Search This Blog

Monday, March 21, 2011

Kunci ketepatan dalam memilih

Kunci ketepatan dalam memilih adalah terletak pada pemahaman yang mendalam tentang karakteristik masing-masing alat bantu (QC Tools) tersebut.
be well,
Dwika - Managing Consultant




Manfaat 7 Quality Control Tools Dalam Management System (2)
   Oleh : Palimirma

(Vibizmanagement - Quality) - Jenis-jenis alat bantu yang tergabung dalam ”The 7 QC Tools” dan cara penggunaannya, adalah sebagai berikut :

4. Scatter Diagram
Alat bantu ini sangat berguna untuk mendeteksi korelasi (hubungan) antara dua variable (faktor), sekaligus juga memperlihatkan tingkat hubungan tersebut (kuat atau lemah). Pada pemanfaatannya, scatter diagram membutuhkan data berpasangan sebagai bahan baku analisisnya, yaitu sekumpulan nilai x sebagai faktor yang independen berpasangan dengan sekumpulan nilai y sebagai faktor dependen. Artinya, bahwa setiap nilai x yang didapatkan memberi dampak pada nilai y. Contohnya : Diperoleh data bahwa ada hubungan antara banyaknya komplain (x) dengan jumlah retur barang (y) : x = 5 􀃆 y = 50 eks.
x = 10 􀃆 y = 120 eks.
x = 12 􀃆 y = 150 eks. dst.
Melalui penggambaran data tersebut dalam scatter diagram, akan dapat dilakukan analisa lebih lanjut, sejauh mana antara faktor x dan y memiliki korelasi, yang dalam hal ini direpresentasikan sebagai nilai r (rho), yaitu nilai yang menunjukkan tingkat keeratan hubungan antar faktor tersebut. Dikatakan kedua faktor itu berhubungan sangat erat bila nilai rho mendekati angka + 1. Disamping itu, juga akan dapat disimpulkan kecenderungan arah korelasi tersebut (positif atau negatif). Korelasi memiliki kecenderungan positif bila setiap pertambahan faktor x menyebab-kan pertambahan faktor y, sebaliknya kecenderungan negatif bila setiap pertambahan menyebabkan pengurangan faktor y.

5. Control Chart
Ini adalah sebuah alat bantu berupa grafik yang akan menggambarkan stabilitas. Suatu proses kerja. Melalui gambaran tersebut akan dapat dideteksi apakah proses tersebut berjalan baik (stabil) atau tidak ? Alat bantu ini pertama kali diperkenalkan oleh W.A. Shewhart di Laboratorium. Bell Telephone. Karakteristik pokok pada alat bantu ini adalah adanya sepasang batas kendali (Upper dan Lower Limit), sehingga dari data yang dikumpulkan akan dapat terdeteksi kecenderungan kondisi proses yang sesungguhnya. Pada dasarnya alat bantu ini adalah berupa rekaman data suatu proses yang sudah berjalan. Bila data yang terkumpul sebagian besar berada dalam batas pengendalian, maka dapat disimpulkan bahwa proses berjalan dalam kondisi stabil. Tetapi sebaliknya, bila sebagian besar data menunjukkan deviasi di luar batas kendali, maka bisa dikatakan proses berjalan tidak normal, yang bisa berdampak pada penurunan Mutu produk. Mutu produk yang diciptakan melalui suatu proses panjang, sesungguhnya tidak pernah bisa terlepas dari variasi, yang dalam hal ini bisa dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu : (1) ”Chance Cause”, yaitu variasi yang timbul secara tidak terduga dan sukar dikendalikan, dan (2) ”Assignable Cause”, yaitu variasi yang bisa diperkirakan penyebabnya dan memungkinkan untuk dilakukan pencegahan. Control Chart sangat bermanfaat untuk memonitor proses operasional atau produksi agar bila terjadi suatu penyimpangan dapat segera ditindaklanjuti. Menggunakan alat bantu ini secara kontinyu, akan bisa mencegah persoalan mutu yang berlarut-larut dan cacat produk yang berlebihan.

6. Graphs (Block diagram, Pie Chart, Sun Chart etc.)
Grafik biasa digunakan sebagai alat bantu untuk menerangkan suatu kondisi,
menggambarkan trend, memprediksi situasi secara lebih jelas, melalui sejumlah data yang digambarkan, baik dalam bentuk balok (block), lingkaran (Pie Chart), garis (Line chart) dan lain sebagainya. Penggambaran grafik yang tepat akan memberikan kemudahan dalam membaca data yang ditampilkan, sehingga memungkinkan untuk penelitian atau analisa
lebih lanjut.

7. Ishikawa Diagram
Ini adalah satu-satunya alat bantu yang menggunakan data verbal nonnuerical atau data kualitatif dalam penyajiannya. Alat bantu ini menggambarkan tentang suatu kondisi ”penyimpangan mutu” yang dipengaruhi oleh bermacam-macam penyebab yang saling berhubungan. Berbeda dengan alat-alat bantu lainnya, karena penggunaannya akan lebih efektif bila dilakukan dalam kelompok. Sehingga alat bantu ini seringkali identik dengan kegiatan kelompok. Di samping itu, manfaat optimum diperoleh bila Ishikawa. Diagram mampu menampilkan akar-akar penyebab yang sesungguhnya dari suatu penyimpangan (ketidakbermutuan).

Cara menggunakan QC Tools dengan tepat ?
Semua jenis QC Tools adalah alat yang mampu memberikan hasil analisa yang optimum bila digunakan dengan tepat. Tetapi, yang seringkali menjadi persoalan. Sesungguhnya adalah ketidakmampuan Pengguna dalam memilih dan menentukan alat bantu yang tepat dan sesuai dengan problem yang sedang dihadapinya. Kunci ketepatan dalam memilih adalah terletak pada pemahaman yang mendalam tentang karakteristik masing-masing alat bantu (QC Tools) tersebut. Sebagai contoh kasus adalah penggunaan Pareto Diagram sebagai alat bantu untuk menganalisa faktor-faktor prioritas. Agar Pareto Diagram dapat memberikan hasil yang optimum, maka dalam menyajikan data, sebaiknya berdasarkan pada peninjauan dari berbagai sudut pandang, misalnya : data frekuensi kejadian, data jumlah cacat produk, data down time, data kerugian dan lain sebagainya. Berdasarkan perbandingan faktor prioritas untuk masing-masing data tersebut, akan bisa diperoleh faktor yang benarbenar utama melalui analisa Pareto, dengan demikian Pareto diagram menjadi lebih bermanfaat dengan ditambahkannya Analisa Pareto dalam menentukan faktor prioritas.

Contoh kasus yang lain adalah, Ishikawa diagram (Fishbone diagram) memiliki karakteristik yang hampir sama dengan Relation diagram. Lalu, apakah kita bisa meng-gunakannya sekaligus dalam suatu pemecahan masalah ? Atau hanya salah satu saja ? Apa yang membedakan kedua Alat bantu ini ? Apakah menggunakan. Relation diagram menjadikan perbaikan mutu kita menjadi lebih berharga ? Anda bisa menemukan jawaban untuk semua pertanyaan itu dalam pelatihan yang diselenggarakan.

(PM/IC/vbm)

Bookmark and Share


COMMENT

No comments:

Post a Comment