotive dan waralaba. Secara selintas hal ini menunjukkan bahwa profesi ini sangat dibutuhkan.

Mengapa mencari tenaga marketing atau sales boleh dikatakan relatif sulit dan mengapa turnovernya tinggi? Dari pengalaman yang saya temui ada beberapa hal yang mengakibatkan tenaga marketing sulit dicari:

·         Marketing identik dengan target dan kerja keras, sehingga setiap kali seorang calon marketing datang untuk diinterview akan ada pertanyaan: “Apakah Anda siap bekerja dengan target?” dan “Apakah Anda terbiasa atau mampu bekerja di bawah tekanan?”. Karena performance seorang marketing diukur dari keberhasilannya dalam mencapai target. Seringkali response dari pelamar terhadap tugas di posisi ini adalah menolak. Bahkan banyak yang mengatakan mau menduduki posisi apa saja kecuali marketing. Masih perlu dilakukan survei tersendiri untuk membuktikan apakah memang sebagian besar para lulusan perguruan tinggi kurang menyukai perkerjaan yang mengandung target, atau memang angkatan kerja di negeri kita tidak memiliki budaya sales?

·         Pekerjaan marketing menggabungkan antara kompetensi umum atau soft skill seperti kemampuan berkomunikasi, interaksi dengan banyak orang, teamwork, dsb. dan kemampuan teknis atau hard skill sesuai bagiannya, misalnya penguasaan komputer dan program-programnya, kemampuan membaca laporan keuangan, kemampuan membuat analisa pergerakan harga pasar, kemampuan mengoperasikan peralatan elektronis tertentu, dsb. Seorang marketing selain harus memiliki soft sklill juga harus menguasai product knowledge yang cukup mendalam supaya mampu meyakinkan pembeli. Artinya harus memiliki kemampuan soft dan hard skill yang sama-sama kuat, tentu ini tidak mudah dicari.

·         Seringkali perusahaan mencari marketing sekaligus dengan mensyaratkan memiliki database atau networking atau menguasai bahasa tertentu sementara si pelamar mungkin tidak memiliki persyaratan ini selain pengetahuan sesuai yang tertera pada nilai transkrip akademik.

Sedangkan mengapa turnovernya tinggi, beberapa penyebab antara lain adalah tidak mampu mencapai target atau mendapatkan insentif yang lebih besar di tempat lain.

Jadi, bagaimana atau apa upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini? Beberapa wacana, sharing pengalaman dan tips untuk menjadi marketing yang baik atau untuk mengelola tim marketing dapat Anda simak pada tulisan-tulisan yang ada di folder Sales & Marketing atau Human Resources di Vibizmanagement.com. Dan untuk saling menyampaikan pendapat atau berdiskusi silakan tuangkan ide-ide atau pertanyaan Anda di Forum Vibizmanagement.com. Supaya kebutuhan tenaga marketing di perusahaan Anda terpenuhi. Kami memang hadir untuk Anda.

Salam Sukses.
Emy Trimahanani

No comments:

Post a Comment