Search This Blog

Monday, March 28, 2011

WiMax mobile 16e

WiMax mobile auto roaming 16e nantinya dapat menguntungkan semua pihak di Indonesia dan jangan sampai merugikan industri lokal di Indonesia.
be well,
Dwika - Managing Consultant





Kemenkominfo Masih Kaji Skenario WiMax 16e
Oleh Arief Novianto


JAKARTA: Kemenkominfo tengah mengkaji skenario untuk membuka izin penyelenggaraan teknologi pita lebar atau broadband wireless access (BWA) pada frekuensi 2,3 GHz dengan  menggunakan perangkat WiMax 16e yang bersifat mobile.

Direktur Pengendalian Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Ditjen Sumberdaya Perangkat Pos dan Informatika, Kemenkominfo Tulus Raharjo mengatakan sampai sekarang regulator baru memberikan izin terhadap penggunaan perangkat WiMax 16d yang bersifat tetap (fixed).

Menurut dia, untuk perangkat WiMax 16e hingga kini belum diizinkan penyelenggaraannya karena pemerintah ingin memberikan kesempatan kepada industri dalam negeri untuk dapat berkembang.

Dalam hal ini, penyelenggaraan BWA 2,3 GHz sebagai teknologi akses nirkabel yang menawarkan akses internet berkecepatan tinggi dengan chipset WiMax itu diproduksi oleh vendor lokal.

Dia menambahkan regulator juga ingin melihat terlebih dahulu semua penyelenggara BWA tersebut menggunakan industri dalam negeri ini, dengan berbagai infrastruktur yang dibutuhkan.

“Kami ingin momentum penyelenggaraan telekomunikasi yang baru ini [BWA] terlebih dahulu dimanfaatkan vendor lokal agar industri dalam negeri bisa bangkit lagi, meski dalam perjalanannya bisa membuat perangkat WiMax 16e,” ujarnya kepada Bisnis hari ini.

Tulus menyatakan WiMax 16e sampai sekarang belum diizinkan penggunaannya karena disinyalir bukan murni produk industri dalam negeri atau ada kolaborasi dengan vendor dari luar negeri.

Namun, pemerintah saat ini masih melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan WiMax 16e, sekaligus membuat skenario yang nantinya dapat menguntungkan semua pihak dan jangan sampai merugikan industri lokal.

“Jangan-jangan kalau dibuka [WiMax 16e] nantinya semua penyelenggara justru meninggalkan vendor lokal. Maka itu masih akan dikaji lagi. Yang penting sekarang semua penyelenggara harus menggunakan yang 16d,” tegasnya.(jha)

No comments:

Post a Comment