Search This Blog

Monday, March 21, 2011

Travelling ke seluruh penjuru dunia

RESENSI BUKU : NAKED TRAVELLER

Posted by readinc pada Juli 6, 2008
Judul : Naked Traveller
Penulis : Trinity
Penerbit : C | Publishing


Buku yang satu ini tak sengaja saya lihat sewaktu mengunjungi salah satu toko buku di suatu pusat perbelanjaan di bilangan kuningan Jakarta. Karena dari dulu memang terobsesi travelling ke seluruh penjuru dunia (hiks..kapan yah bisa kesampaian), tanpa pikir panjang buku ini langsung saya beli. Saya menduga buku ini akan banyak mengisahkan pengalaman keliling dunia, dan saya sama sekali tidak salah. Malah buku ini melebihi ekspektasi awal saya, karena buku ini benar-benar luar biasa gila !
kenapa gila?

Karena gaya cerita sang penulis yang cuek, centil (halah..) dan lucu banget. Buku ini sebenarnya adalah kumpulan tulisan mbak Trinity yang pernah nangkring di blognya : http://naked-traveler.blogspot.com. Buku ini menambah panjang daftar buku yang diambil dari blog, setelah sebelumnya buku sejenis semacam “Kambing Jantan”-nya Raditya Dika cukup sukses mencuri perhatian di pasar buku Indonesia.

Di dalam buku ini, mbak Trinity memang bercerita panjang lebar tentang pengalamannya menjelajah seluruh dunia. Maklumlah, beliau konon sudah mengunjungi hampir semua provinsi dan 33 negara di dunia. Ceritanya terhampar luas dari saat pribadi di toilet hingga tips saat jadi seorang traveler. Semuanya disajikan dengan bahasa yang ringan dan menghibur. Tapi jangan salah, buku bersampul biru ini banyak memuat hal menarik disana sini yang mungkin tak akan diketahui bila kita tak mengalami sendiri. Jadilah buku ini sebagai buku petunjuk menjadi seorang traveler sekaligus bacaan seru saat kita sedang melakukan traveling.
Pada sambulnya, tertulis tag line buku ini adalah, ‘Catatan Seorang Backpacker Wanita Indonesia Keliling Dunia’. Menurut Wikipedia, Backpacker artinya,’ budget travelling using hostels and public transport‘. Karena itulah, dalam buku ini, anda tak akan menemukan petunjuk menjadi seorang turis kaya yang mampu bepergian dengan apa saja, menginap di hotel ataupun mengikuti bis turis yang biasa di arrange oleh biro travel pada umumnya. Anda harus menjadi seorang ‘kere’ di negeri orang. Anda harus siap tidur dimana saja, menghemat tiap sen yang ada, membatasi barang yang dibawa agar bisa merasakan apa yang telah dialami oleh Mbak Trinity. Karena itu adalah intinya menjadi seorang Backpacker dan itu pulalah yang membuat buku ini menjadi sangat menarik. Dengan segala keterbatasannya sebagai backpacker, tentunya banyak hal yang harus dilakukan untuk menyiasati keterbatasan kondisi. Disinilah muncul berbagai peristiwa lucu dan menarik.

Simak saja pengalaman mbak Trinity ketika bertemu ‘malaikat’ karena tidur di dekat landasan pesawat atau cerita konyol soal hotel yang bintangnya kebanyakan hanya gara-gara alasan konyol, kesalahan saat menyablon spanduk…
Dari buku ini, banyak pengetahuan menarik yang bisa didapat, seperti macam-macam alat transportasi, airport, atau tips mengenai apa yang penting untuk kita bawa saat menjadi seorang backpacker. Saya juga baru tahu bahwa rasisme memang masih ada di eropa, orang Filipina yang suka menukar huruf p, f dan v, atau orang barat yang terlalu ‘katro’ hingga menganggap pohon pisang seperti keajaiban dunia ke-11. Tak kalah penting, info tentang tempat-tempat bagus di seluruh penjuru dunia.
Ada beberapa bagian yang membuat saya senyum-senyum sendiri sambil geleng-geleng kepala seperti saat mbak Trinity bercerita tentang perbandingan pramugari berbagai maskapai perbandingan atau cerita mengenai kelakuan ‘gak ketulungan’ dari para TKI kita. Tapi yang paling menarik dan jadi favorit saya adalah bagian mengenai becak di landasan pesawat. Bayangkan, landasan airport ternyata bisa digunakan bersama antara pesawat dan becak !!! Lucunya lagi, ada juga airport yang sampai harus membunyikan sirine keras-keras untuk mengusir penggembala kambing dan anak-anak yang nekat main bola di tengah landasan. Edan…!
Ehh, selain itu semua, ada fakta yang menarik mengenai buku ini. Ternyata buku ini sempat ditarik dari peredaran karena beberapa contentnya dianggap kurang pantas untuk masyarakat luas. Setelah bagian tersebut disunat, barulah buku itu kembali di re-launch….

Jadi seperti kata mbak Trinity, “Buruan beli yaa… yang banyak sekalian, mumpung masih hangat dan belum ada yg protes lagi.” Tapi ingat ya, hati-hati bila anda memutuskan untuk membacanya. Bisa-bisa seketika kita pengen segera resign dari pekerjaan dan berangkat traveling, seperti yang saya rasakan saat ini..hehehe
Monggo dipun pirsani bukunipun….. D
By : Farisol-ReadincCrew

No comments:

Post a Comment